SEMBILAN

28.9K 1.3K 0
                                    

Author Pov...

Sekarang adalah hari H, dimana acara ulangtahun Dea dan pertunangan nya dengan Rama akan di mulai beberapa jam lagi. Kedua keluarga itu menyelenggarakan acara ini di salah satu hotel bintang 5 di Jakarta. 

Gibran yang merupakan kakak Dea sibuk mempersiapkan pesta, dia terlihat gagah dengan jas warna biru yang membuat orang terpana.

"Silahkan masuk pak, ibu." Sapa Gibran kepada tamu undangan. Karena ini bukan hanya ultah Dea melainkan pertunangan jadi tamu undangan pun bukan hanya teman Dea saja melainkan rekan bisnis SYZ Corp dan Arkin Corp.

Setelah menyapa hampir semua tamu, datang sebuah mobil Toyota Alpard berwarna putih berhenti di parkiran lalu Gibran keluar untuk menyapa si empunya mobil. Dan ternyata itu adalah keluarga Rama.

Rama tidak kalah terlihat tampan, menggunakan jas warna abu di lengkapi Rompi warna senada dan kameja putih, dengan style hair up dan coklat untuk warna rambut menambah poin plus bagi Rama yang bisa di bilang yang punya acara.

"Selamat malam Om dan tante. Hey Ram?" Sapa Gibran ramah.
"Malam juga Gibran,kamu pasti sibuk kan?" Tanya Ria.
"Akh begitulah tante. Akh iya tante dan om sudah di tunggu mamah dan papah, mari masuk?" Ajak Gibran dan di ikuti Rama.

Deandra Pov

Aku sudah selesai make up. Iya untuk pertama kalinya aku engga mau merayakan ulang tahun.
"Wuaaah putri mamah cantik banget." Ucap mamah yang berada di ambang pintu.

"Mamah, emang kapan Dea engga cantik?" Tanyaku sedikit menyombongkan diri.

"Iya, anak mamah kapanpun selalu cantik." Ucap mamah lagi dan langsung menghampiriku yang sedang duduk di sofa dengan memakai gaun yang di kasih sama mommy Ria.

"Anak mamah kok cemberut gitu? Senyum. Biasanya kalo ngerayain ulang tahun kamu paling happy." Ucap mamah lagi yang sudah duduk di sampingku.

"Udah mah jangan tanya situasi Dea, yang jelas pertunangan ini akan terjadi." Jawabku ketus.
Mamah hanya menghela nafas mengahadapiku.

"Selamat malam caman nya Mommy?" Suara Mom Ria kini terdengar dan dia masuk kedalam kamar lalu menghampiri aku sama mamah.
"Malam Mom" jawabku singkat.
"Aduhh, cantik nya caman Mommy." Ucap mommy lagi dan kini dia duduk di sebelah kiriku.
"Makasih Mom." Sikap aku masih kesel, bete, akh pokok nya kaya gado-gado deh.

"dari tadi cemberut mulu mba. Aku juga bingung jadi nya." Ucap mamah
"Kok gituh, Dea engga senang? Dea ngerasa terbebani oleh perjodohan ini? Maafin Mommy." Lah kok tiba-tiba mommy sama mamah jadi melow-melow kaya gini?

"Eng-enggak kok Mom Dea seneng, tuh Dea tersenyum sekarang." Ucapku karena aku engga mau 2 wanita yang paling aku sayang sedih.
"Makasih sayang, Mom engga salah milih kamu yang salah kenapa kamu jadi anak Santi bukan anak Mommy." Ucapan Mommy langsung di tebas oleh mamah
"Ekh, mba ini gitu? Dea putri aku, anak paling cantik." Haduh kepala aku  pusing mengahadapi ini ibu-ibu.

"Stop Mah, Stop Mom. Aku adalah putri kalian berdua jadi jangan berdebat lagi, oke?" Aku langsung menengahi mereka karena kalau aku diem aja yang ada aku jadi wasit.

"Hehe, iya deh iya. Oh Mom lupa. " lalu mom membalikan badanku menghadap mamah.
"Kenapa Mom?" Tanyaku kaget. Dan tangan nya mendekati tengkuk sambil membuka sesuatu. Ternyata Mom melepaskan kalung yang ada cincin pertunangan. Seperti ada sesuatu yang hilang setelah kalung itu di lepas. Mungkin karena aku udah pakai selama 12 tahun, bayangkan geng 12 tahun.

"Sekarang saat nya cincin ini berada di jari yang semestinya." Ucap Mommy yang memasukan cincin itu kedalam kotak kecil dan disana juga sudah ada 1 cincin.

MR. BUNGLON IS MINE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang