3 : Laboratorium

477 82 5
                                    

Jisoo tengah terduduk di salah-satu kursi dikantin, menunggu Nayeon yang sedang menghadapi serangkaian test dan kuis dadakan.

Jisoo menyeruput Caramel Macchiatonya, lalu beralih lagi pada novel yang menganga dihadapannya.

Sebuah getaran yang ponsel Jisoo hantarkan kemeja membuat cewek itu meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja.

Jisoo melihat layar notification-nya dan mendapati pesan dari Utara.

Nayeon : Jis, apa lo liat makalah gue?

Makalah? Jisoo sedikit berfikir.

Lalu mulut cewek itu membentuk huruf 'O'. Perawakan seorang Kim Jisoo yang menggemaskan---dihadapan cowok itu.

Jisoo : Makalah biru?
Jisoo : Kemarin lo ninggalin di rumah gue

Nayeon : Alhamdulillah
Nayeon : Apa lo membawanya?

Jisoo : Ya, gue bawa
Jisoo :Gue harus nganterin ini kemana? Lo dimana?

Nayeon : Laboratorium bedah, lantai 2
Nayeon : Thanks jichuuu

Jisoo tidak membalas pesan Nayeon, cewek itu buru-buru melangkah menuju lokernya untuk mengambil makalah yang dimaksud Nayeon.

-

Kini Jisoo sudah berada didepan pintu ruang laboratorium bedah, Jisoo mengetuk pintu coklat dihadapannya.

Oh, sudah lama sekali Jisoo tidak masuk ke sesuatu yang berbau laboratorium. Terakhir kali yang ia ingat saat ujian praktik bedah kodok dan itu--

membuat Jisoo harus mengingat kejadian dilaboratorium lainnya.

Jisoo memasuki laboratorium IPA, memakai jas prakteknya dan duduk menunggu sang guru IPA.

"Lo bawa kodok 'kan?"

Terdengar sebuah suara disebelah Jisoo.

Oh, Jisoo menampar jidatnya sendiri. Mendengar kata 'kodok' Jisoo menjadi geli sendiri, karena sedari tadi toples hitam yang dibawanya berisi kodok.

Jisoo geli dengan kodok.

Jisoo jijik dengan kodok.

Dengan semua yang licin-licin, kecuali lantai basah yang sedang dipel.

"Jisoo, lo bakal megang tu kodok?" Nayoung terlihat menunjuk jiji kearah toples yang Jisoo bawa.

Dejα vu | k. jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang