Bab 4

9.2K 264 18
                                        

Typo bertebaran...

Happy reading..

*****

Lena POV

Alex menghentikan mobilnya di halaman rumahku. Setelah dari taman kami memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu sebelum Alex harus mengantarkan aku pulang.

"Ayo Lex kita masuk" ucapku sambil membuka pintu penumpang mobil Alex.

"Apa tidak masalah jika aku bertamu malam-malam begini Len" aku tersenyum tipis ke arah Alex.

"Tentu saja tidak Lex. Bahkan ini masih pukul tujuh" ucapku sambil terkekeh melihat Alex yang tampak salah tingkah.

"Ayo, sampai kapan kamu akan berada di dalam mobil" aku berjalan memutari mobil Alex dan membuka pintu sisi pengemudi.

"Ayo" Aku menarik tangan Alex dengan sekuat tenagaku.

Kalian tau tubuh Alex dua kali lebih besar dari pada tubuh mungilku ini.

Akhirnya dengan penuh perjuangan aku bisa menarik Alex keluar dari dalam mobilya.

"Apa kamu yakin Sel. Aku rasa sebaiknya kamu menyelesaikan masalahmu dengan kak Remi terlebih dahulu. Aku yakin kak Remi tidak akan senang melihatku datang bersamamu" ucap Alex dengan lembut.

Kalian jangan mengira Alex tidak berani menghadapi kakakku.

Aku tau Alex memang menginginkan aku menyelesaikan masalahku secepat mungkin agar tidak berlarut-larut.

Namun jangan harap aku akan berbicara dengan kak Remi malam ini. Karena aku yakin pasti aku akan kembali mengingat kejadian di restoran tadi sore.

Aku tidak ingin terbayang-bayang kemesraan kak Remi dengan perempuan jalang tersebut.

"Jangan berharap aku akan berbicara denganya malam ini. Dan satu lagi aku tidak akan peduli apapun pendapatnya. Rumah ini rumah kedua orang tua kami bukan rumahnya" aku menarik tangan Alex ke arah pintu utama rumahku.

"Baiklah aku akan masuk" aku tersenyum mendengar nada pasrah dari Alex.

Aku membuka pintu utama rumahku dengan lebar.

"MOM AKU PULANG" teriakku saat aku melihat ruang tengah yang tampak sepi.

"Bisakah kamu menghilangkan kebiasaanmu yang satu ini sayang. Suaramu itu bisa membuat mama tuli" gerutu mama yang keluar dari arah dapur.

"Ayolah mom jangan lebay" Aku berjalan mendekati mama dan mencium pipi mama yang masih tampak muda di usia yang sudah berkepala empat ini.

"Siapa pria tampan ini sayang. Apakah dia kekasihmu" ucap mama sambil tersenyum menggoda kearahku.

Aku memutar mataku mendengar ucapan mama.

"Ini Alex temanku mom" ucapku gemas.

Tidak semua pria yang aku ajak pulang harus kekasihku kan.

"Temannya disuruh duduk dulu sayang" ucap mama.

"Astaga maafkan aku Lex. Karena berdebat dengan mom aku sampai melupakanmu" ucapku sambil terkikik.

"Ayo duduk dulu. Aku akan mengambilkan kamu minuman. Kamu mau minum apa Lex?" Tanyaku setelah Alex telah duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu rumahku.

"Apa saja Sel" ucap Alex dengan senyum manisnya.

"Baiklah tunggu sebentar. Aku kan kembali secepat mungkin ok" aku berlari dengan cepat menuju dapur.

"Apa kak Remi sudah pulang mom. Tanyaku kepada mama yang sudah kembali sibuk mempersiapkan makan malam untuk kami.

"Belum sayang. Tadi memang kakakmu sempat pulang tapi hanya sebentar. Setelah itu dia kembali pergi" ucap mama yang kembali melanjutkan aktivitas memasaknya.

I Love You My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang