part 2

8.2K 442 1
                                    

"Aduhh.." teriak seseorang yang ternyata adalah Ali. Botol yang di lemparkan Prilly tadi tepat mengenai kepalanya.

"Mati aku." ucap Prilly ketika melihat rombongan Ali menghampiri mejanya.

Bruakk

Ali memukul meja di hadapan Prilly dengan keras.

"Kau mau mati ya!!." ucapnya dengan marah.

"Maaf.., maaf kan aku, aku tak sengaja." ucap Prilly dengan nada sedikit takut.

"Apa dengan kau meminta maaf kau bisa menghentikan botol ini untuk tidak mengenai kepalaku hah!!!!." ucapnya dengan emosi, sambil memegang bahu prilly. Karena Prilly sempat belajar silat, ia pun memutar tangan Ali yang mencengkram bahunya dan mendorongnya hingga ali terjatuh mengenai meja yang ada di belakangnya.

Prilly sudah memiliki ancang ancang untuk lari. Dengan segera ia menarik tangan Gritte dengan kuat dan membawanya keluar dari kantin.

Ia terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang. Ia berhenti di taman sekolahnya.

"Prilly, kau sudah gila, kenapa kau melakukan itu, kau tau Ali gimana kan, ia tidak memandang siapun dengan orang yang mencari masalah dengannya, dan juga ia tidak akan tinggal diam dengan apa yang kau lakukan tadi." ucap Gritte.

"Aduh Te, gue tau tapi gimana lagi. Hanya itu yang bisa gue lakukan." ucap Prilly.

Teng ...teng...teng..

Bel tanda istirahat telah selesai pun berbunyi.

"ya sudahlah, ayo kita masuk bel sudah bunyi tuh." ucap Itte.

Skip kelas

"Wah pril, lo memang hebat, baru kali ini gue lihat ada yang berani melawan Ali, cewek lagi." ucap teman Prilly ketika Prilly sampai kelas yang sepertinya melihat kejadian di kantin tadi. Ya, Prilly memang terkenal sangat pemberani di kelasnya. Ia tak pernah takut pada siapun selama ini. Jadi tidak heran jika Prilly selalu di puji dengan keberanianya.
Prilly hanya tersenyum dan menuju tempat duduknya.
Tidak lama guru yang mengajar mereka pun masuk.
Di sisi lain

"Berani banget tuh cewek, lihat aja kalau gue ketemu lagi dengan dia gue akan membalas apa yang dia perbuat sama gue!" ucap Ali yang sedang berada di kelasnya.
Sementara teman teman yang lainya yang sudah tahu sifat ali memilih diam, dan tidak ikut campur.

Teng.. Teng.. Teng..

Bel pulang pun berbunyi.

"Te, gue duluan ya." pamit Prilly pada Itte.

"Ok, gue juga mau pulang kok, tuh gue udah di jemput, bye...." ucapnya.

"Bye.." balas prilly dan menuju mobilnya.

Ya Prilly memang mengemudi mobilnya sendiri ke sekolah, sedangkan Itte selalu di jemput supirnya. Tak jarang juga, itte selalu menumpang pada Prilly jika supirnya tak bisa menjemputnya. Dan dengan senang hati Prilly mengantarkan sahabat yang sudah dari sd di kenalnya.

*****

Setelah sampai rumah, Prilly langsung menuju kamarnya. Dan mengganti bajunya. Karena terlalu lelah ia pun tertidur.

"Prilly, sayang, kita makan malam yuk."

Samar samar Prilly mendengar panggilan dari luar kamarnya.

"Iya ma." ucapnya sambil berusaha mengumpulkan kesadaranya.

"Ya, sudah, mama dan papa tunggu di bawah ya." ucap mama Uli.

Setelah kesadaranya telah terkumpul Prilly bergegas mandi dan menuju ruang makan.

"Malam ma, pa." ucapnya.

"Malam sayang" ucap mama papanya.

Mereka pun menghabiskan makan malamnya. Setelah selesai papa rizal membuka suara.

"Sayang, sebentar lagi papa dan mama akan berangkat ke amerika, karena papa ada urusan pekerjaan di sana, kamu tidak mungkin ikut kan, papa memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan anak sahabat papa, agar nanti ada yang jaga kamu, ketika mama papa lagi di Amerika." ucap papa Prilly.

Uhukk..uhukk, Prilly yang sedang minum pun tersedak mendengar pembicaraan papanya.

"Di jodohkan, pa Prilly masih 18 tahun, masa iya Prilly di jodohkan." protes Prilly.

"Tidak ada kata penolakan!!, dan besok keluarganya sahabat papa akan datang." ucap papa Prilly tegas.
Prilly hanya menghela napasnya pasrah percuma saja jika ia menolak.

*****

Hari ini adalah hari minggu, hari di mana orang bermalas malasan di rumah. Prilly yang masih meringkuk di selimutnya mulai terbangun karena mendengar suara mamanya dari luar kamarnya. Prilly pun membuka pintu kamarnya.

"Ya ampun sayang kenapa kamu belum siap siap, keluarga sahabat papa sudah datang, ayo cepat kamu mandi dan siap siap turun ke bawah." ucap mama Uli dan berlalu meninggalkan kamar Prilly.

Prilly pun menuju kamar mandinya. Setelah selesai ia pun turun ke bawah.

Setelah sampai di bawah papa Prilly pun mengenalkan Prilly pada keluarga sahabatnya.

" syarief, perkenalkan ini anak saya Prilly." ucap papa Prilly.

Prilly pun menyalami tuan Syarief sambil tersenyum tipis.

"Wah, kamu cantik sekali Prilly, benar kan mah." ucap tuan Syarief.
"Benar pa." ucap istrinya tuan Syarief yang bernama mama Resi.

"Maaf saya terlambat" ucap seseorang.

"Nah rizal ini anak saya Ali." ucap tuan Syarief.

"Wah Syarief anak kamu tampan sekali." ucap papa Rizal.

"Nah Ali, perkenalkan ini Prilly, orang yang akan papa jodohkan denganmu." ucap tuan Syarief.

" elllloooo..???" ucapnya.

TBC






Married With Arrogant BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang