part(4)

542 42 1
                                    

Melihat itu, naruto berkata...
"Itu bukan bunga meiren, lho"
"Itu bunga di rawa yang ada ular besarnya, kan. Bunga meiren hanya tumbuh di mata air yang jernih dan bersih. Memang mirip tapi itu bunga lain" ucap naruto sedatar datarnya.

"BUNGA LAIN" teriak sang istri.

"Kau masih tetap ingin pulang ke dunia manusia? Tidak jera juga, ya" naruto sedikit kecewa atas apa yang dilakukan istrinya.

Padahal kupikir dengan ini aku bisa menolong ibuku...

"..." naruto tak dapat berkata apapun, menatap hinata.

"Sekhawatir itukah kau pada ibumu?" naruto tak habis pikir dgn apa yg dirasakan hinata.

Lalu perhatiannya teralihkan pada awan dibawahnya.
Ada mata air besar di atas awan?

"Perlihatkan ibu hinata"
Setika mata air di awan itu menunjukkan ibu hinata yang makin parah sakitnya.
"IBUUU...." hinata benar benar merasa sedih melihat ibunya semakim memburuk.

"Naruto! kumohon, beri aku bunga meiren... Aku harus segera pulang" mohon mohon sang istri pada suaminya.

"Ibumu masih hidup, kan?" merasa tak perduli sama sekali.

"Dia bisa saja mati sewaktu waktu" hinata merasa tak tahan.

"Cepat atau lambat semua mahluk hidup akan mati dan manusia hanya akan mati lebih cepat" kali ini ia benar tak memikirkan perasaan sang istri.

"Yah, kau memang dewa  sempurna yang tak akan menua dan berumur panjang. Jadi kau tak paham perasaan manusia yang mati matian untuk hidup. kau tak mungkin bisa mengerti perasaanku ini" kini merasa kesal akan apa yang dikatakan oleh suaminya.

Sampailah mereka di gunung kei lalu menghadap dewi keizanfukun.
"Kaizanfukun, naruto datang" ucap naruto pada seseorang didepannya yg membelakanginya, perlahan wanita itu menghadap naruto. Parasnya begitu sempurna,  begitu sangat cantik dan anggun di benak hinata.

"Hmm... Kau datang bersama istrimu rupanya. Kebetulan sekali! Aku mau bertanya soal pembunuhan hi'i"

"Hi'i?" kata itu membuat hinata tak mengerti.
"Ular besar dirawa itu lho" bisik naruto pada hinata.

"Sebenarnya dia tak perlu dibunuh, saya mohon maaf" sambil menunduk memohon maaf pada sang dewi.

"Kupikir kau tak suka pembunuhan, sama sepertiku. Apa pun itu aku ingin dengar alasanmu berbuat seperti itu? Menurut rumor........" di bagian akhir dewi itu sedikit di putus.
"Katanya untuk melindungi istrimu. Tapi kenapa istrimu ada di tempat seperti itu?" sang dewi bermaksud menyindir hinata, mendengar hal tersebut hinata mulai merasa takut.

"Hei, putri" panggil kaizanfukun pada hinata.
"Kau... Tidak berusaha kabur dari kahyangan, kan?" merasa curiga ia langsung menayakannya, sedangkan hinata merasa tak berdaya untuk menjawab si dewi itu.

"Kalau begitu, apa benar kalian saling mencintai?" tanyanya lagi.

Kalau ketahuan kita tidak saling mencintai, kita akan dihukum.

"Saya..... "
"Mencintai istri saya" lanjut naruto mengatakan.

Deg.. Deg.. Deg..

"Tapi saking kuatnya perasaan saya, istri saya jadi binggung. Dia berusaha melarikan diri dari cinta saya yang berlebihan. Jadi, tersesatnya istri saya ke tempat macam itu..." ucap naruto menjelaskan semua.

Deg..
Naruto?

"Tanggung jawabnya ada pada saya? Ini kesalahan saya, silahkan hukum saya" naruto memohon pengampunan pada si dewi dan hal itu benar benar membuat hinata sedikit sedih.

"Begitu, ya. Kalau begitu...."
"Tunggu sebentar" potong hinata.
"Ini salah saya! Karena saya bertindak seenaknya. Hukum saja saya tapi jangan suami saya" hinata merasa bersalah selalu dibela oleh naruto. Ia berharap dapat mengurangi bebannya.

"Aku iri, sepertinya aku terlalu khawatir. Ternyata kalian saling memikirkan dan saling mencintai, ya?" mereka berdua hanya diam. Kemudian dari belakan dewi itu muncul sosok yang tampan mendekati dewi itu.
"Sairin, aku bosan kekasihku tercinta" ucap sosok itu pada dewi kaizanfukun.

"!... Ayah kaisar langit!" ucap naruto tapi tak terdengar oleh sosok yang ternyata ayahandanya.

"Naruto berbeda dari kaisar. Dia pasti akan setia" sidir dewi pada sang kaisar.

"Naruto? Kau ada disini" sidiran membuat sang kaisar mengetahui kalo ada anak dan istrinya datang.

Heaven's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang