Malam yang sunyi tanpa di temani bintang sangatlah pas dengan keadaanku saat ini. Aku.. gadis berumur 16 tahun yang sudah menjomblo selama 2 tahun hanya diam di rumah sambil menatap langit dari jendela kamar. Ini adalah malam minggu dimana seorang gadis seumuranku jalan-jalan bersama kekasih. Namun, tidak padaku. Aku sama sekali tidak mempunyai kekasih. Bukannya aku gak laku lho ya! Ada, sih yang nembak aku, tapi aku gak mau.
Mau tau kenapa aku gak mau sama orang-orang yang udah pernah nembak aku? Jawabannya cuma satu.
Mario.
Yup, Mario yang membuatku tidak pernah mau sama orang yang udah nembak aku. Bisa di hitung, yang nembak aku dalam waktu 2 tahun ada..satu..dua..tiga..lima..sepuluh.. tau ah! Pokoknya banyak banget. Sifatnya juga beda-beda dan konyol banget. >>>Back to about Mario. Mario itu adalah cowok paling tampan seantero sekolah, paling keren, dan satu lagi, dia setia. Dia bukan playboy seperti kebanyakan cowok yang memiliki rupa tampan. Mario hanya suka pada satu perempuan. Dan.. itu bukan aku. Perempuan yang disukai Mario adalah Oline. Menurutku, Mario sangatlah bodoh jika dia mencintai perempuan seperti Oline. Dia itu.. genit,tukang gossip, dan menyebalkan. Memang, sih dia cantiiiikkkk banget. Tapi, sifatnya itu lho.. nggak banget.
"Karin.. kamu lapar, gak? Tuh di meja udah mama siapin opor ayam kesukaan kamu!"seru mama yang membuatku hampir jantungan.
"Ya, ma!"jawabku lantas pergi ke ruang makan menemui papa,kak Daniel, dan mama. Kisah asmaraku tuh beda banget sama kisah asmara kakak laki-lakiku. Kak Daniel sudah mempunyai pacar dan langgeng selama 4 tahun. Dia juga banyak yang ngincar tapi dia hanya cinta pada Kak Erika. Kak Erika itu bertolak belakang banget sama Oline. Kak Erika itu baik, supel, humoris, dan bikin orang yang deket sama dia tuh jadi comfortable banget. Udah ah ceritanya, aku lagi pusing mikirin gimana caranya supaya Mario bisa suka sama aku. Emang, sih.. aku terlalu PD banget ya? kata sahabatku, Oca juga aku memang terlalu PD dan berharap banyak. Padahal, gak apa-apa kan? Toh, gak ada masalah ini.
"He! Kok melamun? itu lho ayammu di makan!"tegur papa. Aku langsung terbangun dari lamunanku.
"Hehehe.. maaf, pa"jawabku cengengesan. Kak daniel yang berada di samping papa hanya terkikik sendiri.
Aku tidak mempedulikannya lalu memakan ayamku dengan lahap.
*****
Esok paginya, kak daniel mengajakku untuk jalan-jalan. Dia bilang, dia pengen ketemu kak Erika dan dia ngajak aku. Kejam banget. Siap-siap jadi obat nyamuk aja deh.
"Cepat naik!"seru kak Daniel yang sudah duduk di motor verzanya.
"Iya"kak daniel pun menjalankan motornya ke daerah perumahan. Ya, ini daerah rumah kak Erika.
"Kamu jangan malu-malu'in ya!"bisik Kak Daniel saat kami sudah sampai di depan rumah kak erika.
"Ih, kakak apaan sih?! Masa adik sendiri di bilang malu-malu'in?!"
"Aku gak bilang gitu, aku bilang, jangan malu-malu'in!"ahh sudahlah, tak ada artinya berdebat dengan kak daniel. Dasar keras kepala!
Ting..tong..
Kak daniel menekan bell rumah kak erika. Namun, rumahnya tampak sepi dan.. seperti tak berpenghuni. Tiba-tiba saja, keluar seorang perempuan paruh baya sambil membawa ember berisikan baju.
"Nyari siapa ya?"tanyanya sambil membuka pagar rumahnya.
"Saya mau mencari erika, erikanya ada?"tanya kak daniel sambil tersenyum. Perempuan paruh baya itu mengerutkan dahinya lalu menatap kak daniel tajam.
"Dia dan keluarganya, kan sudah pindah ke luar negeri, anda siapa ya?"
Deg!
Pindah? Kak erika pindah ke luar negeri? Kapan? perasaan seminggu yang lalu dia masih sering dateng ke rumah deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promises
RomanceJanji itu.. Janji itu selalu kubaca setiap malam.. Janji itu mengingatkanku bagaimana caramu membuangku.. Janji itu.. hampir membuatku gila Dan.. kenapa disaat aku sudah memenuhi janji itu, kau malah datang.. Datang kepadaku.. Aku tidak tahu harus b...