'Now, Tomorrow, Forever....Just OUR LOVE !'
.
.
.
Mansion Jung tampak penuh keceriaan karena perayaan kelulusan kedua putra kembar kebanggaan Jung Dong Woon dan Jung Kibum. Pelayan mondar-mandir menyajikan makanan di meja makan besar. Ruang makan itu penuh gelak tawa riang dari Jaejoong dan Kibum yang sedang mengejek gaya sok cool Yunho saat menantang Park Yoochun di lapangan basket. Yunho hanya tersenyum kecil tidak peduli pada semua ocehan kembarannya sambil melanjutkan acara makannya dengan tenang.
"Appa dan umma sangat bangga pada semua prestasi yang kalian ukir beberapa tahun ini dan kami harap keadaan baik akan berlangsung selamanya. Kalian pasti mengertikan bukan apa maksud appa?" tuan Jung yang melihat anggukan kecil dari kedua putranya sontak tersenyum lebar. Hatinya sungguh lega melihat wajah-wajah ceria kedua putra kembarnya.
Namja Jung senior itu memandang kedua putra kembarnya yang mempunyai paras berbeda itu dengan penuh cinta dan sayang yang berlimpah, Jung Yunho, calon penerusnya tumbuh menjadi namja bertubuh tinggi besar, tampan maskulin dengan rahang kuat dan mata dingin sedangkan Jung Jaejoong bertubuh ramping dengan kulit sepucat pualam, bibir semerah darah dan rambut panjang hitam legam yang membuatnya seperti malaikat yang jatuh ke bumi, apalagi ditambah mata doe indah itu. Keduanya tampak menakjubkan jika berdiri bersama!
Semua terlihat berjalan baik selama 3 tahun kepindahan mereka di Seoul ini. Tidak ada lagi panggilan ke sekolah karena ulah nakal Yunho selain perkelahian di awal tahun pertama si kembar di sekolah Shinki karena ada beberapa orang yang mengejek tentang wajah indah kembarannya, Jung Jaejoong dan meragukan mereka sebagai saudara yang membuat Yunho berang dan mengamuk. Jung Dong Woon sangat bangga pada semua prestasi yang diraih kedua putranya seraya berusaha melupakan peristiwa kecil di masa Junior High School keduanya di Jepang.
Jung Kibum tahu apa arti tatapan sang suami pada kedua putranya yang sedang sibuk bercanda yang hanya dimengerti oleh kedua kembar itu sendiri. Awalnya Kibum juga marah, sedih, tidak menyangka dan tidak bisa menerima tapi seiring berjalannya waktu yoeja itu berpikir dia tidak peduli apapun dan menerima semua yang ada pada diri putra kembarnya karena selain kebahagiaan putranya, tidak ada lagi yang penting baginya. Kedua putra yang dilahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Kedua putra yang menjadi nafas hidupnya!
DRTT...DRTTT....
Ponsel Yunho berbunyi nyaring ditengah gelak tawa Jaejoong. Mata doe itu sontak menggelap, dia tidak suka jika waktunya dengan Yunho diganggu siapapun. Namja bermata musang itu tahu apa yang dipikirkan sosok indah itu. Tangannya meremas ringan paha kembarannya itu sebelum menjawab ponselnya, membuat Jaejoong mendelik kesal dan memalingkan wajahnya.
'Jangan merengut, Boo...Kau tampak jelek...Ini Taecyeon...'
Jaejoong gusar mendengar ejekan itu dan memukul keras paha Yunho yang membuat namja bermata musang itu meringis tanpa suara karena sedang menjawab ponselnya.
"Yoiii...molla...Aku sedang makan malam!....Arra...Aku akan mengajak Jaejoongie juga...Jam 9 nanti..."
.
.
.
"Aku tidak mengerti kenapa kita harus datang ke pesta perayaan kelulusan jika nanti kalian juga akan bertemu lagi di universitas Shinki bulan depan. Merepotkan sekali!"gerutu Jaejoong yang duduk manis disamping Yunho yang sedang memegang kemudi. Dia malas jika harus melihat dan bertemu namja jalang yang suka mengikuti kembarannya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/67368461-288-k678116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS
Hayran KurguADA VERSI CETAK! Tidak ada yang boleh memiliki dan menyakiti kembaranku - Jung Yunho. Tidak ada yang paling mengerti dan memahami kembaranku, selain aku. - Jung Jaejoong. Kisah sepasang anak kembar yang menjalani hidup berliku ditengah berbagai kebo...