Tidak seperti hari-hari biasanya, di hari ini Vale sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah.
Tetapi semangatnya bukan untuk belajar, melainkan untuk melihat lelaki yang sedang mendekati dirinya.
Siapa lagi kalau bukan Zayn Malik, lelaki tampan berwajah ketimuran dengan alis tebal yang membingkai wajahnya, hidung mancung, rambut hitam tebalnya yang sangat mempesona, ditambah lagi dengan senyuman manis yang mampu membuat kaum hawa tergeletak pingsan.
Vale berdiri di depan kaca sembari menguncir rambutnya bergaya ala ponytail dengan kuncir rambut pita merah muda yang membuat rambutnya tampak indah.
Hanya dengan memoleskan sedikit bedak di wajahnya dan lip balm di bibir merahnya, perempuan ini sudah tampak cantik.
Tidak sedikit laki-laki yang mengejarnya, tetapi Vale merasa belum ada yang pas dengan seleranya.
"Oke, Vale. Kalo lo ketemu Zayn, lo harus tetap stay cool. Jangan malu-maluin" Vale berbicara dengan bayangannya sendiri dikaca.
Memang terlihat agak aneh, tapi memang ia gadis aneh. (kurang ajar nih author)
"Vaaaaale!" teriak seseorang dari luar rumah Vale.
Sudah dipastikan seseorang yang berteriak itu ialah Louis, karena suara cemprengnya yang sangat khas membuat siapapun tahu kalau yang berteriak itu Louis.
"Iyaa, Louu, gue udah rapih kok!"
Vale berjalan ke ruang makan menemui kedua orangtuanya yang sedang sarapan.
Dikeluarga ini Vale adalah anak tunggal, jadi wajar saja jika ia memiliki sifat manja kepada kedua orangtuanya.
"Mah, Pah, Vale berangkat dulu ya. Supir ku udah nungguin tuh, kasian kelamaaan." ucap Vale sambil terkekeh, setelah itu ia mencium punggung tangan kedua orangtuanya.
"Ih kamu jahat banget sama sahabat sendiri, masa Louis dibilang supir." ucap Linda, mamah Vale. "Hati-hati ya sayang, bilangin Louis bawa motornya pelan-pelan aja, jangan ngebut, kalian berdua harus pakai helm ya." Lanjut Linda, maklumi saja tipikal seorang Ibu.
"Siap, Bos!" ucap Vale dengan tangan yang diangkat seprti sedang hormat.
"Hati-hati sayang, semangat belajarnya." ucap Fadhli, ayah Vale.
"Pasti!" ucap Vale sambil mengangkat ibu jarinya.
Tanpa basa-basi lagi, ia berjalan ke arah pintu rumah lalu membukanya. Tampaklah seorang laki-laki bertubuh jangkung dengan cengiran khasnya, dia ialah Louis, sahabat Vale sejak kecil.
"Tumben cepet." ujar Louis, lalu berjalan menuju motor vespa biru lautnya.
"Tungguin gue Lou!" ucap Vale menyesuaikan langkah kaki Louis dengan terbirit-birit.
Tiba-tiba Louis berhenti berjalan, sehingga Vale yang berada di belakangnya menabrak punggung Louis. Perempuan itu mengusap-usap dahinya yang cukup sakit karena mengenai punggung Louis.
"Tunggu, kayaknya hari ini ada yang aneh dari lo." ucap Louis mengamati Vale, mengoreksi apa yang beda dari biasanya. "Tumben banget muka lo memancarkan aura positif, biasanya bau-bau negatif selalu tercium dari lo. Dan tumben banget lo pakai kunciran yang gue kasih waktu SMP, biasanya lo pakai kunciran yang hitam polos."
Vale terkekeh geli melihat Louis yang sangat teliti saat mengoreksi dirinya, "Ih sialan, emangnya gue makhluk halus... Soal kuncir rambut ini, gue gak sengaja nemuin ini di box yang isinya barang-barang pemberian lo."
Sejak kecil memang Louis sering memberikan sesuatu kepada Vale, mulai dari yang Louis buatkan khusus untuk Vale sampai yang ia belikan dengan uang hasil menabungnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/67593525-288-k169397.jpg)
ESTÁS LEYENDO
hope ft. louis tomlinson
Fanfiction" Pada kenyataannya harapan kadang gak sesuai kenyataan. " Kebayang gak sih, disaat lo udah sayang banget sama doi tapi malah dia jadian sama sahabat lo sendiri. highest rank: #15 in short story [29-04-16] copyright © 2016 temporaryrose