Chapter 6.

34 3 2
                                    

*percepat*
●Author Pov

Sudah seminggu vallesya tidak memasuki sekolahnya mungkin sudah banyak pelajaran yang tertinggal tapi vallesya tidak peduli dengan hal itu , ia lebih memilih mengurus ommanya dibanding memasuki sekolah.

Drrrtt .. drrtt hp vallesya berdering , ia yang sedang tertidur lelap terbangun , vallesya menslide hpnya dengan mata tertutup tanpa membukanya.

"Vallesya kemana saja kamu? Sudah tidak sekolah selama seminggu , jangan mengurusi omma mu yang terbaring tak berdaya disana!" Ucap orang itu disebrang sana

Vallesya yang mengenali suara itu langsung terbangun dan melihat nama yang menelfonnya, vallesya berdecak seharusnya ia tidak menerima telfon itu.

"Kenapa kamu diam? Jawab oppa vallesya andara"

"Apa peduli anda dengan saya?"

"Vallesya cukup., oppa sudah bersabar dengan kamu selama ini oppa minta sekarang kamu sekolah kalo tidak kamu tau apa akibatnya kan?" Ucap oppanya dengan nada tegas

Vallesya hanya menjawab dengan gumaman "hmm" dan langsung memutuskan telfonnya

Ia beranjak dari kasurnya bersiap-siap kesekolahnya dan semuanya sudah siap ia menuju kamar ommanya terlebih dulu.

"Pagii omma " sapa valle
"Omma udah seminggu vallesya disini ngejaga ngerawat omma tapi kok omma ga sadar-sadar sih , vallesya kangen sama omma yang cerewetnya minta ampun heee" senyum getir valle

Vallesya menarik nafasnya lalu menghembuskannya "omma valle mau berangkat sekolah dulu ya omma , valle janji valle pulang sekolah langsung kesini lagi tapi omma juga harus janji pas nanti aku pulang aku mau ngeliat omma udah bangun harus!" Senyum vallesya walaupun tidak ada respon sedikit pun

Ia bangkit dan mengecup kening ommanya kemudian ia turun kebawah

"Eh non mau berangkat ya?"

"Iya bi , oiya tolong jagain omma ya sampe saya balik kesini lagi"

"Selalu non udah jadi tugas saya"

"Kalo ada apa-apa telfon saya"

"Baik non"

Dan vallesya berangkat kesekolahnya , setelah 1 jam perjalanan akhirnya sampai di parkiran sekolah

Vallesya membuka pintu mobilnya kemudian berjalan kearah kelasnya , selama melewati koridor sekolah banyak tatapan , bisikan yang valle lihat dan dengar tapi karna vallesya memiliki sifat cuek jadi ia masa bodo tidak seperti yang disinetron kalo diliatin ditatap langsung melabraknya valle bukan bertipe itu , ia malas membuang tenaganya dengan hal yang tidak berguna.

Sesampainya dikelas ia duduk ditempat biasanya kemudian memasang earphonenya dan bermain dihpnya.

"Permisi" ucapnya pelan
Vallesya diam

"Permisi" ucapnya lagi
Vallesya tetap diam masih fokus dengan hpnya

"Permisii" ucapnya ketigakali dengan nada naik dan memegang bahu valle

Vallesya mendongakan kepalanya dan melepas earphonenya , ia menaikan alisnya dengan kerutan dahinya memberi tanda isyarat "apa"

"Ini tempat duduk aku" kata anak berkacamata tebal itu

"Lo salah" kata valle

"Gak salah ko ini tempat aku"

"Yaudah gw duduk sama lo ribet." Vallesya memainkan hpnya lagi

"Gabisaa , kan udah ditentuin tempat duduknya sama bu yayah"

"Terus gw duduk dimana?" Tanya vallesya dengan malas

Broken.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang