Bab 5

9.2K 275 14
                                    

Maaf kalau baru bisa lanjut karena kemarin aku pulang kampus sore dan malamnya aku harus ke pura.

Typo bertebaran...

Happy reading guys...

*****

Lena POV

"Kakak perlu bicara dengan kamu Len" ucap Kak Remi saat aku berjalan melewatinya.

"Aku rasa tidak ada yang perlu kita bicarakan lagi kak" ucapku acuh seakan tidak peduli dengan apapun yang akan kak Remi ucapkan.

Aku menarik tanganku yang masih berada di dalam genggaman kak Remi dan pergi meninggalkannya menuju meja makan.

"Hai mom. Wah mom masak banyak sekali hari ini" ucapku sambil membantu mama yang sedang menyiapkan makanan di atas meja makan.

"Kamu belum tau sayang. Hari ini kan pacar kakakmu akan datang. Kamu tau kan jika kakakmu itu jarang sekali bisa dekat dengan wanita." ucap mama sambil terkekeh pelan.

Sedangkan aku yang mendengar ucapan mama hanya diam mematung. Jadi perempuan yang tadi sore bersama kak Remi itu benar kekasihnya. Dan lebih parahnya lagi perempuan itu akan makan malam dirumah ini. Dan itu artinya kami harus makan di satu meja makan yang sama.

Ya tuhan apalagi cobaan yang engkau berikan kepadaku. Ucapku dalam hati

"Sayang kenapa melamun" ucap mama sambil menepuk bahuku pelan untuk menyadarkan aku dari lamunanku.

"Aku..aku tidak melamun mom. Mom aku ke atas dulu, Aku harus mandi dan bersiap sebelum makan malam bersama pacar kakak bukan" ucapku dengan senyum getir yang terpampang jelas di wajahku.

Aku berlari dengan cepat melewati tangga. Saat aku sudah mencapai pintu kamarku aku segera membukanya dan menutupnya kembali dengan cukup keras. Karena saking kerasnya aku yakin mama yang berada di lantai bawah pun bisa mendengarnya.

Aku menjatuhkan tubuhku di balik pintu yang sudah tertutup rapat.

Tuhan mengapa kau berikan aku cobaan yang begitu berat ini kepadaku.

Mengapa kamu memberikan rasa cinta ini jika kamu tidak mentakdirkan aku denganya.

Taukah kau jika aku tak sanggup menjalani ini semua. Bisakah kau hapus perasaan ini Tuhan.

Aku terus menangis terisak. Aku menangis tanpa ada yang tau bagaimana perasaanku saat ini.

*****

Dadaku terasa sesak melihat semua ini. Perempuan ini atau harus aku sebut kekasih kak Remi tanpa tau malu bergelayut manja pada kak Remi dihadapanku dan kedua orang tuaku.

Bahkan kak Remi tidak melalukan apa pun untuk menghalangi tindakan perempuan jalang itu.

Suasana makan malam ini terasa sangat canggung, lebih baik jika aku segera ke kamar.

"Mom, Dad aku naik duluan aku merasa tidak enak badan" ucapku yang kemuadian bangkit dari kursi yang kutempati.

"Mau Mom antarkan kedokter saja sayang" tanya Mom sambil bangkit dari kursinya.

"Tidak usah Mom aku hanya perlu istirahat sebentar" ucapku sambil mencium pipi Mama dan dady.

"Malam Mom, malam Dad" ucapku yang kemuadian pergi tanpa menghiraukan sepasang kekasih yang masih duduk dengan tenang itu.

"Tante saya permisi ke belakang sebentar" ucap perempuan itu setelah aku baru berjalan beberapa langkah menjauhi meja makan.

"Biar ku antar" tawar kak Remi kepadanya.

I Love You My Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang