Part 6

445 16 1
                                    

       "Aku dilema karena aku bingung sama perasaanku pada seorang cewek, mungkinkah aku jatuh cinta pada pandangan pertama?"seketika itu juga , dia menolehkan wajahnya ke arahku dan menatapku intens.

      Aku yang ditatap seperti itu hanya bisa menelan ludah. Dia.. tampan sekali.

      "Udah sore, sebaiknya kita pulang"ucapnya sambil bangkit dari duduknya. Ia membersihkan celananya lalu mengulurkan tangannya padaku.

      "Kenapa? Padahal aku masih pengen disini"aku menerima uluran tangannya.

      "Udah sore, orangtua kamu pasti nyariin,"katanya. Cih! Sok tau banget.

      "Yaudah deh,"aku berjalan mendahuluinya. Aku kesal. Padahal aku masih pengen disini. Suasananya bikin aku PW gak mau pulang.

      "Ehh.. tunggu dong!"serunya di belakangku.

      Aku mengabaikannya dan mempercepat langkahku. Hingga sampai di perempatan lampu merah, aku berhenti. Berhenti karena alasan yang konyol.

Stuck in that time!

      Aku kan gak tau arah jalan pulang.

      "Hayoo mau kemana??" goda Vallen yang sudah berdiri di sampingku sambil senyum-senyum.

      Aku menoleh lalu mengerucutkan bibirku. Aku kesalll di godaa sama Vallen!!

      "Hahaha, lucu deh kamu! Makanya jangan asal jalan dong! Kamu kan belum tau jalan!"Vallen menarik tanganku.

      Aku hanya bisa pasrah dan mengekorinya.

*****

      Setibanya di rumah, aku langsung masuk ke dalam.

      "Karin!!"seru Vallen yang berada di depan gerbang rumahku.

      "Apa?"tanyaku sambil mendekatinya.

      "Makasih ya udah nemenin jalan,"

      "Iya sama-sama, udah sana kamu pulang, udah sore!"ucapku.

      "Iya,"jawabnya. Namun sampai aku masuk ke dalam rumahpun dia belum pergi dari sana sama sekali. Aku mengabaikannya dan segera masuk ke kamarku.

      Sampai di kamarku, aku langsung menuju balkon kamar dan memeriksa apakah Vallen udah pergi atau belum.

      Dan yang kulihat, Vallen sedang membuka baju yang di pakainya. Aku segera menutup mata-mengantisipasi apa yang akan terjadi. Saat menurut instingku aman, kubuka mataku kembali. Dan sekarang, Vallen sudah memakai pakaian seperti... ehmm.. Bartender mungkin? Ah tidak tau! Pokoknya bajunya seperti itu deh.

      Tapi.. mau apa dia dengan pakaian itu? Sedetik kemudian, Vallen mendongakkan kepalanya ke atas dan bertemu pandang denganku. Dia tersenyum kemudian melambaikan tangannya padaku. Mau tak mau, aku membalas senyumnya. Lalu, dia terlihat seperti sedang memeriksa jam tangannya.

      "Bye!!"serunya lalu berlari pergi.

      Aku mengernyitkan dahi. Aneh sekali sih tingkah Vallen itu. Ah sudahlah, aku ngantuk!

*****

Tik..tik..tik..

      Terdengar suara detik jam waker dikamarku. Aku menggeliat lalu mengambil jam itu. Masih jam 10 malam.

      What?! 10?! Aku belum makan! Aku belum mandi! Bahkan aku belum bertemu orang rumah!!

      Segera kuturuni tangga rumahku.

Our PromisesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang