Lanjut atau Hapus??
***********
Lena POV
Aku mengeliatkan tubuhku saat mendengar suara bariton yang memanggil namaku berkali-kali.
"Lena bangun" lagi-lagi aku mendengar suara bariton yang terdengar sangat sexy itu menyebutkan namaku.
Bukanya bangun aku malah hanya mengangkat tanganku untuk menggapai tubuh kekar yang selalu aku impikan untuk menjadi miliku itu hingga terjatuh tepat diatas tubuhku.
Aku memeluk tubuh kekar itu seerat mungkin seolah aku tidak akan pernah melepaskanya.
Hai kalian jangan berpikir aku masih tidur saat ini ya.
Tentu saja aku sudah sadar sepenuhnya. Hanya saja aku masih memejamkan kedua mataku rapat-tapat agar kakak ku yang tampan ini tidak tau jika aku sebenarnya sudah bangun.
Sekali-kali memanfaatkan keadaan tidak apa kan. Kapan lagi aku bisa merasakan tubuh kekar ini berada dalam pelukanku.
"Hay my little girl. Apa yang kau lakukan hem" ucap Remi sambil mengelitiki pinggangku.
"Hahaha...maafkan aku kak" ucapku sambil tertawa kegelian.
Remi bukanya berhenti menggelitikiku malah tidak mau berhenti.
"Oke..oke maafkan aku kakak" ucapku dengan napas tersengal-sengal.
"Aku akan memaafkanmu asal kamu mau memberikan morning kiss untuk kakak tertampanmu ini little girl" ucap Remi sambil mengedipkan matanya kearahku.
"Dengan senang hati tampan" ucapku sambil mencolek dagunya yang terasa kasar di tanganku.
Dengan perlahan aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Dan secepat kilat aku mendaratkan bibirku pada pipi Remi.
Hai jangan berfikir aku akan mencium bibir kakakku. Dia kakakku ingat, yah meskipun ada perasaan terlarangku terhadap kakakku ini.
"Oke berhenti melamun girl. Aku tau jika aku ini memang tampan, tapi jangan melihatku seakan kamu akan menerkam kakak tampanmu ini sayang" ucap Remi sambil terkekeh kecil.
Aku mengerucutkan bibirku mendengar ucapannya itu. "Emang aku singa mau nerkam-nerkam segala" ucapku masih dengan bibir yang mengerucut. Yah meski dengan senang hati akan aku lakuan jika bisa.
"Oke cepat bangun mama dan papa sudah menunggumu dari tadi" ucap Remi sambil bangkit dari tembat tidurku.
"Mengapa mama dan papa menungguku kak?" Ucapku sambil mengerutkan keningku seakan aku sedang berfikir dengan keras.
Tok.
"Aww" pekikiku saat kak Remi mengetuk dahiku. Meskipun tidak keras tapi tetap saja terasa sakit.
" ini sudah jam 8 Len, memang kamu tidak akan ke kampus" ucap Remi sambil menggelengkan kepalanya heraan dengan sikapku.
"Apa" apa pekikku sambil melirik jam dinding yang ada di kamarku.
"Bisa tidak jangan memekik seperti itu. Lama-lama telinga kakakmu yang tampan ini bisa tuli karena terlalu sering mendengarmu berteriak seperti itu setiap hari" ucap Remi sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya.
"Aaa kenapa kakak baru membangunkan aku. Aku hari ini ada kuliah pagi" aku mendorong Remi hingga terjatuh di lantai. Tanpa menghiraukan Remi yang mengerutu kepadaku aku segera berlari kearah kamar mandi dengan secepat kilat.
Aku rasa aku tidak akan sempat untuk mandi lagi. Aku segera mencuci mukaku dan menggosok gigi.
Aku memoleskan bedak tipis pada wajahku dan lipstik dengan warna bibir pada bibirku.
![](https://img.wattpad.com/cover/67652640-288-k484346.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Brother
RomanceApa kalian tau bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak bisa kalian miliki. Aku pernah merasakannya bahkan sampai sekarang pun aku merasakannya. Ya aku mencintai kakak kandungku sendiri. Bolehkah aku mengharapkan keajaiban untuk bisa bersama...