Selamat membaca:)
Didedikasikan untuk : Edlyn Edrea Lawly❤ (The power of Samyang katanya)
Special thanks : MIrhamArfansyah kritikannya sangat membangun dan teliti, sehingga gua edit cerita ini dari awal. Wkwkwk makasi ham😂Cahaya mentari mulai merambat masuk ke setiap sudut ruangan yang ada. Ayam juga berkokok dengan lantangnya pertanda kehidupan hari ini dimulai.
Aku langsung menyipitkan mataku, saat cahaya itu mulai mengenai mata. Rasanya seperti belaian almarhumah ibu untuk membangunkan ku di pagi hari.
Dulu, aku sering menganggap bahwa Ibu adalah orang yang selalu merusak mood pagi ku karena ia selalu memaksaku untuk bangun pagi, dan selalu begitu. Aku bahkan berfikir ibu adalah orang tercerewet di dunia ini. Aku bahkan berharap kuliah di luar kota setelah tamat SMA.
Bahkan pernah suatu hari, ibu berceramah panjang lebar saat memarahiku yang dicap sebagai 'cewek paling nakal' di SMP dulu, aku hanya diam tak memperhatikannya dan langsung memakai earphone untuk menghidupkan musik sekeras-kerasnya. Durhakanya aku.
Dulu, guru juga suka heran mengapa namaku tak sesuai dengan perilaku ku. Anggun namanya, frontal orangnya. Begitulah aku sebelum peristiwa yang merenggut Ibu yang paling aku cintai. Aku tak menyangka ibu akan pergi secepat itu. Aku sangat menyesal, aku tidak sempat memperbaiki diri agar ibuku bisa bangga dan senang melihat anaknya yang berubah alim seperti sekarang ini. Aku menyesal, hanya bisa memberikan surat panggilan dari Kepsek karena kenakalanku. Bukan seperti abangku, yang selalu memberikan surat penghargaan dari Kepsek karena kepintarannya.
Sungguh, sekarang aku menyesal sekali dan sangat merindukan ibuku. Rindu setiap kata yang terlontar dari mulutnya. Rindu bagaimana caranya ia membangunkan ku, bahkan aku rindu diceramahi olehnya. Memang benar, kita akan merasa orang itu sangat berharga setelah dia pergi.
Aku pun mulai membuka dan mengerjapkan mataku. Aku terkejut, saat aku mendapati diriku sudah terbaring di kasur. Padahal, aku ingat terakhir kali aku bersandar pada sebuah dinding.
Aku bangkit dan memperhatikan wajahku di cermin. Kacau, sangat kacau. Keadaanku saat ini sangat berantakan. Muka kucel,Mataku bengkak dan merah dengan kantung mata sebagai hiasannya, ditambah lagi rambut kusut berantakan sekali pokoknya. Aku seperti orang yang sedang depresi berat saja.
----
Aku baru ingat bahwa Farhan menyuruhku untuk keluar dari rumahnya pagi ini. Aku segera menuju kamar mandi, dengan cepat aku membasuh muka dan berniat untuk mandi. Saat aku memakai sabun cuci muka, tiba-tiba air di kamar ini mati begitu saja. Sabun masih menghiasi wajahku bahkan semuanya.
Aku tidak bisa melihat dengan jelas, mataku begitu perih untuk dibuka. Aku memakai handuk kembali dengan asal, dan mencari pertolongan. Aku berjalan ntah kemana.
Kalau saja aku berada di rumah sendiri, aku sudah berteriak-teriak minta tolong. Tapi, keadaan ini berbeda. Aku berjalan lurus dan menuju pintu kamar ini dengan meraba-raba dinding.
Sedikit lagi aku akan sampai, dan yap!
Saat aku melangkah, aku langsung memegang pintu yang seharusnya berada di depanku.Tapi, tunggu..
Aku memegang benda itu sampai ke atas, pintu ini sangat aneh tidak seperti semalam. Bagian atasnya seperti rambut manusia. Aku fikir, mungkin itu adalah hiasan pintu yang terbuat dari benang atau semacamnya.Tapi, ternyata benda itu bergerak entah kemana. Sedetik kemudian, ada yang memegang wajahku. Dengan perlahan dan sangat teliti, wajahku disapu bersih dengan sesuatu. Astaga, Aku bahkan bisa merasakan hembusan angin mengenai wajahku. Apakah dia penunggu kamar ini ? Aku hanya diam saja dan mencerna apa yang sedang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anggun
TeenfikceAnggun diam-diam mengagumi Farhan, sebaliknya Farhan tak pernah mengenalnya. Dia hanya mengetahui Anggun cewek aneh dengan rambut diikat dua, ditambah dengan kacamata tebal. Pepatah memang selalu benar, tak kenal maka tak sayang. Pertemuan awalnya m...