a fight between a friend

136 7 8
                                    

[Masih Author P.O.V]

Sudah beberapa hari terlewatkan ,Ryu tetap tinggal di apartemen Yuna. Namun, setiap bertemu ,Yuna selalu menghindar dan ia sama sekali tidak sadar akan itu. Suasana nya pun menjadi canggung dan sepi.

Beberapa hari setelah acara Goukon itu..

"Nee ! Kalian lihat pria tampan itu tidak ?"
"Iyaa ,seperti nya sedang menunggu seseorang"
"Bukan kah itu murid sekolah lain ?"
"Iyaa ! Pasti sedang menunggu pacar nya!"
"Yahh ~ baru aku mau mendekati nya"

Yuna yang mendengar para wanita bergosip pun ikut melihat pria yang dibicarakan melalui jendela.
'Kyo-chan ..?' Batin Yuna saat melihat pria yang dibicarakan.
Yuna pun segera menghampiri Kyoya.

"Kyo-chan ? Ada apa datang kemari ?" Tanya Yuna menatap Kyoya.

"Aku menunggu mu ,tauu~" jawab nya sedikit merengek.

"Haa?? Untuk apa ? Kenapa tidak beritahu aku dulu ? Kita kan bisa janjian ,lihat gadis yang di atas sana ? Kau sedang digosipkan!"

"Uwaaa ,apa aku seganteng itu ? Sampai langsung terkenal hehe.." Kyoya tersenyum penuh kepede an dan memberikan senyuman pada gadis-gadis yang sedang ber-fangirling an pada nya.

"Hentikan ,kau membuat ku jijik" seru Yuna seketika anak panah menusuk tepat di dada Kyoya.
"Kejam nyaa.. hiks .." Kyoya menangis dengan air mata buaya nya.
"Sudahlah ,janjian saja ,di mana nih tempat yang tepat ?" Tanya Yuna dengan ekspresi bingung dan pose berpikir.

"Hmm .. bagaimana kalau di Mall XX ?" Tanya Kyoya menanyakan pendapat Yuna.
"Ah ! Boleh juga.. yasudah ,sebentar lagi kelas ku selesai ,tunggu saja di sana" setelah bicara begitu Yuna langsung berbalik dan beranjak kembali ke kelas.

"Kyaa ~ Mitsuki-san ! Itu pacar mu?!"
"Buk.."
"Tampan sekali !"
"Kenalkan padaku juga dong ~"
"Sudah kubilang ,bu.."
"Kau ada e-mail nya ?"
"Ada sihh.."
"Bagii ! Bagii dong!"
"Tapi dia sudah menyukai seseorang.."
"Ih apa sih ,gak seru deh.. pasti kamu orang nya"

"Anak-anak ! Kembali ke tempat !!" Bentak guru yang mengajar. Seketika para gadis yang tadi nya ramai menjadi diam dan duduk manis.

"Oii !" Panggil Ryu dengan terang-terangan. Tapi guru tidak berani menegur nya.
"..." Yuna yang di panggil Ryu hanya diam karena ia tidak merasa di panggil oleh nya.
"Oi ,Yuna ! Sial ,aku memanggilmu brengsek!" Panggil Ryu lagi disertai bentakan emosi.
"Apa sih ? lagian manggil hanya 'oi' doang ,aku mana tau !" Balas Yuna juga penuh emosi. Murid-murid dikelas hanya menatap Yuna dengan horror sambil berpikir 'berani sekali diaa..' 'dia nyari mati ya ?' 'Nekat banget!'. Semacam itu lah.

Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang