duapuluh

9K 696 134
                                    

Cie cover baru...

Amazing cover by : saz-zy
Follow ya, guys. Udah pada tau belom? Itu tuh authornya REBOUND  and ESPICE. ceritanya keren tauu. Coba deh dibaca, siapa tahu kecantol;;) *promosi.

-----------
Aku tahu dia bukanlah matahari yang selalu ada menyinari hari-hari kita.
Aku tahu ia hanyalah pelangi yang indah, dan hanya singgah untuk membuat kita terpana dan hilang ketika kita mulai menikmatinya.

∞∞∞

Matahari seakan tersenyum di Minggu pagi yang cerah ini. Burung-burung berkicau menandakan bahwa hati mereka sedang berbahagia, bunga bermekaran dibawah embun yang menyegarkannya. Belum banyak polusi yang tercipta dan hanya ada suara lonceng sepeda juga teriakan tukang koran yang menjalankan aktifitasnya.

Kring... Kring... Kring...

PLAK!

Jam weker berwarna hijau tosca itu langsung berhenti berkoar, karna telapak tangan milik gadis 16 tahun itulah yang menghentikannya.

Mia.

Dengan malas ia mengucek-ucek matanya yang masih mengantuk. Namun saat tersadar hari ini adalah hari libur, ia kembali bergelut pada selimutnya. Benar-benar malas untuk bangun dan mengerjakan suatu hal. Semangat sama sekali tidak melekat pada dirinya, yang ada hanya keterpurukan dan penyesalan.

DUK. DUK. DUK. DUK.

Mendengar suara langkah ribut-ribut di depan kamarnya membuat otak Mia kembali bekerja di tengah pulasnya. Ia yakin itu suara langkah milik Ian, dan Mia juga tahu kalau Ian sedang terburu-buru pergi ke suatu tempat.

Tanpa ba-bi-bu. Mia langsung bangkit dari tidurnya dan mengambil langkah seribu untuk membuka pintu kamar, menuruni tangga, dan menemui kakaknya yang sudah berpakaian rapi.

"Kak, lo mau kemana?" Mia langsung menyerbu kakaknya yang sedang melahap roti dengan pertanyaan polosnya. Matanya yang terlihat sayu itu menatap kakaknya was-was.

"Sekolah. Rapat osis," ketus. Itulah jawaban yang Ian berikan kepada Mia. Setelah menjawab pertanyaan itu, Ian langsung nyelonong keluar tanpa pamit terlebih dahulu kepada Mia. Sontak membuat Mia teperanjat akan kemarahan kakaknya yang tak kunjung reda.

Namun beberapa detik berlalu, keterkejutan itu berubah menjadi seringaian kecil.

Gue bisa jenguk Nara...

Saat ide licik itu mulai terbesit dibenak Mia. Suara lantang nan kencang milik Ian membuatnya ingin mati sekarang juga.

"JANGAN BERANI-BERANINYA JENGUK NARA! SEJAM LAGI GUE PASTIIN KALO GUE UDAH ADA DI RUMAH SAKIT."

∞∞∞

Nara mematung di atas kursi rodanya. Memandang taman rumah sakit yang begitu ramai di pagi hari yang cerah ini. Baru sehari ia menginap di rumah sakit, tapi entah mengapa rasanya sangat sunyi dan hampa. Ia bosan. Otaknya terus memutar wajah Mia yang sedang cemberut, kesal, ataupun bahagia.

Nara rindu gadis selengean itu.

Tanpa sadar senyum terukir diwajahnya. Matanya langsung menangkap sosok berwajah cantik tengah mengenakan topi di balik pohon besar. Pakaian sosok itu persis seperti intel. Memakai jaket parasut, celana jeans, sepatu converse, masker penutup mulut, dan tak lupa topi dengan rambut yang terjalin.

Someone NewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang