lanjutan (ending)

1.4K 105 25
                                    

"Jika kalian memang mendengarnya seharusnya kalian cepat pulang, kalian dalam bahaya dan itu akan merepotkanku" Kira berjalan pelan meninggalkan mereka berdua.

"Kau terlalu percaya diri Kira, memangnya kau bisa menghabisi kakakmu sendirian ?" ucap Bella menghentikan Kira.

"Kalau tidak bisa? Memangnya kalian ingin melakukan apa?" Kira menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Tentu saja membantumu, jika tiga orang mungkin saja bisa. Lagipula, sekejam apapun kakakmu dia tetaplah gadis SMA biasa" balas Peter tersenyum.

"Gadis SMA biasa? Kau tahu dia itu sudah tidak lagi normal. Dan kau sendiri, kau pun masih ragu bisa menghabisi kakakku atau tidak buktinya kau masih menggunakan kata 'mungkin' ya kan? Lalu jika kita tak bisa menghabisinya bagaimana? Kalian hanya akan membuang nyawa kalian sia-sia. Ingat anggota polisi saja banyak yang mati saat menangkapnya" Kira menaikan sedikit nada bicaranya.

"Lalu bagaimana dengan kau sendiri? Jika kau mati, kau pun hanya akan membuang nyawamu" Bella tak mau kalah.

"Kau ini sudah beranjak dewasa Bella, kau pasti tahu aku ini adiknya! Dan seorang adik punya kewajiban untuk menghentikan kakaknya jika berbuat kesalahan. Lagipula kenapa kalian bersikeras? Kalian tak punya kewajiban untuk ini jika kalian mati, bagaimana dengan orang yang menunggu kalian dirumah? Pikirkan itu juga! Ini tidak main-main" ucap Kira dalam emosi.

"Kau pun punya orang yang menunggumu Kira! Kita hanya ingin membantumu, dengan begitu kemungkinan kita mati akan mengecil" ucap Peter.

"Memangnya kalian ingin membantuku melakukan apa? Menangkap Erina? Kalian hanya akan menjadi korbannya dan itu menambah korban. Atau membunuhnya? Membunuh bukanlah hal sepele apa kalian ingin menjadi Erina? Jangan sampai kalian kotorkan tangan kalian itu, ini masalah mental kalian harusnya paham" Bella tertunduk lagi.

"Kir-" ucap Peter terpotong.

"Apa kalian tak merasa takut? A-aku sangat takut padanya, ini berbeda dengan hanya mendengar namanya. Kakakku itu.. dia sangat, aku sangat takut padanya!!" Kira hampir berteriak.

"Kira.." ucap Peter dan Bella pelan.

Kira terjatuh dengan posisi berlutut dan menjambak rambutnya sendiri. "Kalian yang belum pernah berhadapan dengannya, kalian yang belum pernah melihatnya membunuh orang, kalian yang belum pernah melihat darah yang terciprat kearahnya. Bagaimana mungkin kalian bisa merasakan takut itu!! Aku tak ingin merasakan itu lagi, aku tak ingin merasa menyesal karena tak dapat melindungi temanku yang dibunuhnya. Aku tak ingin" Kira menangis.

Peter dan Bella terdiam melihat Kira menangis, kemudian mereka duduk disampingnya tanpa sepatah katapun keluar dari mulut mereka, mereka menemani Kira menangis. Bella dan Peter dapat merasakan beban yang ada dipundak gadis itu yang selama ini selalu ditahan.

Matahari mulai bergeser kearah barat, meskipun belum benar-benar tenggelam langit mulai meredup, panas tak lagi menyengat. Kira dan yang lainnya memandangi langit sore dipemakaman itu. Aneh memang, tapi dengan cara itu mereka bisa menenangkan diri masing-masing ditempat dimana Erina mengirim korban-korbannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam itu setelah mereka mengantar Kira kerumahnya dan mampir untuk menemani Kira, setelah Kira merasa baikan mereka pamit. Bella dan Peter pergi kesebuah café dikota itu. Keduanya tak banyak bicara, mereka memiliki pikiran yang dipikirkan masing-masing. Setelah pesanan diantar Bella angkat bicara.

"Jadi bagaimana? Apa kau akan tetap membantunya?" Bella menyeruput kopinya.

"Entahlah, yang jelas aku ingin melindunginya" ucap Peter.

WHO?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang