2 : Terlalu Naif

659 94 1
                                    

Lee Taeyong,
Cowok basket yang sangat suka memotret. Termasuk cowok dengan paras tampan dikampus ini. Dicap sebagai salah seorang the most wanted guy yang berkepribadian kalem.

"Gue sangat menyukai cewek yang mengerti gue dan tulus. Soal tampang, itu cuman bonus." -L.T.

-School reporter

Jisoo membaca sederetan tulisan diatas kertas berwarna biru laut yang tertempel di mading.

Cowok itu selalu menjadi yang terfavorit dan menjadi casanova disekolah, disetiap angkatannya. Pikir Jisoo.

"Kak Taeyong ganteng banget ya."

"Halo Taeyong."

"Hai kak."

"Siang kak Taeyong."

"Apa kabar kak?."

"K-kak Taeyong kece."

Taeyong hanya tersenyum ganteng menimpali sapaan serta pujian dari teman-temannya(seenggaknya Taeyong yang bilang gitu).

Taeyong selalu menjadi yang terfavorit karena sikap supel dan ramahnya.

Taeyong tampan, tentu. Selain itu, cowok itu juga merupakan cucu dari pemilik sekolah. Namun, jabatan itu bukan senjata Taeyong sampai bisa terkenal dan dijuluki most wanted.

"Sakit hati dede bang. Cewe-cewe jadi pada berpaling. Hiks hiks." Yuta--salah-satu most wanted yang ganteng dan alaynya naudzubillah berucap dengan nada sok sedih dengan muka yang sedih tapi tetep ganteng.

(Tabok author plz.)

"Lebay banget asli lo Ta." Taeyong menimpali sembari merangkul Yuta.

Yuta memajukan bibir bawahnya, membuat mukanya secemberut mungkin. "Gapapa lebay, kalau demi abang mah." Yuta mendekap kebahu Taeyong, menaruh kepalanya tepat dibahu Taeyong dengan manja.

Taeyong bergidik ngeri, menjauh dari Yuta lalu melenggang pergi. "Bule jepang sepesies terakhir lo."

"Dd kan limited edition."

"Goblog, najis Ta."

Dan Taeyong menambah kecepatan berjalannya ketika mengetahui bahwa Yuta masih menggila. Menjauh dari teman impornya yang ganteng tapi bopung--menurut Taeyong.

"Obat lo abis?"

Dan tanpa sepengetahuan Taeyong seseorang memperhatikannya dari rooftop. Memerhatikan senyum ramah Taeyong, memerhatikan keakraban Taeyong dan Yuta.

Memerhatikan setiap gerakan Taeyong.

Cewek itu tersenyum dikulum.

Jisoo tersenyum, membaca sederet kalimat tentang Taeyong membuatnya mundur kemasa lalu.

Matanya kembali menelusuri setiap kalimat di kertas biru itu, dan kembali terpaku pada 2 kalimat yang terdiri dari 14 huruf.

Sebuah kalimat yang ditanda kutipi membuat Jisoo tambah yakin, bahwa Taeyong ini, masih Taeyong-nya---yang dulu.

"Jisoo."

Sebuah tepukan dipundak membuat Jisoo kembali kedunia, syukurlah Nayeon sang sahabat membuyarkan lamunanya, karena kalau Jisoo terus hanyut dalam masa lalunya. Mungkin cewek itu sekarang sudah menangis meraung-raung.

"Tumben baca mading." Nayeon mengangkat sebelah alisnya, lalu menelusuri setiap artikel yang tertempel di mading. Dan terpaku pada satu artikel dengan kertas biru laut.

Nayeon langsung membuat mulutnya menjadi huruf 'O' tanpa menimbulkan suara.

"Kenapa?" Kali ini gantian Jisoo yang menatap Nayeon heran. "Lo oke?" Jisoo terdengar seperti---Taeyong.

Nayeon menatap Jisoo selidik, "Lo naksir sama Taeyong 'kan?." Dengan berbisik Nayeon mengucapkannya tepat ditelinga Jisoo.

Jisoo mencubit lengan sahabatnya itu, sampai menimbulkan ke-aduhan.

"Enggak. Gue enggak boleh naksir." Jisoo melangkahkan kakinya, meninggalkan Nayeon yang menatapnya heran.

Nayeon berlari kecil menyusul Jisoo. "Kenapa enggak boleh? gue akan sangat mendukung lo." Ucap Nayeon setelah bersampingan dengan Jia.

Jisoo hanya menghembuskan nafasnya kasar. Lelah, sampai kapan juga ia harus menyembunyikan masa lalunya pada Nayeon? Nayeon yang sudah menganggapnya sahabat.

Tapi Jisoo belum yakin, Jisoo masih trauma perihal 'ngaku-mengaku' sebagai sahabat.

Oh, Jisoo seharusnya memulai hidup baru dan melupakan semuanya. Nayeon bukan cewek itu, Nayeon hanyalah gadis kekanakan yang ternyata memiliki sifat lebih dewasa dari pada dirinya.

Jisoo hanya tersenyum menanggapi ucapan Nayeon. "Nay, kantin yuk? Laper." Jisoo nyengir dan mendapat delikan kesal dari Nayeon.

Walau Nayeon mendelik kesal, namun sedetik kemudian cewek itu membeo."Gue, seorang Im Nayeon anak jurusan Perfilman sebagai sahabat yang baik akan selalu siap menemani lo, Kim Jisoo." Nayeon membanggakan dirinya sendiri dengan tangan yang menyentuh dadanya.

Jisoo terkikik geli. Selalu saja kelakuan kekanakan Nayeon bisa membuatnya tersenyum.

Memang seharusnya ia membedakan Nayeon dan cewek itu.

Tapi nama Nayeon dan cewek itu sangat terdengar sama.

Nayoung - Nayeon

Nayeon -Nayoung

Nay - Nay



'Gue--- terlalu naif.'

Dejα vu | k. jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang