PART 2 [SHORT]

1.8K 145 1
                                    

Oke author lanjut ffnya '-'

Maaf baru update. Jangan lupa vommentnya ya, maaf kalo ffnya gaje.

Happy reading~~

.

.

.

"Akhh!" ringis Sinb mengelus pergelangan kakinya yang terbentur tembok.

"Sudahku bilang, jangan menaikki wastafel itu." ucap Umji gemas melihat sahabatnya yang keras kepala itu.

Sinb hanya meringis kesakitan, Umji pun memapah Sinb untuk dibawa ke UKS.

~

"A-aduh, sakit Umji." ringis Sinb menahan rasa sakit pada pergelangan kakinya yang membiru diberi beberapa es balok oleh Umji.

"Kau ini sangat keras kepala Sinb, jika kau tidak menaikki wastafel itu mungkin kau tidak akan seperti ini." protes Umji kesal sambil menaruh es balok itu dimeja.

"Aku hanya ingin mengambil sepatuku." ucap Sinb.

"Baiklah Min Sinb, terserah saja padamu. Ayo kita kekelas." ucap Umji memapah Sinb.

"Iya, maaf karena aku kau jadi direpot,'kan olehku." ucap Sinb.

"Tidak apa, ayo." ucap Umji

Sinb hanya mengangguk kecil, mereka berdua pun menuju kelas. Saat sedang menuju kelas, mereka bertemu dengan Suga.

"Sinb! Apa yang terjadi padamu?" tanya Suga panik saat melihat pergelangan kaki kanan Sinb membiru.

"Tidak apa Oppa, hanya kecelakaan biasa saja." jawab Sinb.

Tak jauh dari mereka bertiga, Jungkook dapat melihat Sinb yang dipapah oleh Umji.

'Ada apa dengan Sinb? Kenapa Umji memapahnya?

Ah, apa peduliku? Itulah yang harus ia dapat,'kan jika berani menggangguku.'batin Jungkook mengalihkan pandangannya dari arah Sinb yang sedang berbicara dengan Suga

"Aku tak yakin jika kau mengalami kecelakaan biasa sehingga Umji harus memapahmu. Ada yang bilang tadi telapak kakimu tertancap paku yang sudah berkarat, apa itu benar?" tanya Suga menatap Sinb dengan serius.

"Ya, itu memang benar." ucap Sinb dingin.

"Hhh~ Yasudah kembalilah ke kelasmu! Oppa akan menjemputmu kekelas sepulang sekolah nanti." ucap Suga.

"Hm, iya." ucap Sinb

oOo

Bus yang mengantarkan Sinb dan Suga pun sampai digapura perumahan. Untung saja rumah mereka tidak jauh dari gapura, jika jauh mungkin Sinb tidak dapat berdiri bertahan lama. Sesampai didepan rumah, terlihat nyonya Min sedang menyiram tanaman. Tetapi aktifitasnya terhenti saat kedatangan Suga dan Sinb.

"Ada apa dengan Sinb, Suga? Kenapa kau memapahnya?" tanya nyonya Min mengkerutkan dahinya.

"Pergelangan kaki Sinb terbentur tembok ibu, dan telapak kakinya juga tertancap paku yang sudah berkaratan." jawab Suga.

"Tapi? Bagaimana bisa? Memangnya Sinb tidak memakai sepatu?" tanya nyonya Min lagi.

Akhirnya Suga menceritakan semuanya kepada nyonya Min, sedangkan Sinb hanya memilih diam.

"Jungkook? Bukankah dia anak tuan Jeon yang sedang melakukan kerjasama dengan perusahaan ayah kalian?" tanya nyonya Min saat mengetahui orang yang mengerjai Sinb.

"Iya ibu, dan aku rasa Sinb tidak akan tinggal diam-"

"Biarkan saja!" Sinb mulai angkat bicara dan memotong ucapan Suga.

Suga menaikkan sebelah alisnya, ia tidak mengerti dengan ucapan yang baru saja adiknya lontarkan.

"Maksudmu?"tanya Suga.

"Aku tidak peduli dengan dia, biar,'kan saja dia. Lagi pula tidak ada gunanya balas dendam dengan dia, cukup diam dan anggap saja dia hanya angin berlalu." jawab Sinb dengan wajah datar.

"Aku tidak yakin dengan ucapanmu itu Sinb."

"Terus terang saja Oppa, aku benci dia. Dan aku tidak ingin berurusan dengan orang tidak waras seperti dia." ucap Sinb lalu berjalan dengan tergeropoh-gopoh masuk kedalam rumah, dan menuju kamarnya.

Suga hanya menatap kepergian Sinb dengan raut wajah bingung.

"Yasudah ibu, aku masuk dulu." ucap Suga.

"Iya nak, mandilah. Itu akan membuatmu terasa lebih segar." ucap nyonya Min.

Suga hanya mengangguk kecil dan menyusul Sinb yang sudah berada didalam rumah.

oOo

Rintik hujan kembali membasahi kota Incheon. Tetapi cuaca pagi ini tidak bisa menghalangi Sinb untuk pergi kesekolah. Sinb sedang berjalan dikoridor sekolah, pergelangan kakinya? Ya, pergelangan kaki Sinb sudah dipijat oleh nyonya Min, walau sebernanya Sinb sudah menolaknya. Karena Sinb merasa sungkan, jika ibunya menyentuh bahkan memijat kakinya. Tetapi Sinb merasa berterima kasih kepada ibunya, yang telah membuat pergelangan kakinya terasa lebih baik dari sebelumnya.

Saat berjalan didepan koridor kelas XII-C, Sinb melihat Jungkook berdiri diambang pintu kelas dan menatapnya. Langsung saja Sinb membuang pandangannya terhadap Jungkook dan segera berjalan menuju kelasnya.

'Kenapa dia? Apa dia marah? Oh, itu pasti. Tunggu dan lihat, apakah dia balas dendam atau tidak? Yang pasti aku sudah siap,'kan pembalasan dendamku.'batin Jungkook.

"Hai Jungkook Sunbaenim~" sapa Jung Yein centil.

Jung Yein, siswi murid kelas XI-D. Terkenal dengan kecentilannya dan bertengkar dengan perempuan yang mendekati pemuda yang ia sukai. Tak sedikit yang tidak menyukainya, termasuk Sinb. Sinb tidak suka dengan Yein, karena dulu Yein menghinanya murahan. Karena sewaktu Sinb kelas 10, kaki Sinb pernah terkena keseleo sewaktu bermain basket dengan Suga. Dan Suga memapah Sinb ke UKS dan ke kelas Sinb. Pada saat itu Yein jatuh hati pada Suga dan tidak tahu kalau Sinb adalah adik perempuan Suga. Karena cemburu, Yein menghina Sinb melalui mading sekolah. Bukannya Sinb makin terhina, tetapi Yein mendapat ejekkan. Lantas para murid-murid yang melihat mading itu tertawa terbahak-bahak dan mengatakan 'ada ya, seseorang cemburu dengan seorang gadis yang dipapah seorang pemuda ke UKS dan ke kelas. Dan pemuda itu adalah kakak laki-lakinya'. Dan saat itu Yein baru tahu kalau Sinb adalah adiknya Suga, ia pun merasa sangat malu dan sungkan untuk meminta maaf kepada Sinb.Hal itu tidak pernah bisa dilupakan Sinb.

Jungkook memutarkan kedua bola matanya dengan malas.

"Untuk apa kau kesini?" tanya Jungkook dengan sinis.

"Kenapa kau menatapku sesinis itu? Kau tidak suka dengan kehadiranku?" Yein berbalik bertanya.

"Benar sekali Jung Yein." jawab Jungkook tanpa menatap Yein.

"Kenapa kau berbicara seperti itu? Sunbaenim, kau becanda,'kan?" tanya Yein memeluk lengan Jungkook.

Langsung saja Jungkook melepas pelukkan dilengannya.

"Dengar Yein, aku tidak sedang becanda. Dan aku ucap,'kan, kalau aku tidak menyukaimu. Mau sampai kapanpun juga kau mengejar-ngejar aku. Aku tidak akan peduli denganmu." ucap Jungkook lalu memasukki kelasnya.

"Sunbaenim! Sunbaenim! Argghh!" Yein menjadi kesal saat Jungkook mengatakan itu kepadanya.

~~

'It's time to go home, see you later'

Suara itu pun kembali membuat para murid-murid Incheon High School berkeluaran dari kelas mereka masing-masing.

Sinb berjalan pelan keluar dari kelasnya. Ya, hari ini ia harus pulang sendiri. Umji? Umji sedang terkena demam hari ini, sedangkan Suga ada urusan OSIS. Sinb hanya menghela nafas pelan, dan menuju gerbang depan sekolah.

Hal yang membuat para murid-murid lainnya bingung, adalah air muka Sinb yang menjadi terlihat dingin dan datar.

'Aku tidak boleh peduli lagi dengan pemuda gila itu! Tidak! Aku benci dia! Bahkan aku tidak akan pernah mau berbicara dengannya sepatah kata pun! Tidak akan pernah!' batin Sinb saat berjalan ditengah lapangan. Tiba-tiba..

'Bukk!' 'Brukk!'

Bad Boy & Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang