"Hallo non vallesya"
"kenapa bi?"
"Non omma non ommanya non"
"Omma kenapa bi?"
"Omma non masuk rumah sakit sekarang dokter lagi nanganin"
Vallesya langsung mematikan ponselnya ia berlari sekenceng mungkin meninggalkan kennethKenneth yang sekilas mendengar langsung mengejar vallesya
Vallesya mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dibelakang ada kenneth yang mengikutinya , mengapa gadis ini sangat membuat kenneth cemas
Sampai di rumah sakit langsung berlari dan menemukan bibinya yang sedang mondar mandir tidak karuan
"Biiiii"
"Nonn"
"Keadaan omma gimana bi?" Nada vallesya yang sedikit menahan emosi
"Belum tau non masih ditangani dokter"
"Ko bisa sih bi kenapa omma bisa masuk sini"
"An-anu non-"
"Anu apaan jujur sama aku bi"
"Tad-tadi tu-tuan dateng kerumah non"
"Dia ngapain omma?"
"Gat-gatau non"
"Kan aku udah bilang kalo dia dateng jangan pernah bukain pintu biii!"
"Ma-maaf non tapi tadi tuan maksa non"
"Arghhh ngapain sih tuh orang" vallesya mengacak rambutnya frustasi
Dikejauhan ada yang memperhatikan vallesya ia ingin menenangkan vallesya tapi niatnya diurungkan takut vallesya tidak suka kehadiran kenneth
Kini ia tahu ,pertama gadis itu menyimpan masalah dengan sendirian bahkan terlihat gadis itu menahan dirinya untuk tidak menangis karna tidak mau terlihat lemah didepan orang lain.
Dokter pun keluar dari ruangan
"Dok gimana keadaan omma saya?""Apa tadi omma kamu sudah sadar dari komanya?"
"Iya dok nyonya tadi sudah sadar tapi pas saya tinggal tiba-tiba sudah pingsan lagi"jawab pembantunya
Vallesya terdiam memikirkan kata-kata yang dijawab pembantunya
"Ap-apah omma sadar?" Tanya valle sekarang dirinya entah sedikit merasa senang atau tidak."Iya non tadinya saya mau nelfon ke non tapi gak dibolehin sama nyonya katanya dia mau nunggu non vallesya pulang sekolah mau kasih suprise non"
"Sekarang omma masih sadar kan dok?"
Dokter menatap vallesya sendu "maaf tapi omma kamu kembali kritis dan mengalami koma lagi vallesya, untung kamu membawanya tadi cepat kalo tidak ia bisa lewat dan ada orang yang sengaja mengasih cairan racun ke dalam selang infusannya"
Degg! Ucapan dokter itu membuat hati vallesya mencelos, vallesya yang baru saja ingin mersakan senang tapi dihancurkan begitu saja oleh dia.
"Vallesya saya permisi dulu"
Vallesya masih terpaku disitu dan ia kemudian masuk keruangan ommanya
Vallesya melihat ommanya yang terbaring lemah ia tidak tega jika melihat ommanya masuk rumah sakit lebih baik dirawat dirumah dibandingkan rumah sakit.
"Omma vallesya disini bangun dong , katanya omma mau ngasih suprise ke echa tapi mana kenapa malah begini suprise nya omma" isakk vallesya sambil memegang erat tangan ommanya
Kenneth dari celah pintu melihat vallesya yang sedang menangis itu tidak tega ingin rasanya memeluk dia memberi energi kekuatan untuknya tapi ia tak berhak mengikut campur urusan vallesya.
'Lo yang kuat vall gw tau lo orang yang kuat' batin kenneth
Kemudian ia berbalik untuk pulang kerumahnya karna sudah larut malam khawatir mamahnya mencarinya.●●●
Keesokan harinya vallesya tidak masuk sekolah ia tetap ingin menjaga ommanya.
Kenneth yang sejak dari tadi menunggu kedatangan vallesya tapi nihil ia tak kunjung datang padahal sudah jam pelajaran kedua dan sebentar lagi bel istirahat.
Kriingggggg bel istirahat berbunyi seantero sekolah..
Kenneth dan dua temannya sedang berada dikantin , teman-temannya merasa bingung dengan gerak gerik kenneth yang aneh seperti orang linglung matanya terus melihat-lihat kesana kemari.
"Lo kenapa dah neth?"tanya dito
"Tau lo dari tadi nyari siapa?"
Tanya kevin jugaTapi pertanyaan mereka berdua tidak digubris oleh kenneth tetap saja ia melihat kesana kemari terus mengecek hpnya lagi , dito melempar kacang nya kearah kenneth dan tepat mengenai hidungnya yang mancung
"Apan si lo?" Kta kenneth memandang dito dengan kesal
"Lagian lo kita nanya gak dijawab kan kesel hati dede"
"Alay lo dit , lo nyari siapa sih?" Kata kevin
"Gak nyari siapa-siapa" kata kenneth berbohong
"Bohong kita udah sahabatan dari smp kita tau cara lo kalo bohong broo"
"Ckk, eh lo berdua tau gak ada hubungan apasih si maudy sama si vallesya?" Tanya kenneth mengalihkan pembicaraan
"Maudy mana nih?yang culun apa yang centil"
"Maudy centilah "
"Ohh emang lo gatau?"kata kevin
Kenneth menggeleng
"Yaelaa lo , ko jadi most wanted boy ketinggalan berita sih satu sekolah juga tau kalo mereka berdua tuh adik kakak"kata kevin"Hah?serius lo?" Kaget kenneth
"Iya serius yatapi gitu kata anak-anak sih mereka gapernah akur terus juga si vallesya gadeket sama mamahnya"
"Gadeket gimana?emang kemana bokapnya?jadi kalo mereka berdua sodaraan berati vallesya pemilik cucu sekolah ini dong?" Tanya kenneth bertubi-tubi
"Waelaah udah kaya wartawan" celetuk dito
Kenneth langsung menatap tajam seakan matanya berkata 'diem lo atau' dito sudah mencengirkan giginya" iya iya atut dede mah"
Kenneth menatap kevin lagi supaya menjawab pertanyaan tadi "gitu deh kaya gak dianggep anak gitu lah , bokapnya maudy sama vallesya kan sama berati udah gak ada lo kok malah nanya kan tau sendiri bokapnya maudy udah meninggal dan pertanyaan yang terakhir yaiyalah masa yaiyadong , pokoknya gw mau lo traktir minum capek gw ngomong panjang lebar gini ampe kering nih gigi" sembari menunjukan gigi kudanya
Kenneth menganggukan kepalanya dengan mulutnya membentuk huruf ooohh kemudian ia melirik dito yang sedang memakan kacang nya sembari menggoda anak perempuan yang lewat
"Dit"
"Hah"
"Lo ga ada niatan buat dengerin yang kevin omongin tadi?"
"Gak ngapain"
"Jangan bilang lo udah tau"
"Ember"
"Ko lo gak ngasih tau gw?"
"Lo gk nanya" jawab dito enteng
sedangkan kenneth memutar matanya kesal"Lo pada tau dari mana sih ko kayaknya cuman gw doang yang gak tau"
"Maudy!" ucap mereka berbarengan