♥Ramon "Chapter 35"♥

808 87 10
                                    

"Aurel." panggil Reva dengan pelan dan menatap Raya penuh arti.

"Iya?" ntah sadar atau tidak, Raya menanggapi panggilan Reva.

     Keduanya sama-sama terkejut dan saling menatap.

"Gue gak salah denger kan? Lo barusan jawab panggilan gue. Jelas-jelas gue panggil lo 'Aurel'." ucap Reva.

"Hah?? Masa sih?" Raya kikuk seketika dan kelihatan gugup.

"Ray, selama lebih dari 2 tahun belakangan ini. Lo gak pernah dipanggil 'Aurel'. Dan biasanya kalau ada orang panggil lo 'Aurel' lo gak akan jawab. Tapi kenapa sekarang lo jawab?" tanya Reva makin mendesak.

"Hah? Masa sih? Emang kenapa dengan nama 'Aurel', itu kan juga nama gue. Jadi mau lo panggil apa aja, selama itu masih nama gue. Ya gue jawab lah." jawab Raya dengan senyuman manis seolah mencoba menghilangkan kecurigaan Reva.

"Ray.." Reva menatap dalam Raya.

"Jujur sama gue. Lo gak amnesia lagi kan?" tanya Reva to the point.

"Hah?"

"Amnesia apaan sih, Revaa.. Emangnya gue pernah amnesia?" tanya Raya balik dengan polosnya.

"Raya, lo mungkin bisa bohogin yang lain. Tapi lo gak bisa bohogin gue." ucap Reva.

"Iya gue tau. Tapi gue gak bohongin lo apa-apa. Dan emang gue pernah amnesia? Kapan, Rev?" tanya Raya balik.

     Kali ini Reva yang menjadi kikuk dan bingung sendiri.

"Ya udah lah. Mungkin lo cuma belum pulih total. Gue keluar dulu, lo butuh istirahat." pamit Reva langsung keluar dari ruang rawat Raya.

       Raya menatap kepergian Reva dengan raut sedih.

'Maaf, Rev. Gue gak ingin kalian tau kalau gue udah inget semua. Gue gak mau kalian semua tau kalau yang sekarang amnesia itu cuma Mondy. Dan gue cuma ingin lupain semua masa lalu gue. Biarkan gue bersikap seolah-olah gue amnesia selamanya.' batin Raya.

*****

       Mondy baru bisa menemani Raya siang ini. Dan kini dia ada di dalam ruang rawat Raya.

"Kamu udah minum obat, Ray?" tanya Mondy.

"Udah kok." jawab Raya dengan tersenyum manis.

'Kalau dengan aku bersikap seolah-olah baru kenal kamu 2 tahun ini bisa bikin kita membuka lembaran baru. Maka aku akan berusaha melupakan ingatan aku tentang Aurel dan Arsya.' batin Raya sambil menatap Mondy dalam.

"Hei, kamu ko bengong sih?" tegur Mondy.

"Ehh iya maaf. Kamu tadi tanya apa?" tanya Raya kikuk.

"Gak ada. Aku gak ada tanya apa-apa. Kamu baik-baik aja kan?" tanya Mondy cemas.

"Iya aku baik." jawab Raya.

'Mon, apa kalau nanti ingatan kamu kembali kamu akan benci aku? Kamu benci aku karena aku yang udah bikin kita kecelakaan dulu?' batin Raya lagi.

"Tuh kan kamu bengong lagi." ujar Mondy.

"Mikirin apa sih, Yang?" tanya Mondy dengan manis.

"Aku?" tanya Raya balik.

"Iyalah kamu. Kamu mikirin apa?" tanya Mondy lagi.

"Aku mikirin kamu." jawab Raya jujur.

"Mikirin aku? Kamu ngapain mikirin aku, aku di depan kamu ini. Kamu mau apa tinggal ngomong sama aku." ucap Mondy.

"Love Begins With From The Past" (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang