after story.

748 37 19
                                    

Rasanya menyakitkan, sangat. Ketika kamu memutuskan mengakhiri hubunganmu dengan seseorang yang kamu cintai. Dan hal yang terberat selain melupakannya adalah terbiasa tanpanya. Hampir separuh waktumu, kau habiskan bersamanya. Seakan hal tersebut sudah menjadi rutinitas dan harus dihentikan saat itu juga. Seperti kamu mempunyai satu makanan favorit yang kau makan setiap hari namun orangtuamu menyuruh untuk berhenti makan makanan tersebut karena tidak mengandung gizi dan kau dipinta untuk mencoba makanan lain. Sulit, namun patut untuk dicoba.

Perubahan itu perlu memang, namun untuk masalah hati sepertinya tidak. Perubahan yang terjadi ketika hal tersebut menyangkut masalah hati adalah; berubah menjadi sosok yang lebih baik setelah proses pemulihan sakit hati atau nyatanya berubah menjadi sosok yang sama sekali orang lain tak kenal.

Dan Minah, gadis itu memilih option kedua. Ia menjadi sosok yang tidak dikenal siapapun. Menutup diri, walaupun memang ia sudah introvert dan anti-sosial, tapi kali ini lebih parah. Tahun terakhir Sekolah Menengah Atas pun seakan dijalaninya hanya semata-mata untuk lulus dengan nilai tertinggi bukan untuk menikmati masa remaja.

Tak berbanding jauh dengan Junhoe. Setelah hubungannya kandas dengan Minah, pria itu kembali menjadi sosok Junhoe yang dikenal banyak orang dan masih menjadi most wanted guy in school. Pria itu nampak baik-baik saja memang secara fisik, namun apa kalian dapat menyakini bahwa psikis pria itu baik-baik saja? Apalagi, sekali lagi. Ini urusan hati. Hanya tiap individu yang dapat merasakannya sendiri, bukan orang lain.

"Junhoe, Minah! Itu Minah!" Pekik Bobby sambil menepuk bahunya kecil, berulang kali. Mata Junhoe mencari sosok itu, segera. Ketika ia mendapatkan objeknya, ia tak bisa memutuskan kontak matanya. Hingga Minah, pada akhirnya menghilang ketika berbelok ke arah kiri koridor. Junhoe lalu memalingkan wajahnya dan kembali menyantap makan siangnya. Tak diperdulikannya celotehan panjang lebar yang berisi nasihat-nasihat percintaan dari Bobby. Karena menurut Junhoe, semuanya sudah jelas. Hubungan mereka berakhir dan tidak ada jalan untuk kembali.

Walau pada kenyataannya, perasannya masih sama. Junhoe hanya mencintai Bang Minah. Bukan Nayeon, bukan siapapun. Cukup Minah dan hanya Minah.

****

Minah memandang buku sketchbooknya dalam diam. Sudah lama ia tidak menggambar, tanganya terasa kaku. Namun, bukan itu masalahnya melainkan beberapa sketch yang membuat matanya memanas. Gambar tersebut gambar Junhoe dengan berbagai ekspresi yang menjadi favorit Minah.

"Sampai kapan kamu mau lari?" Ucap suara itu sambil duduk di sebelah Minah. Dengan gerakan cepat, Minah menghapus air matanya yang mengalir tanpa sadar. "Lari apanya? Kau tidak lihat aku sedang menggambar?" Ucap Minah dengan nada dingin karena tidak ingin berhubungan lagi dengan hal-hal yang menyangkut Junhoe, termasuk Hanbin.

"Kau tahu betul apa lari yang aku maksud, Bang Minah." Jawab Hanbin tak kalah dingin, namun terdengar nada lelah disana. Minah tertegun ketika mendengar Hanbin mendesah pelan, seakan pria itu ikut merasakan beban yang menghimpit dada Minah.

"Setelah Junhoe sekarang Hanbin, Minah pikir dia siapa?" Ucap salah satu siswi yang melewati mereka berdua.

"Sudah mematahkan hati Junhoe malah berpacaran dengan sahabat Junhoe. Cih." Balas siswi yang lain sambil memandang Minah sinis. Minah yang mendengar itu segera membenahi barang-barangnya, ingin beranjak pergi. Berlama-lama bersama Hanbin hanya membuatnya semakin rumit. Cukup selama dua bulan penuh, hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat lebih buruk. Dia tidak ingin menambah hal buruk lain ke dalam kehidupannya.

"L-lebih baik aku-" Perkataan Minah terputus saat Hanbin menahan pergelangan tangannya dengan erat. Pria itu menatap Minah dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Kalau aku bilang, aku mencintaimu. Bagaimana?"

Deg.

Mereka terdiam, untuk waktu yang cukup lama. Namun Hanbin memutuskan kontak mata mereka dengan berdeham dan melepas pergelangan tangan Minah.

My Boyfriend, JunhoeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang