Chapter 15

4.5K 167 22
                                    

W a r n i n g Typo(s) everywhere!

Happy Reading!

---

Aldi hanya mengedikkan bahu dan langsung berlalu dengan motornya dari hadapan Salsha. Salsha tersenyum, "Sama-sama, di." Gumamnya.

***

Sama seperti hari-hari biasanya, koridor sekolah mulai meramai seiring dengan matahari yang perlahan mulai menampakkan diri.

Didalam kelas XI IPA 3 perlahan mulai dipadati oleh siswa-siswi yang baru saja berdatangan. Terlihat ada beberapa anak yang baru saja masuk, ada anak-anak lainnya yang sedang duduk mengobrol, dan juga ada anak yang sedang sibuk dengan kegiatannya sendiri.

Riuh terdengar dari dalam kelas hingga terdengar bunyi suara siletto yang bersentuhan dengan ubin koridor, seketika suara riuh itu pun berganti dengan keheningan.

"Ehm." Dehem seorang lelaki paruh baya berumur 40 tahunan yang sedang berdiri dipintu kelas.

Lelaki paruh baya yang ternyata adalah Pak Mukki, guru Kimia mereka. Guru itu langsung melangkah menuju meja guru, dan meletakkan barang-barang yang dibawanya keatas meja tersebut.

"Selamat pagi." Sapa nya, dan dibalas oleh seisi kelas.

"Hari ini kita akan melanjutkan materi yang sempat terpotong kemarin." Ujar Pak Mukki seraya mengambil buku cetak dan membuka satu persatu halaman didalamnya.

"Sekarang buk--"

Tok..tok..tokk..

Terdengar bunyi ketukan pintu dari luar kelas, yang memotong ucapan Pak Mukki. Setelah itu pintu perlahan terbuka, mata seisi kelas pun seketika tertuju kearah pintu.

"Selamat pagi Pak Mukki." Sapa seorang wanita, lebih tepatnya adalah Ibu Yanna selaku wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan.

"Oh, selamat pagi bu." Balas Pak Mukki dengan senyum sopannya.

"Maaf mengganggu waktu bapak mengajar. Saya kesini membawa murid baru yang akan menempati kelas ini, pak." Kata Bu Yanna.

Seketika seisi kelas langsung heboh saat mendengar 'murid baru'. Terdengar bisik-bisik penasaran dari siswa-siswi didalamnya, tak terkecuali dengan Bastian sekarang.

"Murid baru, bro! Menurut lo cowok apa cewek, nih?" Tanya Bastian pada Aldi yang ada disampingnya. Sedangkan yang ditanyakan hanya mengedikkan bahu acuh tak acuh.

Saat mendengar kelas yang mulai riuh dengan bisikan siswa-siswi, Pak Mukki langsung menegur mereka.

"Dimohon diam. Apa kalian tidak punya sopan santun? Disini ada dua guru yang berdiri dihadapan kalian." Tegur Pak Mukki pedas, seisi kelas XI IPA 3 pun langsung terdiam. Seakan menciut dengan sindiran tersebut.

Ibu Yanna yang semula berdiri dipintu kelas, langsung masuk kedalam kelas.

"Hari ini ibu membawa murid baru,  yang akan menempati kelas kalian ini. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya." Ujar Bu Yanna.

"Cewek apa cowok, bu?" Seru Bastian dari pojok belakang kelas. Melihat kelakuan sahabatnya yang sangat tidak sabaran itu, Aldi hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kamu lihat saja sendiri. Ayo nak, silahkan masuk." Kata Bu Yanna memanggil murid baru tersebut.

Setelah itu, terlihat seorang gadis perempuan yang perlahan masuk kekelas dengan menundukkan kepalanya.

"Ini murid barunya." Ujar Bu Yanna ketika gadis itu sudah berada disampingnya, "Ayo nak, perkenalkan dirimu."

Gadis itu berdeham sekilas, setelah terlebih dahulu mendogakkan wajahnya untuk melihat seisi kelas, "Hai, namaku Katya Shamira. Kalian bisa panggil aku Katya, aku pindahan dari Surabaya. Salam kenal ya, semua." Kata gadis itu dengan lembut yang seketika membuat tujuh dari sembilan laki-laki dikelas itu terpesona.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Mine ❌ A.M.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang