Mataku mengerjap beberapa kali saat melihat sebuah cahaya masuk melalui celah-celah jendelaku. Ternyata sudah pagi. Kusingkap selimut yang menutupi tubuhku lalu turun dari kasur. Kubuka jendela dan melihat burung berkicau merdu di pohon halaman depan rumahku.
Aku bersiul mengikuti kicauan burung itu, hingga ada seekor burung hinggap di jendelaku. Merpati. Lucu sekali. Kuangkat burung itu dan merasakan ada benda terjatuh dari burung itu. Kulihat kebawah, ternyata sebuah kertas yang digulung dengan pita di atasnya. Kuterbangkan lagi burung merpati itu lalu mengambil kertas tadi.
Princess, i am coming.
Come'on walk down, i am in front of your palace :)
-Your Prince-
Aku tertegun sejenak setelah membacanya. Namun, segera kuhilangkan pikiran aneh itu. Aku hanya berpikir positif. Kutundukkan kepalaku kebawah untuk mencari siapa si prince-nya ini. Dan kulihat sosok yang kemarin membelikanku Rossy. Ah, dia memang suka begitu. Pede. GR. Menyebalkan. Eh, tapi baik, kok.
Dia mengangkat tangan kanannya lalu melambai kearahku sambil tersenyum. Manis sekali. Eh? Ada apa dengan otakku ini?! Ah tapi memang manis kok.
"Ngapain kamu?" tanyaku. Inikan hari sabtu, sekolah libur. Ngapain ya dia kesini?
Dia berjalan kebelakang seperti mengambil sesuatu kemudian melangkah maju lagi. Dia mengangkat sebuah ranjang coklat sambil tersenyum bodoh.
"Apa itu?" teriakku.
"Kamu turun, deh," balasnya.
"Ah males, kasih tau aja deh itu apaan!" teriakku.
"Gak mau, kamu turun dulu. Atau.. aku aja yang naik ke kamar kamu?" tanyanya sambil menaik-turunkan kedua alisnya.
"Ehh!! Jangan!! Iya-iyaa, tunggu!" kupakai sneakersku lalu buru-buru turun kebawah.
*****
"Yakin kamu? Ini.. aku.. aku kan masih pake piyama doang! Mana aku belum mandi lagi!" protesku. Dia hanya tersenyum kemudian mengedikkan bahunya.
Kalian tau? Dia membawa lari aku ke taman dekat rumahku. Agak jauh sih, gak deket. Yaaa itu sih gak masalah, yang jadi masalah itu.. aku cuma pake piyama dan aku belum mandi!!! Bisa dikatain bau kalau begini mah. Udah lagi daritadi banyak banget orang yang natap aku aneh seolah berkata "udik banget, sih" . Sial!
"Yuk duduk!" katanya. Ternyata dia sudah duduk di rumput berlaskan tikar yang ia bawa.
"Ih! Kamu merasa gak berdosa banget sih?!"
"Emang kenapa, sih?"
"Kamu masih tanya kenapa? Ya ampun, lihat deh, aku cuma pakai piyama dan aku belum mandi. Ini gara-gara kamu tau nggak! Kalo kamu tadi jelasin dulu, aku pasti bakalan ma--"
"Ssssttt.. udah dong, sini deh aku bilangin, kamu itu cantik, bahkan belum mandi sekalipun dengan berpakaian piyama itu juga kamu tetep cantik,"
Gila. Perkataannya bikin aku blushing. Nih...nih.. pipi aku udah panas banget dah. Duuh pasti merah. Aduh malu. Tuh kan dia senyum jahil.
"Argh! Yaudah deh, tapi kamu harus ngabulin apapun permintaan aku!" akupun duduk didepannya.
"Permintaan apa? Gak cukup aku beliin kamu anjing kemarin?"
"Ih! Jadi kamu gak ikhlas beliin aku anjing? Yaudah kalo gitu kamu ambil aja sana rossy, jual ke petshop terus nanti aku beli lagi, pake uang SENDIRI" kataku dengan satu tarikan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promises
RomanceJanji itu.. Janji itu selalu kubaca setiap malam.. Janji itu mengingatkanku bagaimana caramu membuangku.. Janji itu.. hampir membuatku gila Dan.. kenapa disaat aku sudah memenuhi janji itu, kau malah datang.. Datang kepadaku.. Aku tidak tahu harus b...