Bagian 2

872 60 0
                                    

"Kalau dia sudah terlambat"

"Ayah, benarkah itu?" ucap Bella yang datangditiba-tiba.

"B-bella ? sejak kapan kau ada disini?" tuan Rallgugup.

"Cukup lama untuk mendengar semuanya, sebenarnya akuingin mengembalikan jaket ini, tapi" Bella mengembalikan jaketnya kepada Kira.

"Nak, kau sepertinya salah paham"

"Salah paham? Dimananya? Ini bukan film ayah, akutak percaya dengan hal semacam itu. Tapi, bagaimana kau bisa melakukan semuaitu? Aku tak menyangka kau ikut serta dalam hal seperti ini, atau kau dalangnya?"

"Hei nak! Itu tidak benar, aku tak ikut serta dalamperistiwa ini, aku hanya.." tuan Rall menggantungkan kalimatnya dan menunduk.

"Hanya apa? Memanfaatkan kakaknya Kira? Untuk apakau mengotori dirimu dalam peristiwa ini? Ayah kumohon berhentilah" mata Bellamulai digenangi air.

"Tuan Rall, yang dikatakan Bella itu benar.Berhentilah mengorder organ tubuh pada kakakku, aku tidak akan membocorkan ini padasiapapun jika kau benar-benar berhenti mengorder. Sisanya serahkan saja padaku"ucap Kira pelan.

"Benarkah? Kau tak akan melaporkanku? Baiklah jikabegitu, aku akan berhenti mengorder" ucap tuan Rall mengangkat kepalanya.

"Iya, tapi kau harus berjanji. Bella aku mintatolong padamu, jangan sampai ayahmu kembali mengorder" Kira menepuk pundakBella.

"Baiklah, terima kasih Kira" Bella menghapus airmata yang menggenang dimatanya.

"Yasudah aku pergi dulu"

Kira pamit kembali kerumah dengan mengendaraisepedanya meninggalkan kedua orang itu. Bella mengajak ayahnya untuk masukkedalam, keadaan antara ayah dan anak itu menjadi canggung. Dibalik pot tanamanyang cukup besar dihalamannya, Susan mendegar percakapan mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Bella dimana? Kok gak ada?" ucap Susan sambilmecari Bella keluar rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara berisik, Susanmengendap-endap mencari sumber suara. Dibalik pot besar ia melihat Kira, Bella,dan ayahnya tengah berbicara. Susan mencoba bersembunyi dipot tersebut sambilmendengarkan pembicaraan mereka.

"Hanya apa?Memanfaatkan kakaknya Kira? Untuk apa kau mengotori dirimu dalam peristiwa ini?Ayah kumohon berhentilah"

"Tuan Rall, yangdikatakan Bella itu benar. Berhentilah mengorder organ tubuh pada kakakku, aku tidak akan membocorkan ini pada siapapun jika kau benar-benar berhenti mengorder.Sisanya serahkan saja padaku"

"Apa? Order organ tubuh pada kakaknya Kira, itu berarti Erina? Jadi ayahnya Bella.." gumam Susan.

 "Baiklah, terima kasih Kira"

"Yasudah akupergi dulu"

Mendengar langkah kaki Bella dan ayahnya, Susansegera masuk kerumah Bella. Didalam Susan berpura-pura memainkan handphone-nya. Kemudian, Bella dan ayahnya masuk.

"Oh Bella! Darimana saja kau? Aku mencarimu tadi"tanya Susan, berpura-pura.

"Ah aku mencari angin dengan ayahku tadi" ucap Bella duduk disampin Susan, sedangkan tuan Rall langsung masuk kekamarnya tanpamengucap satu patah katapun.

"Ada apa dengan kalian?" tanya Susan, seakan tak tahu apa yang telah terjadi.

"Bukan apa-apa"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tadi sore seorang pria ditemukan tewas, dan lagi-lagi ini merupakan perbuatan pembunuh berantai yang selama ini menjadi buronan polisi. Dia membunuh pria tersebut dan mengambil ginjal pria tersebut. Polisi masih terus mencari pebunuh berantai itu, untuk menghentikan pembunuhan ini, warga diminta untuk tetap berhati-hati.

"Apa-apaan ini? Mengapa Erina masih mengambil organ tubuh, padahal sudah 2 hari sejak kejadian itu, aku harus menanyakannya pada Bella dan ayahnya" gumam Kira geram, dan langsung menghubungi Bella.

"Bella? Dimana pertanggungjawabanmu ? ini baru 2 hari, kenapa ayahmu.." tanya Kira dengan nada nyaris tinggi.

"Maafkan aku Kira, dari tadi aku juga sedangmenelponnya tapi tak diangkat" jawab Bella dengan nada kecewa.

"Maaf Bella, tapi sepertinya aku harus bertemu langsung dengan ayahmu. Karena kalau ayahmu masih mengorder menangkap Erina akan menjadi sulit. Tolong kirimkan alamat rumah sakit tempat ayahmu bekerja"

"Baiklah"

Bella telah mengirimkan alamat rumah sakit tempat ayahnya bekerja. Setelah mendapat pesan, dan memastikan alamat itu benar Kira langsung mengendarai sepedahnya menuju rumah sakit. Dia benar-benar kecewa terhadap ayahnya Bella, jika ayahnya Bella diketahui mengorder organ tubuh maka bisa jadi dia yang dianggap dalangnya dan Erina korbannya. Dengan begitu Erina,akan terbebas dari pencarian polisi. Setelah sampai, Kira langsung menujuruangan tempat tuan Rall bekerja, tanpa bertanya dahulu dia langsung mencarinyadengan informasi dari Bella. setelah menemukan ruangannya Kira langsung membukapintu tersebut.

"Tuan.." ucapan Kira terpotong karena kaget. Kira tercengang melihat tuan Rall terkapar dilantai bersimbah darah. Kira mendekatisecara perlahan, tanpa mencoba meneyentuhnya.

"Dokter Rall apaka.." ucap seorang suster yang datang secara tiba-tiba, dan kaget serta ketakutan melihat keadaan tuan Rall. "Apayang kau lakukan?"

"Aku tak melakukan apapun, saat aku datang keadaanya telah begini" ucap Kira membela diri.

"Aku tak perlu penjelasanmu sekarang, aku akan memanggil polisi" ucap suster itu dengan wajah ketakutan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kira apa yang terjadi?" tanya tuan Wilson, selaku anggota polisi.

"Aku tak melakukan apapun, saat aku datang dia telah  begini" ucap Kira membela diri.

"Kira! Apa yang kau lakukan!" teriak Bella yang datang tiba-tiba.

"A-aku tak melakukan apapun" bela Kira.

"Bohong! Kau past.." kalimat Bella terpotong.

"Tenanglah nak. Aku akan memeriksa rekaman CCTV, yang lainnya tolong periksa tempat ini, cari barang bukti, semacam senjata pembunuh. Dan Kalian berdua tolong menyingkir sebentar" ucap tuan Wilson sambil berlalu.

Tuan Wilson masuk keruang kontrol untuk melihat rekaman CCTV yang ada diruangan tuan Rall. Disana tak terlihat apapun, karena ada yang mematikan CCTV ruangan itu terlebih dahulu.

"Sial" desis tuan Wilson.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang