Loki menatap kasur tingkat di depannya. Menarik nafas dalam. Jantungnya berdetak begitu keras hingga dia bisa mendengarnya. Sudah lebih dari sebulan dia tidak bicara pada ayahnya—bahkan sebelum datang ke rumah ini—dan barusan dia kembali berbicara pada sang ayah. Mungkin kata-katanya itu keterlaluan.Loki menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia menaiki tangga kecil untuk sampai di kasur atas. Merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit di atasnya.
"Aku kangen, mah..." bisiknya perlahan. Loki memejamkan matanya. Memiringkan tubuhnya ke kanan dan berdo'a. Larut dalam belaian malam yang membawanya ke dunia mimpi.
Semuanya serba putih. Loki memutar tubuhnya untuk memastikan. Ya, hanya ada putih di sana.
"Loki," panggilan lembut itu membuat jantung Loki berdebar. Suara yang sudah lama tidak dia dengar.
Dia biarkan tubuhnya berbalik. Air mata jatuh dari kedua matanya. Rasa rindu yang dia pendam meluap tak tertahankan.
Sesosok wanita cantik berdiri di hadapannya. Poninya yang panjang jatuh menutupi kedua matanya. Rambut hitam panjangnya terlihat begitu lembut. Senyum yang menghias wajahnya dengan lembut. Juga tangannya yang mengulur.
Di sisi lain Loki kecil berlari ke arah wanita itu. Memeluknya dengan sangat erat. "Mamaaahhhh!!!" serunya dalam pelukan sang ibu.
"Loki tambah tinggi ya," kata wanita yang melahirkan anak itu. Dia meraba wajah anak keduanya itu dengan penuh cinta. Mempelajari wajah sang anak dengan pori-pori jarinya. "Tambah ganteng juga," lanjutnya sambil tertawa kecil.
"Loki kan mirip ayah!"
Loki kecil tersenyum lebar. Dulu dia sangat mengagumi ayahnya. Lelaki yang menjadi model hidup baginya. Sang ayah adalah lelaki yang baik hati, sabar, ramah, dewasa, dan sangat menyayangi keluarganya. Sedangkan saat ini? Kenapa sang ayah berubah? Kenapa Loki tidak bisa mengerti ayahnya sekarang?
"Loki sekarang gitu ya? Lebih sayang mamah dari pada ayah?" protes sang ayah yang berjalan mendekati Loki dan istrinya. Tangan kanannya menggandeng Odin kecil dan tangan kirinya menggendong Ve yang masih berumur 1 tahun.
Loki kecil tersenyum sambil menyipitkan matanya seolah mengejek sang ayah. Lelaki yang masih terlihat muda itu langsung berjongkok dan mencubit hidung Loki dengan tangan kanannya.
Loki yang saat ini sudah kelas 5 SD mengamati pemandangan di depannya. Ingatan waktu dirinya masih berusia 5 tahun itu terasa sudah lama berlalu.
Ketika badannya berbalik yang dia lihat adalah kamarnya waktu pertama kali masuk SD. Dirinya yang masih kecil tertidur lelap di atas kasur yang empuk dan nyaman. Di pinggir kasur ibunya duduk membelai rambut anaknya perlahan. Sebelah wanita itu tonggat bantu jalan bersandar di nakas kecil sebelaha tempat tidur.
Seingatnya setelah ini...
BAYANG-BAYANG / FIN

ESTÁS LEYENDO
A Little Story About Me, You, You, and You!
Художественная прозаKemana kita harus mencari ketika semuanya mulai kabur dan abstrak? Bagaimana kita bisa melupakan saat setiap sudut kota ini adalah kenangan? Merasa hangat karena bayangan yang semu dan dibutakan oleh kerinduan. Haruskah kita bersikukuh atau menyerah...