"K-kau?" pekik Sinb.
Jungkook yang telah selesai menghapus semua tulisan di papan tulis pun hanya menatap Sinb dengan datar.
"Ini untukmu." Ucap Jungkook menaruh sebuah amplop kecil di tangan Sinb, lalu bergegas pergi.
Sinb hanya menatap kepergian Jungkook dengan raut wajah bingung. Ada apa dengannya? Pertanyaan itu pun tersimpan di hati Sinb.
Sinb hanya menatap amplop kecil yang Jungkook berikan kepadanya.
"Ini apa?" gugam Sinb melihat amplop itu dengan heran.
Sinb pun membuka surat itu, dan membacanya dengan cepat.
'To : Min Sinb
From : Jeon Jungkook
Aku minta maaf kepadamu, aku selalu membuatmu kesal dan marah jika bertemu denganku. Jadi aku membuat surat ini untuk meminta maaf denganmu Sinb-ssi, aku harap kau tidak marah denganku. Kalau sebenarnya ini hanyalah sebuah TROLL-an.
Aku hanya mendapatkan hukuman taruhan untuk membuatkan surat ini untukmu. Jadi maaf saja, aku JEON JUNGKOOK tidak akan pernah mau meminta maaf dengan MIN SINB.
Salam Tampan
Tertanda Jungkook'
Sinb pun meremas surat itu dan melemparkannya ke tempat sampah.
"Dasar lelaki bodoh! Kau pikir aku juga akan memaaf, 'kanmu jika kau minta maaf denganku? Cih, bahkan merasa bersalah saja aku tidak sudi!" ucap Sinb dengan wajah angkuh.
Karena menurutnya kelas sudah bersih, Sinb pun segera pulan ke rumahnya.
***
Terlihat di langit malam ini begitu banyak bintang-bintang yang bertebaran di angkasa. Sinb hanya menikmati pemandangan bintang-bintang itu dengan duduk di balkon kamarnya.
"Sinb~" panggil seseorang.
Sinb pun mendongak dan melihat orang yang memanggilnya.
"Ibu? Ada apa?" tanya Sinb.
"Ayah memanggilmu di bawah, ada yang ia ingin bicara, 'kan denganmu dan ini sangat penting." Jawab Ibunya.
"Baiklah ibu, aku akan ke bawah nanti." Ucap Sinb.
"Baiklah, secepatnya ya." Ucap Nyonya Min.
"Um, iya." Sinb mengangguk.
Nyonya Min pun keluar dari kamar Sinb. Sinb pun menghela nafas, dan beringsut untuk berjalan menuju ke bawah.
"Apa? Ayah ingin Sinb dijodoh, 'kan dengan anak teman ayah? Tapi kenapa?" tanya Suga terkejut saat Tuan Min menjelaskan maksudnya untuk memanggil Sinb.
"Ini demi perusahaan ayah Suga! Lagi pula ini bukan urusanmu! Ini urusan ayah dengan Sinb." Jawab Tuan Min dengan tegas.
Sinb yang masih menuruni anak tangga pun terhenti.
Apa? Apa aku salah dengar tadi? Aku dijodoh, 'kan dengan anak teman ayah? Tapi kenapa harus aku? Batin Sinb.
Tanpa pikir panjang lagi, Sinb pun kembali menuruni anak tangga dan menuju ke tempat Tuan Min dan Suga berada.
"Ada apa ayah?" tanya Sinb langsung.
"Ayah ingin kau mendengar, 'kan ini dengan baik-baik Sinb, dan ayah mohon kau harus menyetujui keputusan yang telah ayah buat." ucap Tuan Min sengaja tidak menjawab pertanyaan Sinb.
"Iya, tapi keputusan apa ayah? Dan kenapa aku harus menyetujuinya?" tanya Sinb lagi.
"Kau akan dijodoh, 'kan dengan anak teman ayah. Kau harus menyetujuinya! Jika tidak, ayah akan tetap memaksamu!" jawab Tuan Min dengan tegas.
"Tapi ayah? Bagaimana dengan pendidikanku nanti? Kenapa harus sekarang? Aku baru kelas dua SMA ayah!" ucap Sinb tidak terima dengan perjodohan yang dibuat oleh ayahnya.
"Yeobo, apa ini tidak terlalu berlebihan? Benar yang Sinb kata, 'kan, Sinb baru kelas dua SMA kenapa kau harus menjodoh, 'kannya sekarang? Usianya masih terlalu muda." Ucap Nyonya Min sambil membawa secangkir teh untuk Tuan Min.
"Aku tahu itu Yeobo, aku memberitahu, 'kan ini untuk berjaga-jaga agar Sinb tidak jatuh hati kepada pemuda lain." Ucap Tuan Min.
Tidak jatuh hati kepada pemuda lain? Ah! Aku punya ide! Batin Sinb.
"T-tapi ayah, aku sudah mempunyai seorang kekasih." Ucap Sinb berbohong.
"Kekasih? Apa kalian saling mencintai?" tanya Tuan Min dengan tajam.
"Um, Yeah kami sangat saling mencintai. Bahkan kami tidak ingin berpisah." Jawab Sinb ragu.
Tuan Min tahu, kalau Sinb berbohong. Tetapi ia berusaha mengambil sikap tenang, dan tampaknya ia berpikir sesuatu.
"Baiklah, jika kalian saling mencintai bawa kekasihmu itu besok sore. Tepat di cafe dekat sekolahanmu itu, karena ayah akan bertemu dengan teman ayah dan anaknya di cafe itu. Jika itu benar, ayah akan membatal, 'kan perjodohan ini." Ucap Tuan Min.
"Um, baiklah." Ucap Sinb.
"Ya, kembalilah ke kamarmu." Perintah Tuan Min.
"Iya, ayah." Sinb menuruti perintah ayahnya.
oOoOoOo
Pagi hari ini begitu cerah, tetapi tidak secerah hati Jungkook. Ia gelisah, dan takut. Lantas, apa yang membuatnya takut?
"Oh tidak! Sekarang ayah meminta hal yang aneh kepadaku! Jika aku tidak bisa mencari seorang gadis untuk menjadi kekasih bohonganku, ayah akan menjodoh, 'kan aku dengan anak temannya! Bagaimana aku bisa menerima itu?" ucap Jungkook mengacak-acak rambutnya.
Jungkook hanya mondar-mandir tidak jelas di depan kelasnya, bertepatan Sinb sedang lewat. Raut wajahnya juga sama seperti Jungkook; takut dan gelisah.
"Hei! Sinb!" panggil Jungkook kepada Sinb yang hampir memasukki kelasnya.
"Apa?" tanya Sinb lalu berbalik arah.
Jungkook pun menghampiri Sinb.
"Kau bisa membantuku? Aku mohon." Jungkook memohon kepada Sinb untuk membantunya.
"Membantu apa? Dan kenapa harus aku?" tanya Sinb datar.
"Oh ayolah! Aku akan dijodoh, 'kan dengan anak teman ayahku, ayahku akan membatal, 'kan perjodohannya jika aku memiliki seorang kekasih." Jawab Jungkook.
Huh? Apa aku tak salah dengar? Dia dijodoh, 'kan juga? Apa jangan-jangan..

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy & Bad Girl
RandomMain Cast : Jeon Jeong Guk/Jungkook, Min (Hwang) Eunbi/Sinb, Min Yoon Gi/Suga, Jung Ye In, Ryu Su Jeong, Kim Min Gyu, Lee Seok Min (Dokyeom). Other cast : All member Lovelyz, Kim Ye Won/Umji, sisanya figuran. Genre : School life, Social, Teens, etc...