YOUR POV
Hari ini seperti hari-hari biasanya, aku hanya duduk di tempat tidur, menunggu Lolia menyuapiku makan, memberiku obat dan kemudian Levi akan duduk di samping tempat tidurku mengenggam tanganku sambil membicarakan sesuatu yang tidak bisa kudengar.
Kadang aku melihat dia mengeluarkan air mata saat sedang berbicara, aku ingin bertanya mengapa dia menangis? Tetapi lidahku kelu. Aku hanya bisa menghapus air matanya dengan kedua tanganku.
Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan diriku. Aku merasa separuh hatiku mati, aku tidak merasakan sakit sama sekali tetapi hanya kekosongan yang kurasakan.
*****
| 2 Bulan Kemudian |
2nd Person POV
Hari itu Levi mengajakmu untuk keluar dari kamarmu, dia mengenggam tanganmu erat menuju taman dekat kerajaan. Langit agak sedikit mendung saat itu, Farlan dan Lolia mendampingi Levi dan dirimu dari belakang sambil membawa payung berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu hujan turun.
Levi perlahan membantumu untuk duduk di tempat duduk dekat air mancur. Ya, ini adalah tempat dimana kau waktu itu menangis saat kau mengetahui Petra akan menikah dengan Levi dan Petra menyebut kue buatanmu itu kue paling menjijikan yang pernah dia rasakan.
Kau memandangi pantulan wajahmu di air dan tak berapa lama terlihat pantulan wajah Levi di sebelahmu. Dia memandangimu dengan sangat lembut dan sesekali merapikan rambutmu yang perlahan terkena semilir angin dan menutupi sebagian wajahmu.
"(y/n)...apa kau ingat apa yang ku katakan waktu itu disini?" ucap Levi sambil memandangi pantulan wajahmu di air. Kau hanya diam dan sesekali memasukan tanganmu ke dalam air dan merasakan air membasahi sebagian tanganmu lalu kau tersenyum.
Levi tersenyum dan meneruskan kata-katanya sambil meraih tanganmu yang basah terkena air, lalu mengeringkannya dengan sapu tangannya. Kau menoleh ke arahnya dan menatap wajahnya dengan bingung. Dia meletakkan tanganmu ke pipinya.
"Waktu itu aku mengatakan... Aku hanya mencintai satu wanita..yaitu kau, (y/n).. dan akan selalu seperti itu (y/n).." ucap Levi sambil mengelus lembut tanganmu yang berada di pipinya.
Tak terasa air mata mengalir di pipinya, seperti biasa kau menghapusnya dengan ibu jarimu dan kemudian kembali menatap wajahnya dengan tatapan kosongmu, yang membuat air mata Levi malah mengalir semakin deras.
Tiba-tiba Levi memelukmu erat seakan takkan mau melepasmu dari dekapannya.
"(y/n)...aku akan terus menunggumu sampai kau mendapatkan kesadaranmu kembali..aku tidak akan menyerah (y/n)...aku percaya kekuatan cinta bisa mengalahkan segalanya (y/n)..." ujarnya berbisik di telingamu di tengah isak tangisnya.
Tak berapa lama hujan mulai turun, Levi segera menutupi kepalamu dengan tangannya dan terlihat Farlan dan Lolia berlari memayungimu dan Levi.
"Farlan, kau boleh kembali ke istana bersama Lolia..aku dan Putri (y/n) akan menyusul kalian" ujar Levi.
Farlan menganggukkan kepalanya, Lolia memberikan payung yang dipegangnya ke Levi dan kemudian ia pergi bersama Farlan kembali ke Istana.
Levi perlahan merangkul pundakmu, membuatmu lebih dekat dengannya agar tidak terkena air hujan dan kau berada 1 payung dengannya.
"Ini sama seperti waktu itu (y/n).. Cuma bedanya kali ini aku yang menangis dan kau yang tersenyum.. yah..walaupun aku tidak suka dengan senyummu saat ini.. tapi 1 yang perlu kau ketahui (y/n), aku senang jika bisa selalu berada disampingmu...."
*****
3rd Person POV
"Sudah dipastikan, Jean lah orang kerajaan yang dimaksud Mike berkomplot dengan pembunuh Raja (L/N)." Ujar Erwin yang sekarang sedang duduk di kursi depan meja kerja Levi.
"Kau yakin?" tanya Levi sambil mengepalkan tangannya dan meletakkan sikunya di meja kerjanya.
"Aku mencium bau pembunuh itu di jubah yang kau gunakan saat kau pergi ke pesta dansa di Kerajaan Shiganshina. Kau sempat bertemu dengan Jean kan?" ujar Mike yang terlihat sedang bersandar di pintu ruangan kerja Levi.
Levi berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah jubah merahnya yang ia letakkan di kursi tidak jauh dari tempat Mike bersandar.
"Ya, Jean sempat memegang jubahku ini dengan tangan kotornya saat dia menusukkan pedangnya ke perutku" ujar Levi sambil meremas jubah yang sekarang berada di genggamannya.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan sekarang Levi?" ujar Erwin yang sudah memutar kursinya ke arah Levi yang berada di belakangnya dan menyilangkan kedua tangannya sambil menyenderkan tubuhnya ke kursi.
"Sudah jelas bukan? Aku akan membuatnya membusuk di penjara bawah tanah Kerajaan Sina!"
*****
|Meanwhile...|
[di Kerajaan Maria]
"Kita akan mulai bergerak menuju Kerajaan Sina esok hari! Bawa semua pasukan yang sudah setuju bergabung dengan kita untuk menggulingkan kekuasaan Sina!" teriak Jean kearah ketiga pengikut setianya.
"Semua sudah siap Pangeran Jean, pasukan sudah berkumpul dan segera berangkat sebelum fajar tiba" ujar Reiner yang berdiri di depan meja kerja Jean sambil melipat kedua tangannya di belakang tubuhnya dan membusungkan dadanya.
Jean menganggukkan kepalanya dan memberi kode kepada Reiner, Annie dan Berthold untuk segera keluar dari ruangannya.
Saat hampir menuju pintu keluar ruangan, panggilan Jean menghentikan langkah mereka.
"Ah, dan satu hal lagi! Jangan ada yang menyentuh Levi! Hanya aku satu-satunya orang yang pantas untuk membunuhnya! Aku akan membawa mayatnya ke hadapan Ayahku!"
Reiner, Annie dan Berthold langsung berbalik arah ke arah Jean dan meletakkan masing-masing tangan kanan mereka ke dada mereka.
"Panjang umur Yang Mulia Kirschtein!"
*****
[di Kerajaan Sina]
2nd Person POV
Levi sedang duduk di pinggir tempat tidurmu sambil mengelus lembut pipimu dengan tangan kanannya.
"(y/n)...sebentar lagi aku akan menepati janjiku.. aku akan menangkap pembunuh ayahmu.." ujarnya sambil kemudian mencium pipimu.
Kau menatap mata abu-abunya lembut yang membuat Levi tak bisa melepas pandangannya dari dirimu. Hari itu dia sudah bersiap dengan seragam militer kerajaannya untuk menangkap Jean bersama dengan Erwin dan Mike.
Dia kemudian mengenggam erat tangan kananmu dan meletakkannya di dadanya. Berharap kau bisa merasakan detak jantungnya yang berdegup sangat cepat saat dia bersamamu.
"Kau rasakan itu (y/n)? Itulah yang selalu kurasakan saat aku sedang berada didekatmu..dan itu tidak akan berubah sampai kapanpun" ujarnya sambil menatap tajam ke arah kedua matamu dan perlahan mencium lembut bibirmu.
Kau memejamkan matamu, terlarut akan ciuman lembut Levi di bibirmu.
Tiba-tiba kau merasakan kekosongan hatimu perlahan menghilang...
Pikiranmu kembali ke malam pernikahanmu, malam disaat pertama kali Levi menciummu di balkon kerajaanmu..
Ya, itu ciuman yang tidak asing bagi dirimu. Dan detak jantung yang kau rasakan di tanganmu itu, kau juga pernah merasakannya saat tak sengaja kau menyentuh dada Levi malam itu....
Tak berapa lama saat Levi melepas ciumannya, dia mendengar suara yang sangat familiar di telinganya dan sudah sangat lama ia ingin dengar memanggil namanya.
"Levi........."
----------
~ Ada yang ngeh gak? Panggilan Erwin dan Mike ke Levi gak pake kata 'Yang Mulia' di depannya? Yup...anggep aja Erwin dan Mike itu orang kepercayaannya Levi 'BANGET', bakalan aneh banget kalo harus tetep manggil dengan 'Yang Mulia'. Jadi Author buat begitu...oke!
~ Nah menurut kalian suara siapakah itu diakhir? XD
~ Hahaha....ya ya ya pasti udah pada tau lah ya.... tunggu kelanjutannya yah..! ^^
~ Jangan lupa vommentnya, okeh?! :D
~ See yaa all!
KAMU SEDANG MEMBACA
Levi x Reader | Love Will Find A Way
FanfictionKehidupan (Y/N) yang damai sebagai Putri dari Kerajaan Maria tiba-tiba sirna.. Setelah Ayahnya atau yang lebih dikenal sebagai Raja dari Kerajaan Maria memaksanya untuk menikah dengan Pangeran Jean, Putra dari Kerajaan Rose dan dikenal juga sebagai...