Anggun

Nyata atau tidak?

Selamat membaca:)
(Itu dimulmed Anggun dan Sari)

Author POV

Teeetttt teeeeetttt.

Bel istirahat berbunyi dengan lantangnya, seakan memberi isyarat kepada perut yang sudah konser didalam, seakan memohon untuk segera diisi.

Anggun dan Sari berjalan dengan kecepatan super menuju kantin. Kini giliran Anggun lah yang harus memesan makanan untuk mereka berdua.

Setelah menuju mejanya, mereka menyantap makanan dengan lahapnya. Ketika sedang menikmati hidup didunia yang fana ini.

Tiba-tiba datanglah seorang pria dengan menggunakan masker dan kaca mata hitam, duduk di sebelah Anggun.

"Sssstt ssssttt, Nggun" gerakannya sungguh mencurigakan

"Siapa ya? Lo maling atau penculik?" Anggun menghentikan makan nya, padahal masih laper.

"Yaelah, lupain aja temen sendiri. Ini gue adit cowo paling imut disekolah ini,"

"Oh ternyata adit. ngapain dit?" Ah paling mau pinjam tugas, fikir Anggun

"Nggun,habis makan nanti tugas lo gue pinjam ya. Anak-anak pada cariin lo tuh, soalnya udah pada ngantri mau pinjam laporan biologi lo,hehe. Oiya sekalian nanti ulangan fisika sama Bu Dara, bantuin gue plissss. bantu temen dalam kesusahan pahala loh nggun. Itu kata Pak Ustad sebelah rumah sebelah rumah tetangga sepupu gue. Anggun semakin cantik aja yaa hihi" mengeluarkan jurus puppy eyes nya ditambah sedikit bumbu rayuan mautnya.

"Nggun, ini pasti si Adit kan? Pake masker pun, orang juga bakal tau. Secara lo aja yang punya poni welcome didit (hehe keceplosan). Woi Dit,kalo masalah tugas gini, baru deh cariin si Anggun sampai ke ujung dunia. Biasanya nyapa aja engga,"
Uuuu pedes nya kata-kata sari mengalahkan soto pesanan Anggun. Tapi ini fakta 99,999%

"Anggun itu gak sama kayak lu sar. Elo mah cerocos sana sini kalo ngomong, pedes nya ngalahin bon cabe pula. Contoh Anggun dong, namanya Anggun orangnya Anggun jugaaaa" Tumben baik, oh karna ada maunya, dan dengan santainya dia meminum jus mangga Anggun.

"Eh,berani-berani nya lu bilangin gue. Aaaarrrgghh didit anak pak radit gua doain lo sakit sampe usus lu melilit. Mampus,Hus pergi sana,"

Kenapa mereka selalu brantem kalo ketemu? Padahal faktanya, mereka adalah teman sejak kecil, sebelah rumah alias tetangga,satu sekolahan dari TK sampai SMA,sekelas setiap tahunnya. Ah sudahlah lebih baik gua diem.

"Baiklah ratu Sari yang kejam, hamba mohon diri untuk segera pamit. Sebelum itu,Izinkan lah hamba berpantun ria sejenak. Kalau ada sumur diladang,boleh lah kita menumpang mandi. Kalau ada umur panjang,boleh lah--"

Sari segera memotong pembicaraan Adit, dan membalasnya.

"Gue tau kelanjutannya, boleh lah berjumpa lagi kan? Udah sana pergi anak pak radit ngeselin." Sari sepertinya sudah muak dengan Adit pemirsa.

"Cie, Sari ngarep ketemu gue lagi. Kan lo denger sendiri gun, dia suka banget gombalin gue. Iya gue mau pergi sar, btw jangan sebut-sebut nama camer lu dong. Kan gue jadi malu,"

Anggun dengan susah payah menahan tawanya,sedangkan Sari pipi nya sudah seperti tomat masak.

"Dasar sinting," Sari melanjutkan makannya.

"Gun, gue nyalin pr lu di perpus,Ok? Nanti gue tunggu diperpus. Jangan lupa yee,bhaaaayy. Oiya, Semangat makannya ya Cali" Dia menyebut nama Sari dengan Cali dan mengacak rambut Sari lembut

Setelah itu, Adit berlalu seperti hembusan angin, Sedangkan Sari diam-diam menatap Adit yang telah berlalu, dan Anggun hanya terpaku melihat jus mangganya telah habis diminum oleh Aditya brahmantio.

-------

Setibanya di kelas, Anggun lupa bahwa dia harus ke perpustakaan untuk menemui Adit. Dengan gerakan secepat kilat Anggun sampai di depan perpustakaan. Sari sengaja tidak ikut, karena kalian tau sendiri kan ? Kalo mereka ketemu, maka perang dunia ketiga akan dimulai.

Cekrek, itu adalah suara pintu yang berdecit dengan lantai. Setelah mengisi daftar pengunjung, anggun melihat ke segala arah. Suasana perpustakaan hening, damai, dan kebanyakan jam segini di penuhi oleh murid berkacamata tebal seperti Anggun.

Saat Anggun melihat sekeliling perpustakaan untuk mencari Adit, tiba-tiba tubuhnya dingin dan membeku, waktu seperti berhenti disaat itu juga. Perasaan campur aduk mulai menyelimutinya. Apakah semua ini nyata, atau hanya mimpi buruk karena Anggun lupa baca doa sebelum tidur?

Bersambung.........