five

753 74 21
                                    

Bang Minah 🔝
.
.
.
.
.
.

Special Event : Junhoe's special gift
01.45AM

Minah memakai sarung tangan khusus dapurnya dan membuka oven dengan hati-hati. Kepulan asap oven dengan bau khas cokelat memenuhi ruangan. Minah tersenyum puas, belajar membuat kue dalam satu malamnya berhasil. Bukan tanpa alasan ia begadang hingga tengah malam, bahkan belum belajar untuk salah satu ulangan mata pelajaran minat. Ia ingin mempersembahkan satu hal yang spesial untuk hari ulang tahun June.

Sebuah kue ulang tahun, walaupun Minah tidak yakin dengan rasa dan hasilnya namun Minah yakin apapun yang dilakukan dengan segenap hati semuanya akan berhasil.

Kalau kata salah satu quote yang sering Minah baca.

Do what you love and love what you do.

"Minah, belum tidur?" Panggil Eomma dari arah kamar.

"Belum, Eomma sebentar lagi. Eomma bangun, yah?" Teriak Minah namun tidak ada jawaban dari Eomma. Minah malah mendapati Eomma-nya itu keluar dari kamar dan mendekat ke arahnya. Minah salah tingkah, bingung harus berbicara apa dengan kue yang baru saja matang ini.

Ia malu untuk mengakui kalau ia membuat dapur berantakan, begadang, hanya untuk membuat kue ulang tahun spesial bagi ulang tahun Junhoe.

"Eo? Kamu ngapain?" Tanya Eomma bingung dengan segala kekacauan yang Minah buat. Tepung dimana-mana, beberapa bungkus plastik berserakan, yang paling parah beberapa kue gosong, kira-kira tiga buah dengan ukuran sedang yang dipinggirkan.

"E-eh, begini. Kan besok June ulang tahun," ucap Minah sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal. Eomma tersenyum mengerti.

"Hm, jadi anak Eomma mau bikin kue buat Junhoe." Tebak Eomma, sukses membuat pipi Minah bersemu. Bahkan ia merutuki ide membuag kuenya dalam hati. Kalau ketahuan begini, dia pasti malu.

"Iya, tapi ya gitu. Setelah tiga kali nyoba, yang ini paling lumayan." Kata Minah sambil melirik tiga buah kue gosong buatannya. Minah pura-pura menyibukkan dirinya membat krim untuk kue. Eomma hanya tersenyum melihat putrinya yang sudah beranjak dewasa. Padahal seperti baru kemarin, Eomma mengantar putrinya ke taman kanak-kanak.

"Mau Eomma bantu?"

"Ani! Tidak usah, aku ingin ini seratus  persen usaha sendiri. Eomma kembali saja ke kamar! Pokoknya besok aku bisa pastiin dapur, semuanya bersih." Eomma tertawa dalam hati mendengar kepanikkan putrinya. Eomma mengangguk pelan.

"Yaudah, Eomma balik ke kamar yah. Kalau udah selesai langsung tidur, besok sekolah kan?"

"Siap, Nyonya!" Pekik Minah penuh semangat. Seakan gadis itu tidak pernah bisa mengenal kata lelah sama sekali. Eomma kembali melangkahkan kakinya dan menghilang dari balik pintu kamarnya.

Minah melirik jam dinding yang berada disekitarnya. Menatap kue yang sama sekali belum di garnish sama sekali.

"Eotte?" Lirih Minah sambil mengigit kukunya, khawatir.

-my boyfriend, junhoe-

Junhoe menyikat giginya sambil bersenandung kecil. Ini hari ulang tahunnya, dan dia tidak siap untuk menerima surprise yang akan diberikan oleh teman-temannya termasuk kekasihnya. Junhoe keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit disekitar pinggangnya. Ia mengenakan seragamnya dan menatap cermin, tak lupa untuk menyisir rambutnya hingga nampak klimis.

My Boyfriend, JunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang