PART 8

1.6K 131 1
                                    

5 tahun kemudian...

Seorang gadis berlari ke arah kedua orangtuanya dengan rasa bahagia dan terharu. Dengan cepat, gadis itu memeluk erat kedua orangtuanya.

"Ayah, Ibu.. Aku merasa sangat bahagia hari ini." Ucap gadis itu.

"Kami juga bahagia nak.. Akhirnya kau telah menyelesaikan kuliahmu dengan baik.." ucap sang ibu.

Mereka bertiga pun melepaskan pelukkannya.

"Sinb.. Selamat untukmu nak." Ucap Tuan Jeon dari belakang Sinb, bersama dengan Jungkook dan Nyonya Jeon.

"Terima kasih paman." Sinb membungkuk.

"Ayo kita pulang, kita akan meraya,'kan kelulusanmu ini nak." Ucap Tuan Min.

"Ya ayah." Setuju Sinb.

Mereka semua pun pulang untuk merayakan kelulusan Sinb.

***

Pagi hari yang cerah, Sinb sedang berjalan di koridor sebuah perusahaan. Sesampai di depan sebuah ruangan besar, Sinb pun mengetuk pintu ruangan itu.

"Silahkan masuk." Suara itu berasal dari dalam ruangan.

Mendengar perintah itu, Sinb pun memasukki ruangan itu. Ia dapat melihat seorang pria tua yang sedang menulis sesuatu di berkasnya.

"Oh Sinb! Ayo duduklah nak." Perintah pria tua itu yang adalah Tuan Jeon.

"Paman memanggilku?" tanya Sinb.

"Ya, aku memanggilmu." Jawab Tuan Jeon.

"Ada apa paman?" tanya Sinb lagi.

"Seperti ini, karena pernikahanmu dengan Jungkook dua bulan lagi. Aku ingin kau dan Jungkook menyiapkan semuanya. Dari rumah, peralatan rumah, dan lain-lain. Tapi, aku ingin rumah kalian tidak terlalu jauh dengan rumahku atau rumah orangtuamu." Jawab Tuan Jeon.

"T-tapi paman, itu dua bulan lagi. Kenapa harus cepat-cepat?" tanya Sinb.

"Lebih cepat akan lebih baik, dan satu lagi. Jangan lupa kalian mengunjungi studio foto, karena aku ingin mengirimkan undangan pernikahan kalian minggu depan. Jadi, temui Jungkook di ruangannya." Jawab Tuan Jeon.

"Baiklah paman, sudah itu saja?"

"Ya itu saja, jika ada sesuatu yang aku butuh,'kan, aku akan menelepon Jungkook nanti."

"Baik, aku akan menemui Jungkook sekarang. Permisi."

Sebelum keluar, Sinb membungkuk kepada Tuan Jeon. Lalu meninggalkan Tuan Jeon di ruangannya.

Oh Tuhan, kenapa ini begitu cepat? Bahkan baru seminggu aku lulus S2. Tapi kenapa pernikahan ini sangat menyiksaku? Aku baru berusia 22 tahun. Apa tidak bisa menunggu 2-3 tahun lagi?Batin Sinb.

Sinb pun sampai di depan pintu ruangan Jungkook, ia pun langsung mengetuk pintu ruangan itu.

"Masuk!" suruhnya dari dalam.

Sinb menghela napas sejenak, lalu membuka pintu ruangan itu. Jungkook yang menyadari kedatangan Sinb pun mendongak ke arah Sinb.

"Ada apa?" tanyanya sambil membelakangi Sinb.

Sinb memutar kedua bola matanya dengan malas. "Ayahmu menyuruh kita untuk mempersiapkan rumah serta isinya, lalu menyuruh kita untuk ke studio foto." Jawab Sinb.

"Kenapa kau tidak pergi sendiri saja? Aku sedang sibuk sekarang." Jawab Jungkook dengan malas.

"Jika ayahmu tidak menyuruhku untuk mengajakmu, aku juga tidak akan menemuimu di sini bodoh! Dan aku juga tidak akan mengajakmu!" Sinb mulai kesal.

"Baiklah baik! Ayo kita pergi sekarang!" ucap Jungkook lalu menarik tangan Sinb.

Sinb dan Jungkook telah menjadi tunangan sejak 2 tahun yang lalu, tepat pada ulang tahun Sinb yang ke-20 tahun. Saat itu Jungkook sering diganggu Yein, dan Tuan Jeon mengetahui itu. Maka dari itu, Tuan Jeon segera mengadakan acara pertunangan Jungkook dan Sinb. Dan sesudah bertunangan pun sampai sekarang pun Yein masih bersikeras untuk mengambil hati Jungkook, dan Sinb tahu itu. Tapi dia memilih diam, karena ia tidak ingin berurusan dengan Yein. Itulah alasan Tuan Jeon mempercepat tanggal pernikahan Jungkook dan Sinb, untuk membuat Yein berhenti mengganggu Jungkook.

Setelah melihat rumah dan membeli salah satu rumah yang mereka pilih, lalu memesan perlengkapan rumah tangga. Jungkook dan Sinb pun menuju studio foto.

~~~

Sore hari ini, Jungkook terlihat sibuk dalam rapatnya. Sedangkan Sinb sedang berbelanja pakaian untuknya di Mall.

Saat ia sedang memilih gaun di sebuah toko, ada seseorang yang memperhatikan dia.

"Benar, ini gadis yang dimaksud,'kan Nona Yein." gugam orang itu sambil melihat foto Sinb.

"Aku akan menculiknya di daerah parkir saja." gugam orang itu lagi.

Setelah Sinb sudah membayar gaun yang ia pilih, Sinb pun merasa ia sudah cukup untuk belanjaannya.

"Sebaiknya aku pulang saja sekarang." gugam Sinb lalu melesat ke arah pintu keluar Mall.

Sinb pun memasukkan belanjaannya di bagasi mobilnya. Setelah itu ia menutup bagasi mobilnya, saat ia ingin membuka pintu mobilnya..

'BRUKK'

Sinb jatuh pingsan, dan ada duapemuda yang memasukkan Sinb ke dalam mobil Sinb. Dan kedua pemuda itu membawa Sinb dan mobilnya kabur.

~~~

Jungkook telah selesai dengan rapatnya, ia pun menuju ruangannya untuk merapihkan berkas-berkas, lalu pulang.

'Drrrrtttt.. Drrrrttttt..'

Ponsel Jungkook bergetar dalam saku jasnya.

'신비황'

Dengan cepat Jungkook mengangkat telepon dari Sinb.

"Halo?" Jungkook menjawab panggilan Sinb.

"Halo Jungkook, hikss.. Tolong aku Jungkook tolong! Aku dalam bahaya! Hiks hiks. Lepas',kan aku!! Jangan coba-coba sentuh aku!!"

"Telepon saja tunanganmu itu! Memangnya dia peduli denganmu? Haha."

"Tidaaakk!! Jungkook tolong aku!! Hiks hiks aku takut!"

Itulah yang Jungkook dengar dari ponselnya, karena panik Jungkook mengurungkan niatnya tadi dan langsung menuju mobilnya untuk menjemput Sinb.

Ia menggunakan GPS untuk mencari Sinb.

Di lain tempat, Sinb sedang berlari-lari mengelilingi ruangan luas itu untuk menghindari kedua pemuda yang menculiknya tadi.

"Jangan dekati aku!!" teriak Sinb yang masih berusaha melarikan diri.

"Ayolah nona, kau akan melayani kami malam ini. Jadi janganlah bermain-main.." ucap salah satu pemuda itu.

"Aku tidak sudi melayani kalian!! Dasar mesum!!" Sinb masih berusaha menghindar.

Tapi kedua pemuda itu tidak berhenti mengejar Sinb, dan sampai akhirnya Sinb tidak bisa menghindar lagi. Lantas, Sinb sudah berada di depan tembok, dan kedua pemuda itu mengepung Sinb.

Tuhan tolonglah aku. Jungkook, kenapa kau tidak datang-datang juga? batin Sinb mulai cemas.

Dengan cepat salah satu pemuda itu menarik kerah kemeja Sinb hingga robek. Sinb pun berusaha untuk tetap menutupi tubuh bagian atas. Sinb terus menangis, ia merasa dia akan berakhir kali ini. Karena kedua pemuda itu telah menarik bajunya, hingga kancing yang ada di kemejanya itu terlepas dan putus semua.

"Lepas,'kan aku, aku mohon hiks hiks." Sinb menangis dan merapatkan kemejanya yang sudah robek itu di tubuhnya.

"Kami tidak akan melepas,'kanmu sebelum kau melayani kami malam ini." ucap pemuda itu lalu tertawa.

Kedua pemuda itu mengelilingi Sinb, salah satu pemuda itu sudah berani memegang kedua bahu Sinb dari belakang, dan..

'BRUKK!'

Bad Boy & Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang