Chapter 7

22 2 0
                                    

Setelah meninggalkan 2 kunyuk dikantin , kenneth berjalan menuju kelasnya entah kenapa ia sekarang lebih memilih diam dikelas dari pada mengikut temannya membolos

Sampai dikelasnya ia berdiri diambang pintu kemudian melihat vallesya yang sedang sibuk dengan hp nya sambil mendengarkan musik

Ia pun menyungingkan senyuman satu ide terlintas difikiran kenneth , ia berniat mengerjai vallesya

Kenneth berjalan ke arah belakang vallesya dan 1..2.. 3 Dorrrrr menggebrak meja dan langsung melempar ular-ularan karet "awas vall ada ulerrr"

Kenneth bersiap-siap dengan posisi melebarkan tangannya dan memejamkan matanya berharap vallesya ketakutan terus memeluknya

"Heh lo kenapa neth?" Seseorang menepuk bahu kenneth , ia pun membuka matanya dan melihat siapa yang menepuk ternyata dito dengan ekspresi bingungnya
Dan kenneth melihat sekitar ruang kelas beberapa menatapnya dengan tatapan bingung

Harapan yang diinginkan kenneth ternyata tidak berjalan sesuai rencana karna nyatanya vallesya tidak ketakut dan menatapnya datar lalu kembali lagi fokus ke hp

"Dih ditanya malah bengong , lo sawan yaa?" Menyadarkan kenneth

"Eh itu hmm gw .. gw lagi latihan drama iya drama" kata kenneth sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal samse.

"Sejak kapan lo main drama? lo anehh gw jadi ngeri"

"Apan si lo sono pergi hushh" usir kenneth , dito kembali kearah tempat duduknya

Kenneth merasa jengkel dan malu "lo ko gak takut sih"? Tanyanya ketus

Vallesya menengok kearah kenneth "permainan lo basi kaya bocah sd!"

Kenneth menarik nafasnya lalu menghembuskan dengan kasar
Ia melirik ke vallesya yang sedang sibuk dengan hp nya LAGI ! *catatwkwk*

"Emangnya pemandangan hp lebih bagus ya dari gw?" Tapi
Pertanyaan kenneth tidak ditanggapi oleh vallesya

"Ada guru killer lo yakin tetep maim hp!" Nada ketus kenneth

Vallesya mendongakkan benar saja didepan sudah ada guru semua murid terdiam tidak seperti tadi yang kaya pasar

Vallesya melepas earphone nya dan menatap kedepan entah pikirannya konsen dengan pelajaran atau kemana-mana.

Tokk .. tokk ketukan pintu seseorang "permisi bu" dengan santun

"Ya ada apa?"

"Saya disuruh memanggil ka vallesya bu"

"Sama siapa?" Tanya guru itu

"Kepala sekolah bu"

"Vallesyaa silahkan menemui kepala sekolah" panggil guru itu

Merasa namanya dipanggil vallesya bangkit dari duduknya "awas gw mau keluar" usir vallesya agar memberikan jalann keluar
"Lo ada urusan apa?" Tanya nya sambil mempersilahkan jalan

Tetap vallesya masih sama tidak pernah menjawab kekepoan kenneth , kemudian ia berjalan keluar kelas dengan malas.

*Kenneth Pov

Omaygattttt demi apa gw dipermalukan lagi sama si vallesya , bisa bisanua gw punya ide kaya gitu coba kalo gw gak ngelakuin gakabal turun derajat gw

Ekspresi si vallesya datar banget sama sekali gak merasa kasianin gw ckk.

Gw melirik dia main hp mulu padahal disampingnya jelas jelas ada cogan kenapa gak liatin gw aja fokus ama benda itu mulu

"Emangnya pemandangan hp lebih bagus ya dari gw?" Tanua gw tapi pertanyaan gw gak dijawab sama dia! Sakit hati abang neng

Broken.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang