Duka (1)

69 15 5
                                    

Selamat membaca:)
Didedikasikan untuk : Julia Theresia.
😍😍😍

Rintik-rintik hujan masih terdengar jelas di telinga. Mentari belum menuju ke ufuk timur. Ayam pun belum berkokok di waktu dini. Pertanda pagi belum saatnya datang di waktu ini.

Gadis itu masih terjaga, ia masih tetap berdiri di sana sambil sesekali meluruskan tangan untuk menyentuh dinginnya air yang jatuh dari langit.

Dingin. Dinginnya tetesan hujan dan angin yang berhembus kencang yang dirasakannya. Semua itu, terkalahkan oleh dinginnya hati yang membuatnya tidak bisa memejamkan mata.

Anggun masih ingat, bagaimana ia bisa mengagumi Farhan. Ya, dia masih ingat bagaimana Farhan bisa disebut orang yang pantas ia kagumi.

Flashback on

Saat itu, Anggun sedang asik mengobrol di atas mobil dengan mamanya. Ia sesekali melihat bagaimana padatnya jalanan jika hari libur telah tiba.

Saat itu, Anggun bersyukur menjadi seorang gadis yang lahir dari rahim ibunya. Karena, ibunya selalu menyayangi dia dan selalu mengerti bagaimana keinginan Anggun. Anggun  memakai dress berwarna peach indah yang sangat padu dengan warna kulitnya yang putih. Tidak lupa, di lehernya sudah ada kalung berhiaskan namanya sendiri  Dan rambut yang berwarna coklat curly membuatnya tampak seperti princess.

10 menit sebelum kejadian...

***
"Bunda,  Ayah mau ajak Fina jalan-jalan ya bun. Soalnya si adek bandel ini sudah cemberut mau minta di traktir sebagai hadiah Fina juara cerdas cermat di sekolah"

Bunda nita mengangguk pasti sebagai tanda menyetujui permintaan Ayah.
"Farhan Fathur, kamu ikut Ayah ya nak. Daripada bengong mulu di rumah"

"Siap bunda" jawab mereka serentak.

"Fina mau jagain kak farhan ya bun. Soalnya kak farhan ganteng sih, selalu digodain cewek kalau kemana-mana."

Semua orang yang ada di rumah itu tertawa mendengar fina berceloteh ria ditambah pipi tembem nya yang menggantung di wajahnya.

"JADI MAKSUDNYA CUMAN KAK FARHAN YANG GANTENG? FATHUR YANG KECE SIXPACK DAN ALIM INI APA KABAR FIN?" Ucap Fathur sambil cemberut.

"Kak Fathur ganteng sih, tapi kak Fathur alim buanget. Diliatin cewek aja, langsung nunduk ke bawah. Katanya takut zina mata hahaha" Fina membalas ucapan Fathur.

Semua tertawa untuk kedua kalinya. Farhan segera menengahi lomba debat tingkat keluarga itu.

"Ayo pergi adik manis, tapi Kak Farhan pakai motor ya fin. Soalnya kamu tau sendiri kan ? Kak farhan harus ke sekolah dulu ngurus kerja osis. Beri 30 menit, aku pasti nyampe ditempat."

"Okeee,okee asalkan kakak cepat ya . Karna waktu aku gak banyak loh kak"

"Iya fina, kamu kayak orang penting aja deh. Sibuk banget ya kayaknya"

"Daaaaahhhh bun, assalamualaikum"

Mereka berlalu di hadapan Bunda Nita. Bunda nita mengantarkan sampai ke pintu, bunda nita tidak bisa ikut karena harus menyiapkan acara arisan sosialitanya di rumah nanti.
***

Anggun sibuk memandangi jalanan yang basah karena hujan. Ia sangat menyukai hujan apalagi badai. Karena,  ia bisa bermain tetesan hujan.

Sedangkan ibunya menyetir mobil dengan sangat fokus.
"Anggun, kamu itu puteri ibu satu-satunya. Kamu harus selalu akur dengan saudaramu yang lainnya. Kamu akan selalu jadi kebanggaan ibu. Ibu ingin melihat kamu lulus sekolah dan masuk ke sekolah yang kita sudah sepakati. Karena Ayahmu adalah kepala sekolah di SMA Gold Venus. Kamu harus patuh dengan Ayah ya,Nak."

"Iya ibuku sayang. Sudah 3x loh ibu bilang itu daritadi hehe"

30 detik sebelum kejadian...
Jalanan saat itu mulai lengang karena macet sudah berakhir. Ibu Anggun menginjak gas.

***
30 detik sebelum kejadian...
"Ayah, ayo cepetan itu jalanan udah lengang yah. Fina mau makan banyak nih" ucap Fina dengan semangatnya.

"Iya sabar fina gendut,hahaha" Ayah pun menginjak gas dengan semangat.

***
"Awas ibuuuuuuu, ada mob--"
BRUUUUUUUKKKK

***
"Ayaaaaaaahhhhhh, awasssssssssss"
BRUUUUUUKKKKK

***
Saat Kejadian...
Kecelakaan itu tidak bisa dihindarkan. Mobil mereka sama-sama menabrak dan mengeluarkan asap dan cairan merah kental di setiap bagiannya.

Semua orang berkumpul dan membantu korban dalam kecelakaan itu. Tepat di tengah persimpangan kecelakaan maut itu terjadi.

Farhan yang tengah lewat di persimpangaan itu sedikit kesal, karena macet yang sangat parah. Ditambah lagi, ia harus tepat waktu karena mengingat janjinya kepada Fina.

Ia memarkirkan motornya dan segera berlari ke arah sumber kemacetan. Ternyata, ada 2 buah mobil jenis yang sama dan warna yang sama bertabrakan. Ia cepat-cepat melihat ke arah mobil kanan. Alangkah terkejutnya ia, saat melihat seorang ibu dan puterinya sedang berlumuran darah yang menetes ke jalan.

Saat ia melihat ke mobil kiri, ternyata korban kecelakaan itu sudah dibawa ke rumah sakit. Akhirnya ia memutuskan menolong korban di dalam mobil kanan. Dengan sigap, ia mengangkat kedua orang itu untuk di bawa ke rumah sakit. Ia sekarang berada di Rumah Sakit Kasih Ibu. Dengan baju yang berlumuran darah, ia menunggu pasien yang ada di dalam.

Drrrrt drrrtt
"Halo Ayah, sebentar lagi farhan ke sana Ayah."

"Farhan, ini Fa..fa..thur. Ce..pat ke..mari! Kami kecelakaan." terdengar isak tangis di sana.

Fathur segera berlari menuju rumah sakit Citra Kasih yang tidak jauh dari sini. Ia sangat khawatir dengan keluarganya.
***

Saat kejadian...
Anggun masih bisa membuka sedikit matanya. Ia melihat ibunya terbaring lemah di kursi mobil. Darah mengalir dari kepala,mulut,telinga dan tangan kaki ibunya. Seluruh bajunya telah dipenuhi cairan merah itu.

Anggun dengan pandangan yang lemah memegang tangan Ibunya.

Tiba-tiba...
Seorang pemuda masuk ke dalam mobilnya dan mengangkat tubuhnya. Anggun tidak yakin apakah itu manusia atau malaikat. Wajahnya yang bercahaya seperti malaikat yang sedang ingin menolongnya dari peristiwa ini . Anggun ingin menyimpan kenangan wajah itu di otaknya untuk selamanta. Tidak lama kemudian, seluruh pandangannya menjadi kelam.

***
Flashback off

Anggun merasakan tetesan air yang lain daripada hujan. Air matanya mengalir begitu saja.








###
Halooo, maafkan aku yang udah lama ga update. (Walaupun ga ada yg ngarepin juga hahahahaha)
Part setelah ini, akan menjelaskan sebab akibat dari cerita ini. Jangan pernah bosan yaaa.







AnggunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang