4.

14 2 0
                                    

Pagi ini Alfira berangkat lebih pagi dari biasanya. Entah karena apa, tapi badannya seperti terorganisir untuk bangun lebih pagi. Jam 06.00 dia sudah ada di sekolahnya.

Baru menginjakkan kakinya di depan gerbang sekolah, dia sudah diganggu dengan teriakan-teriakan yang memuakkan dari belakangnya. Alfira bahkan tidak menoleh karena sudah tau itu suara siapa. Dia hanya berhenti berjalan.

"Pagi Alfira." Sapa Genta dengan senyum 3 jarinya.

"Hmm" Alfira hanya menjawabnya dengan deheman.

Rasanya dia sudah muak dengan laki-laki disampingnya ini. Apa dia belum puas sudah membombardir notifikasi ponsel Alfira kemarin?

"Kok line gue ga di bales sih?"

"Masih untung gak gue block." Jawab Alfira ketus.

Kemudia Alfira mempercepat langkahnya agar dia tidak usah berbincang lagi dengan Genta.

Tapi memang kesialan Alfira belum berhenti begitu saja. Setelah dia mempercepat langkahnya, dia malah dipertemukan dengan Arya.

'Holly shit!'

Arya langsung menghampiri Alfira ketika Alfira ingin menghindarinya.

"Alfira! Mana gelang Dafina?"

Sebenarnya Alfira sudah keringat dingin dan merinding disko melihat sosok Arya yang sialannya dipertemukan dengannya pagi-pagi dan terlihat lebih menyeramkan dari biasanya.

"Ngga ada di gue." Alfira mencoba menjawab datar.

"Gue kan udah bilang kemarin. Kalo sampe gelangnya besok ga ada, lo udah tau kan apa konsekuensinya?"

"Lo siapa nyuruh-nyuruh gue?"

"Lo yang udah ngambil gelangnya kemaren! Emang kurang ajar lo ya. Lo pikir gue bakal lepas lo gitu aja? Di sekolah yang masih sepi kaya gini?" Arya mengeluarkan 'smirk' iblisnya.

Setelah itu Arya langsung mencondongkan tubuhnya ke arah Alfira dan menahan bahunya agar tidak bisa mengelak dan lari.

"Lo apa-apaan sih? Lepas!" Alfira mulai meronta karena wajah Arya benar-benar sangat dekat sampai dia bisa merasakan hembusan nafasnya.

"Nggak semudah itu gur ngelepasin lo. Ternyata lo gak buruk juga. Kenapa gue ga kepikiran buat ngejar lo aja daripada Dafina?" Arya mengeluarkan smirk-nya lagi.

Gila banget emang si Arya ini. Rasanya Alfira udah pengen nangis sekarang. Dan sekarang dia malah merutuki pilihannya untuk berangkat sekolah lebih awal. Mata Alfira sudah terpejam saking ketakutannya.

"Woy Anjing! Mau ngapain lo?" Teriakan seseorang membuat Arya menghentikan aktivitasnya.

"Ngerusak suasana aja lo! Urusin urusan lo sana!"

"Urusan gue karena cewek yang lo mau mesumin itu cewek gue!" Jawab Genta.

Anjrit! Apa-apaan si Genta ini. Kepala Alfira rasanya mau pecah sekarang. Kenapa Genta malah nambah masalah sih?

Sementara Arya dan Genta sedang bersiteru nggak jelas. Alfira mencoba pergi dari mereka. Tapi belum melangkahkan kakinya, Sebuah tangan menarik tangannya yang membuat dia tersentak.

Kelabu {ON HOLD}Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin