Duka dan Dendam (2)

81 12 1
                                    

Selamat membaca:)

Anggun merasakan bajunya telah basah oleh air mata. Perasaannya mulai bercampur aduk. Antara kesal,marah, dan geram kepada pengendara mobil yang warna dan jenisnya sama seperti yang di kendarai ibunya waktu itu.

Andaikan mobil itu mau bersabar sedikit saja, ia mungkin masih bisa melihat tawa dan merasakan kasih sayang seorang Ibu.

Ia sangat membenci takdir yang diberikan kepadanya. Kenapa harus dia yang kehilangan sosok ibu yang sangat dicintainya. Padahal pada saat itu, ia akan merayakan ulang tahun Ayahnya yang digelar di SMA Gold Venus. Karena, ayahnya yang menjabat sebagai kepala sekolah di sana pada saat kejadian itu.

Ia telah lama mempersiapkan hari itu bersama Ibunya. Mengapa Tuhan mengambil ibunya hanya dalam sekejap mata ? Mengapa Tuhan memberikan ujian terberat itu kepada seorang gadis kecil ?

Sekarang apa ? Anggun tak bisa merasakan kasih sayang kedua orangtuanya. Ibu anggun memang telah tiada dari dunia ini, tetapi sikap Ayah yang lembut dan penyayang juga telah tiada terhadapnya. Ayah anggun lebih menyibukkan diri dengan pekerjaannya sebagai Kepala sekolah SMA Gold Venus. Bahkan, sudah setahun ini Ayahnya tidak berbicara ria lagi kepadanya.

Anggun bahkan seperti dipenjarakan oleh Ayahnya. Karena,Ayah tidak membiarkan Anggun mendekat lagi kepadanya, Anggun tidak pernah lagi merasakan kasih sayang orangtua. Bahkan, satu sekolah tidak ada yang tahu bahwa Kepala Sekolah itu adalah Ayah kandung Anggun. Semua itu, karena Ayah mengira semua ini gara-gara Anggun. Padahal Ayah sudah melarang Anggun untuk keluar rumah, karena jika Anggun keluar rumah, pada saat hujan badai maka sesuatu yang sial akan terjadi. Anggun dicap sebagai anak pembawa sial.

Oleh karena itu, ia selalu mandiri dan tak ingin menyusahkan orangtuanya. Ia lebih memilih membawa motor bebeknya dan hidup sendiri daripada dituduh membawa sial. Miris memang, tapi itulah fakta yang sebenarnya.

Hal itulah yang membuat Anggun sangat takut jika berada di luar rumah saat hujan badai dan petir. Semua gara-gara dia pernah diramal oleh seseorang teman Ayahnya.

---

Anggun melihat jam tangan putih yang selalu dipakainya ke mana pun itu. Jarum jam tersebut selalu setia berjalan ke setiap detiknya. Ya, Jam pemberian Ibu anggun, setahun yang lalu. Jam sudah menunjukkan pukul 02.30.

Ya,Sudah terlalu larut untuk tidur, Anggun lalu menyenderkan punggungnya ke dinding kamar tersebut. Ia masih tetap membenci pengendara mobil yang menyebabkan orang yang sangat dicintainya meninggal dunia. Dendam itu masih ada pada diri Anggun sampai kapan pun.

***

"Kak farhan ayo ke sini. Disini banyak makanan loh kak. Fina sayang kakak hahahaha"

"Kak farhan, to..long fi..na, sakit kak.."

"Ke..na..pa kak, ka..kak gak tolongin aku? Ke..napa kakak biarin aku di jalan kak ? Aku gak mau pulang la..gi.. hiks hiks Dadahh kak"

"Haaahhhhhhh fi..na finaaa, ja..ngan pergi" Farhan terbangun dari tidurnya.

Ia merasakan keringat dingin telah mengucur dari dahinya. Ia mimpi buruk lagi untuk kesekian kalinya. Nafasnya yang masih tidak karuan, membuat ia makin susah mencerna apa yang sedang terjadi saat ini.

Fina, adalah adik kecil farhan satu-satunya. Dialah anak bunda nita yang merupakan perempuan satu-satunya. Dia juga yang berbadan gembul dari 3 bersaudara itu. Dia selalu ceria,pandai berbicara, lucu, dan begitu jujur. Dia sangat menyayangi Farhan dan Fathur. Dia lah yang mewarnai kehidupan keluarga ini.

Ya, sebelum akhirnya peristiwa itu terjadi..

"Kalau aja, wanita sial itu bisa nyetir dengan hati-hati. Mungkin Fina masih ada di sini. Semua karna dia! Gue bakalan cari wanita itu, gue buat dia menderita seperti ayah dan bunda gue menderita sekarang! Sekarang apa ? Gak ada keharmonisan lagi di keluarga gue, itu semua gara-gara wanita brengsek itu." Punggung farhan naik-turun karena meredam emosi yang sedang memenuhi tubuhnya.

Ketidakharmonisan keluarganya bermula, saat Fina dinyatakan tewas dalam insiden tersebut. Ayahnya mulai depresi akan hal tersebut, karena Ayah merasa sangat bersalah telah membawa Fina pergi pada saat itu.

Mulai saat itu sampai sekarang Ayah Farhan selalu enggan pulang ke rumah. Dengan alasan, Karena ia seperti melihat Fina kecil sedang bermain di dalam rumah dengan keceriaannya. Tak ada yang bisa menerima kepergian Fina yang sangat cepat itu.

Sedangkan, Farhan menyesal dengan kejadian ini. Sampai sekarang ia belum bisa memaafkan dirinya sendiri. Dan salah satu faktornya karena, pada saat itu ia harus ke sekolah dengan mengendarai motor untuk mengurus acara ulang tahun Kepala Sekolahnya. Sehingga ia tidak bisa menjaga adik semata wayangnya itu. Ia menyesal, ia tidak bisa menolong Fina.

Ia sangat menyesal, mengapa ia harus menolong perempuan yang sama sekali tidak ia kenal. Ia lebih mencurahkan waktunya untuk menunggui perempuan itu. Padahal, Fina memanggil-manggil namanya juga pada saat bersamaan seperti yang diceritakan Fiola.

---

Farhan adalah calon tunangan Fiola. Ya, Farhan menerima Fiola sebagai calon tunangannya karena, fiola adalah anak dari teman Ayahnya. Selain itu, Fiola jugalah yang merupakan satu-satunya saksi mata pada saat kecelakaan maut tersebut. Kecelakaan yang membuat adik kecilnya pergi untuk selama-lamanya.

Fiola menawarkan bantuan untuk balas dendam kepada wanita pengendara mobil itu. Tetapi, dengan balasan agar Farhan mau menjadi tunangannya.

Farhan mengenggam kuat bantalnya, ia mulai kacau saat ini. Semua bayangan-bayangan Fina dan peristiwa itu menghantui fikirannya lagi.

Ia sangat lemah saat ini. Ia mulai bangkit dari tempat tidur dan memukul dinding yang ada di kamarnya. Tak peduli, berapa sakitnya tangan yang terus memukul dinding. Tetapi, hatinya lebih sakit karena orang yang dicintainya telah pergi.

***
Jam 02.30
Tangan Farhan telah banyak memar, ia lupa bahwa sebanyak apapun ia memukul dinding sebagai pelampiasannya. Fina tak akan kembali lagi ke dunia ini.

Farhan mulai duduk dan mengendalikan dirinya.

Tik,tik,tik... Darah mulai menetes dari tangannya. Lalu ia menyenderkan punggung tegapnya itu di dinding. Tak peduli, betapa sakit tangannya saat ini, tapi ia berjanji akan membalaskan dendam untuk adik tercintanya. Dendam itu masih berkecamuk dan terus membesar di dalam hatinya.

***

Bersambung...
Haloo, akhirnya terungkap gimana masa lalu Anggun kan ? Hihi maaf yaaa kalau cerita ini sangat gaje. Tetap vote&comment 😂 love u readers and silent readers❤

AnggunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang