Chapter 9

2.4K 146 0
                                    

W A R N I N G Typo(s) everywhere!

Happy Reading!

---

Drrtt...

Getaran terasa disaku celananya, "sapa nih, nelfon malem-malem gini?" batin Aldi.

Ia pun mengambil hp-nya dan langsung mengangkat telfon tanpa melihat id caller-nya.

"Hallo, ald?" ujar seseorang diseberang sana, setelah Aldi menggeser simbol hijau dilayar hp-nya.

kayak gue kenal, nih suaranya. batin Aldi.

"Iya, hallo? Ini siapa ya?" tanya Aldi.

"Ini gue Salsha, tau. Jahat banget, udah berapa lama kita sahabatan tapi lo nggak pernah nge-save nomor gue." ujar si penelpon, yang ternyata Salsha.

"E-eh, nggak gitu. Tadi gue langsung ngangkat telfon-nya, nggak sempet liat id caller-nya dulu." Tukas Aldi.

"Ah, masa sih? Gue nggak percaya tuh."

"Yaudah, sih. Gue juga nggak minta lo percaya sama gue, cih." ujar Aldi dengan nada mengejek.

"Yee, lo mah orangnya ambekan mulu. Dikit-dikit ngambek, malu tuh sama tampang lo. Tampang stay cool diluar, dalemnya ambekan menye kek cewek. dih" ejek Salsha balik.

"Gue nggak menye kek cewek, ya"

"Halah, pake ngelak segala lagi. dih"

"Udah ah, ngomong-ngomong ada apa lo nelpon gue malem-malem kayak gini? malem minggu lagi, tumben."

"Masih jam 8 juga, udah dibilang malem, wooo. Dan juga, kenapa sama malem minggu?"

"Emang udah malem, 'eek. Trus jam 8 lo itu, subuh ye? tinggal di belahan bumi mana lo, sist?"

"Bolot lo, belahan bumi mana."

"Hahah. ngomong-ngomong pertanyaan gue yang tadi, belom lo jawab."

"Pertanyaan yang mana, sih?"

"Yaelah, kenapa lo nelfon gue?"

"Oh, iya! Gue lupa, astaga. Lo sih, ngajak gue becandaan mulu. Jadi lupa, kan. Ehm, gini di. Gue mau minta maaf sama lo." nada suara Salsha berubah, seperti merasa... bersalah?

Be Mine ❌ A.M.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang