Minggu siang sudah jadi jadwal pasti bagi Alfira untuk berkumpul bersama Dafina dan Geng Adrian. Kali ini mereka berkumpul di rumah Adrian.
Memang jika weekend, mereka jarang berkumpul di rumah Alfira karena ada kedua orang tua Alfira. Walaupun kenyataannnya orang tua Alfira tetap sibuk pada pekerjaan-pekerjaan yang dibawa pulang. Terutama ayah Alfira yang masih menerima panggilan meskipun sudah weekend.
Rumah Adrian benar-benar dibuat berisik jika mereka semua sudah berkumpul seperti ini. Siapa lagi biang berisiknya kalau bukan Adrian-Dafina atau Raka-Deva. Seperti sekarang ini, Adrian-Dafina saling ejek-mengejek gebetan mereka masing-masing.
"Mara, kok lo mau pdkt sama si Fatur sih?"
"Bawel dih, emangnya kenapa? Lo juga kok mau sama si Fitri?"
"Wajar lah, Fitri cantik. Nah si Fatur, muka kaya tukang gorengan gitu."
"Cantik jigong elo! Ngaca woy ngaca! Muka lo apa kabar?"
Sementara Deva dan Raka yang awalnya sedang berebut Lays pun akhirnya berhenti untuk memperhatikan pertengkaran sengit antara Adrian dan Dafina.
"Najis lo emang, tukang kolor dasar sok ganteng. Ewh."
"Muka gue itu mirip Shawn Mendes woy!"
"Najis amit-amit. Dasar pantat monyet gatau diri."
"Daripada elo! Dempul bedak bencong."
Pertengkaran Adrian dan Dafina dilanjutkan dengan perang bantal. Walaupun akhirnya dihentikan oleh teriakan Fadil.
"CUKUP!"
"Cukup tiga senti, busanya.. Banyak sekali.." Balas Raka dan Deva sambil berjoget mengikuti iklan sabun yang akhir-akhir ini muncul di TV.
Adrian dan Dafina yang masih memegang bantal langsung melemparkan bantal tersebut ke arah Deva dan Raka. Dan tepat sasaran.
"DASAR BEGO!" Teriak Dafina dan Adrian bersamaan.
Keributan mereka semua terhenti setelah terdengar suara kikikan Alfira.
"Woi! Tawa aja lo! Gila lama-lama." Teriak Dafina.
"Tau ya, mentang-mentang sekarang udah ada gebetan." Balas Adrian sambil merangkul Dafina.
"Apasih lo! Sono jauh-jauh! Gue masih alergi deket-deket lo!" Dafina langsung mendorong Adrian.
"Udah. Berisik tau gak sih lo berdua."
Perkataan Fadil sukses membuat pertengkaran dua manusia aneh itu terhenti."Tau ya, Fira udah gede, udah kenal cowok sekarang." Ledek Raka dengan senyum menjijikannya.
"Lah, emang lo bukan cowok Ka? Kan gue selama ini udah kenal sama lo."
"Dasar judes. Susah banget dibercandain. Oke fix, gue harus minta bantuan Deva, Va ayo serang si Fira pake jurus kelitikan kita yang level baru!"
"Sorry ya guys gue ada urusan. Gue balik duluan. Bye."
Seketika semua orang di ruangan itu terbengong melihat kelakuan Deva yang sangat aneh itu.
"Lah, Deva kenapa?" Tanya Adrian.
"Tau.." Jawab Raka yang di ikuti kernyitan dahi oleh semua orang yang ada di ruangan itu kecuali Fadil.
"Gue juga mau ke luar dulu sebentar. Mau cari udara segar." Perkataan Fadil malah menambah kernyitan di dahi mereka.
--------
Saat waktu menunjukkan pukul 3 sore, Alfira segera bergegas meninggalkan rumah Adrian dan pergi ke toko buku dimana ia dan Genta akan bertemu. Alfira memang sudah lama ingin mencari novel baru karena novel-novel miliknya sudah rampung ia baca
ŞİMDİ OKUDUĞUN
Kelabu {ON HOLD}
Teen FictionMulanya Alfira hanya peduli dengan novel, lagu-lagu di handphone-nya dan teman-teman dekatnya. Namun tiba-tiba sosok itu datang dan memporak porandakan semua hal yg ia selalu lakukan di kerutinannya. Iya. Dia Genta. Laki-laki yang selalu berusaha me...