six

720 73 14
                                    

Im Nayeon🔝
.
.
.
.
.
.

Minah menatap dirinya dalam cermin. Matanya sembab, rambutnya terlihat sangat lepek dan bau cream. Apalagi seragamnya yang kebesaran dua ukuran dari ukuran tubuhnya yang sebenarnya. Penampilannya kacau, surprise-nya juga. Kue yang ia buat terbuang sia-sia tanpa Junhoe sempat melihat hasil karyanya.

Minah sedih dan kecewa pada dirinya sendiri.

Sekarang, apa? Minah tidak punya sesuatu yang bisa diberikan pada Junhoe. Ia merasa sedih karena ia tidak punya hadiah yang lain untuk diberikan pada Junhoe di hari ulang tahunnya.

Ia gagal untuk memberikan kue hasil jerih payahnya semalaman.

Minah keluar dari toilet perempuan dengan wajah menunduk.

"Kamu gapapa? Kita masih perlu ke UKS ga?" Tanya Junhoe sambil mensejajarkan langkahnya dengan Minah yang terus melangkah.

Junhoe mengambil kantung seragam kotor Minah, membuat gadis itu menatapnya.

"Minah, aku nanya kamu." Kata Junhoe dengan nada lelah. Minah yang mendengar Junhoe seakan menyerah dengannya membuat mata Minah berkaca-kaca. Rasa kesal dan kecewa Minah seakan semakin besar ketika menatap mata Junhoe yang jernih.

"K-kok kamu nangis? Minah, kamu sebenarnya hari ini kenapa? Kamu sedih karena kue yang kamu bawa jatoh? Kita bisa beli yang baru lagi, yang lebih bagus lagi." Kata Junhoe berusaha menenangkan Minah namun gadis itu malah mengepalkan tangannya erat dan memejamkan matanya. Membiarkan satu tetes air mata jatuh ke pipinya.

"B-bukan itu. Kamu ga ngerti" Ucap Minah, berusaha keras untuk tidak menangis.

Junhoe menghembuskan nafas kasar.

"Aku ga ngerti, emang ga ngerti karena kamunya gak jelasin. Aku gak bisa baca pikiran kamu, Minah." Junhoe terdengar frustasi.

Minah mulai terisak pelan. Ia gagal untuk mengontrol tangisannya, Junhoe hanya menatap Minah dengan kesal lalu meninggalkan kekasihnya itu sendirian. Membuat Minah semakin merasa buruk terhadap dirinya sendiri.

Minah menatap punggung Junhoe yang menjauh sambil menghapus air matanya yang turun semakin banyak dari sebelumnya.

"Kamu ga ngerti, kue itu buatan aku semalaman. Gak tidur, gak belajar. Sekarang kenapa kamu ninggalin aku gini?" Lirih Minah sambil terisak pelan, bahkan bahunya naik turun.

Minah tak habis pikir dengan tindakan Junhoe. Pria itu benar-benar meninggalkannya, sendirian.

-my boyfriend,junhoe-


Junhoe tidak habis pikir, kenapa semua perempuan itu sama aja. Susah dimengerti, susah ditebak.

Minah menangis, Junhoe bertanya kenapa gadis itu menangis tapi gadis itu malah mengatakan Junhoe yang tidak mengerti.

Jelas, Junhoe tidak mengerti. Gadis itu bahkan sama sekali tidak memberitahu kenapa ia menangis.

Katakan Junhoe tidak peka, tapi cowok mana yang ngerti ceweknya kenapa nangis tiba-tiba. Junhoe berpikir Minah menangis karena ia terjatuh dan menghantam lantai sangat keras. Tapi kata suster UKS, Minah baik-baik saja tidak ada memar ataupun luka dibagian tubuhnya.

"Gak seharusnya lo kayak gitu ke dia, Junhoe."

Yunhyeong, salah satu member iKON yang satu kelas dengan Junhoe mulai menasihatinya. Junhoe menceritakan semua kegelisahannya pada Yunhyeong, berharap rasa kesalnya bisa berkurang. Tapi nyatanya, dia malah menerima ceramah gratisan kayak gini.

My Boyfriend, JunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang