☆ Ramon ☆ "Chapter 5" ☆

4.8K 172 5
                                    

☆☆☆Ramon☆☆☆
                                 ❤❤❤❤❤❤❤
    Pagi harinya raya masih belum bangun, hal itu membuat mondy khawatir dan memutuskan untuk memanggil dokter. Setelah dokter itu datang mondy langsung membawanya kekamar raya untuk memeriksa raya.
   Saat tiba dikamar raya, mondy melihat raya sedang memainkan games di hpnya.
"Ray."panggil mondy yang sudah masuk kekamar raya dan diikuti dokter itu.
"Ehh, mondy. Ngapain?"tanya raya menoleh kearah mondy
"Kamu ngapain? Bukannya istirahat?"tanya mondy
"Gak ngapa-ngapain. Ini juga istirahat."jawab raya
"Ya udah dok. Silahkan diperiksa.."suruh mondy dan dokter itu pun menyuruh raya untuk berbaring sebentar.
     Dokter itu memeriksa raya dengan seksama.
"Gimana dok?"tanya mondy saat dokter itu selesai memeriksa raya
"Ngak papa kok. Paling cuma kecapean sama kurang terbiasa sama suhu didisini."jawab dokter
"Jadi? Gak perlu minum obat kan dok?"tanya raya bangun dan menyenderkan kepalanya disandaran ranjang
"Owh. Gak perlu. Saya kasih vitamin aja ya."ucap dokter
"Emmm, iya dok."jawab raya
       Dokter itu menyiapkan beberapa pil vitamin dan menjelaskan aturan minumnya lalu memberikan pil itu pada raya.
"Jangan lupa diminum ya, sama lagi pakai pakaian yang hangat udah gitu jangan kecapean atau pulang kemaleman karna disini kan dingin. Mungkin kamu kurang terbiasa dengan suhu dingin ini. Jaga pola makan juga."ucap dokter itu mengingatkan
"Emmm, iya dok. Makasih ya dok."ucap raya
"Sama-sama. Ya udah saya permisi dulu ya raya, mondy. Jangan lupa diingatkan untuk minum vitaminnya ya mondy."ucap dokter itu pada mondy
"Iya dok. Mari saya antar kedepan."ucap mondy mengantarkan dokter itu sampai kemobil dokter itu.

       Setelah dokter itu pulang, mondy kembali ke kamar raya. Dilihatnya kembali raya asyik memaikan hpnya.
"Main aja terus."sindir mondy dan duduk samping raya
"Apaan sih. Aku gak main game kok."jawab raya membela diri
"Terus? Ngapain?"tanya mondy curiga
"Ini lho. Tadi melly bbm aku, katanya dia kesininya sekitar jam 12san gitu berangkatnnya. Mungkin sampenya sore."jawab raya menjelaskan
"Emang sekolah pulang cepet?"tanya mondy
"Pulang jam 11san gitu sekolah. Pulang cepet jadinya mereka tinggal siap-siap aja. Tapi kata melly mereka udah nyiapin semuanya dari semalem. Jadi nanti tinggal berangkat deh."jawab raya menjelaskan
"Owh, ya udah kalau gitu."ucap mondy lalu telefonnya berdering.
"Bentar ya ray."ucap mondy dan raya mengangguk. Mondy keluar dan mengangkat telefon itu.
  " Ifan? Ngapain dia telefon gue."batin mondy
"Hallo, fan."jawab mondy
"Hallo mon. Apa kabar loe?"tanya ifan
"Baik. Loe sendiri?"tanya mondy balik
"Baik juga dong. O iya. Loe lagi dimana nhe sekarang?"tanya ifan
"Owh, gue lagi dibandung nhe. Di puncak, villa gue."jawab mondy
"Loe lagi disana? Asik dong."ucap ifan
"Loe sendiri dimana sekarang?"tanya mondy
"Ya masih di australia lah. dimana lagi gue kalau gak disini."jawab ifan
"Ow. Eh udahan ya. Gue mau sarapan nhe."ucap mondy
"O iya mon. Gue kayaknya 2 minggu lagi bakal balik ke indonesia deh."ucap ifan
"Serius loe? Menetap diindonesia?"tanya mondy
"Ya gak lah. Cuma bentar doang. Paling beberapa minggu. Paling lama juga sebulan diindonesia."jawab ifan
"Ya elah loe. Gak betah banget diindonesia."sindir mondy
"Bukan gak betah. Ortu, man yang mau."jawab ifan
"Ya deh. Okey gue sarapan dulu. Bye."ucap mondy langsung menutup telefonnya.
     Selesai menelfon, mondy masuk kekamar raya lagi.
"Siapa yang nelfon?"tanya raya
"Sepupu aku."jawab mondy lalu duduk disamping raya lagi
"Boy?"tanya raya
"Bukan boy. Ifan sepupu deket. Kalau boy sepupu jauh."jawab mondy
"Kok bisa?"tanya raya heran
"Ya bisa lah. Megan juga sepupu nya boy."ucap mondy
"Berarti megan sepupu kamu juga dong?"tanya raya memastikan
"Yap."jawab mondy singkat
"Kok mereka gak pernah kasih tau aku ya."ucap raya, mondy hanya tersenyum.
"Ya udah sana mandi. Aku juga mau mandi nhe. Abis itu turun sarapan ya."ucap mondy lalu bangkit
"Ya."jawab raya tersenyum, mondy keluar dan raya masuk kekamar mandi.

        Pagi ini raya menggunakan sweater yang panjangnya setengah lengan warna biru muda dan celana jeans biru memakai flatshoes hitam. Sementara mondy menggunakan kemeja biru lengan panjang dengan lengan digulung setengah dan celana jeans biru juga.
    Mondy sudah menunggu raya di ruang makan.
"Lama amat."ucap mondy saat raya sampai diruang makan
"Emang kenapa?"tanya raya sambil menyendok nasi goreng ke piringnya.
"Gak papa."jawab mondy menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"Hari ini gak keperkebunan?"tanya raya dan mondy hanya menggeleng
"Kenapa?"tanya raya sambil menyuapkan nasi goreng kemulutnya
"Kan kamu lagi sakit. Ngapain aku ke perkebunan. Kesana kalau lagi pengen aja."jawab mondy menjelaskan lalu meminum sirup rasa jeruk
"Emang papa kamu gak marah kalau kamu gak ke perkebunan?"tanya raya
"Ngapain marah? Papa kan nyuruh aku kesini bukan buat ngurusin perkebunan."jawab mondy
"Jadi ngapain?"tanya raya lalu meminum susunya
"Gak tau."jawab mondy sambil ngunyah
     Raya hanya mengangguk paham dan terus memakan nasi goreng dipiringnya sampai habis dan menghabiskan susunya.
"Udah siap kan makannya?"tanya mondy yang masih memakan nasi gorengnya
"Belum."jawab raya santai membuat mondy membelalakkan matanya kaget
"Belum?"tanya mondy memastikan apa yang didengarnya tak salah, dan raya mengangguk
"Masa sih belum kenyang?"tanya mondy
"Belummm. Aku mau bubur ayam sekarang."pinta raya
"Ya udah. Minta sama bi jum sana. Tapi mungkin agak lama."ucap mondy lalu menyuapkan nasi goreng ke mulutnya lagi
"Bi, bikinin raya bubur ayam dong."pinta raya memohon
"Ya non. Bibi buatkan ya."jawab bi jum
"Jangan kelamaan ya bi. Sama jus mangga."pinta raya lagi dan kedua bibinya pun mengangguk.
"Banyak amat mintanya?"tanya mondy yang belum selesai makan nasi gorengnya
"Biarin. Kamu juga makannya gak selesai-selesai. Nambah terus."ucap raya
"Soalnya nasi gorengnya enak. Kamu mau lagi?"tawar mondy dan raya menggeleng.
      Raya mengupas apel dan memakannya. Setelah 15 menit menunggu akhirnya bubur ayam dan jus mangganya jadi.
"Ini non."ucap bi jum meletakkan bubur ayam dan jus mangganya
"Cepet banget bi?"tanya raya
"Iya non. Soalnya bibi udah bikinin bubur ayamnya dari tadi pagi-pagi banget non. Soalnya setau bibi orang sakit suka makan bubur ayam. Ya jadi bibi inisiatif buat bikin. Jadi tadi tinggal nyajiin sama bikin jus mangganya non."jawab bi jum menjelaskan
"Ow."jawab raya singkat lalu meyuapkan bubur itu kemulutnya
"Bibi permisi ya non. Aden."ucap bi jum, raya dan mondy mengangguk.
"Enak banget kayaknya."ucap mondy yang dari tadi melihat raya lahap banget makannya.
"Iya. Mau?"tawar raya menyodorkan sesendok bubur ayam pada mondy
"Ngak. Enakan nasi gorengnya."jawab mondy yang masih setia makan nasi goreng itu dari tadi.
    Raya hanya mengangguk dan memakan lagi buburnya.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang