3rd Person POV
"Levi? Apa aku boleh masuk?"
Terdengar suara (y/n) dari balik pintu ruangan Levi. Levi segera melipat dengan cepat surat dari Isabel dan memasukkannya ke laci meja kerjanya.
Dengan meletakkan kedua tangannya diatas meja dan agak menegakkan badannya, Levi menjawab panggilan (y/n).
"Ya, tentu saja (y/n)" ujarnya.
Tak berapa lama terlihat Lolia membuka pintu ruangan Levi,
"Terimakasih Lolia!" ujar (y/n) diiiringi dengan senyum manisnya. Lolia membalas senyuman (y/n) dan kemudian membungkukkan badannya sambil menutup pintu ruangan Levi.
(y/n) perlahan masuk dengan membawa nampan yang berisi secangkir teh hitam dan 1 piring kecil vanilla cake yang terdapat strawberry diatasnya.
Hari itu (y/n) memakai dress sederhana sepanjang lutut berwarna cream. Rambut (H/L) (H/C)-nya dibiarkan terurai dan Lolia memakaikan bandana berwarna merah di kepala (y/n). Bandana itu terlihat sangat manis di kepalanya ditambah senyum yang menghiasi wajah cantiknya, membuat Levi sejenak terlarut dengan pemandangan indah yang ada dihadapannya ini.
"Uhm....apa aku boleh duduk, Levi?" tanya (y/n) yang masih berdiri di depan meja kerja Levi.
Levi tersadar dari lamunannya dan dengan kikuk menjawab,
"O-oh ya...kau boleh duduk (y/n)" sambil sekilas terlihat rona merah di pipi Levi tanpa (y/n) sadari.
(y/n) meletakkan nampan yang dibawanya di atas meja kerja Levi lalu ia duduk berhadapan dengan Levi.
"Hmm...apa ini untukku (y/n)?" ujar Levi sambil menunjuk nampan di hadapannya.
"Iya....itu kalau kau tidak keberatan Levi, ini sebagai ucapan terima kasihku karena kau sudah mengizinkanku untuk tinggal disini sementara waktu..." ujar (y/n) sambil perlahan mengangkat secangkir teh yang berada di hadapannya dan menyodorkannya di hadapan Levi.
"Farlan memberitahuku kalau kau sangat suka teh hitam, jadi aku menyeduhkan teh hitam ini untukmu! Selain itu Sasha dan Connie membantuku membuat cake ini! Ini kesukaanmu kan?" ucap (y/n) sambil tersenyum.
Kau harus tersenyum lebih sering (y/n), kau terlihat semakin cantik saat tersenyum.. batin Levi sambil memandang wajah (y/n).
"Levi? Hei, Levi? Apa kau sedang tidak ingin minum teh?" ujar (y/n) yang masih memegang secangkir teh di hadapan Levi sambil melambai-lambaikan tangan kirinya di wajah Levi, Levi terbangun dari lamunannya dan segera meraih cangkir tersebut dari tangan (y/n).
"T-tentu saja aku ingin (y/n), apalagi ini teh buatanmu..walaupun teh hitam, kuyakin rasanya manis semanis wajah pembuatnya" ujar Levi sambil kemudian meneguk teh hitam yang kini berada di tangannya.
(y/n) menolehkan wajahnya ke arah lain sambil tersipu.
Tak berapa lama Levi mengambil garpu kecil dihadapannya dan perlahan memotong sedikit cake vanilla yang ada dihadapannya.
YOUR POV
H-hei....mengapa kau tersipu (y/n)? Levi hanya menjahilimu. Apalagi kau sedang tidak ingin jatuh cinta dengan seseorang kan? Ini hanya sebagai ucapan terima kasih saja, tidak lebih!
Aku mengepalkan kedua tanganku yang kini berada di pangkuanku, mencoba mengontrol warna pipiku yang kutahu sekarang sedang merona.
Untung saja Levi sedang asik meneguk tehnya, jadi kuyakin dia tidak melihatnya.
Tak berapa lama dia mulai memasukkan sepotong cake buatanku ke dalam mulutnya. Aku menatap wajahnya dengan mata berbinar, karena ini kali pertamaku membuat kue! Aku sangat ingin mengetahui reaksi seseorang saat mencoba kue buatanku!
KAMU SEDANG MEMBACA
Levi x Reader | Love Will Find A Way
FanfictionKehidupan (Y/N) yang damai sebagai Putri dari Kerajaan Maria tiba-tiba sirna.. Setelah Ayahnya atau yang lebih dikenal sebagai Raja dari Kerajaan Maria memaksanya untuk menikah dengan Pangeran Jean, Putra dari Kerajaan Rose dan dikenal juga sebagai...