Awkward

31 4 0
                                    

Sudah tiga hari Yuna dan Ryu tidak bicara ,mereka saling diam satu sama lain.
Bahkan saat pulang pun tak ada lagi yang membalas salam Yuna ,sebab Ryu menginap di tempat teman nya yang lain lagi.

Dikelas pun suasana jadi hening karena mood Yuna sangat jelek ,terlebih lagi saat Emily mendekati Ryu.

Bisa saja aura yang buruk keluar dari Yuna.
.
"Ryuu ~ setelah pertandinganmu ,kita kencan yaa" ujar Emily memeluk Ryu dari belakang saat Ryu sedang membaca sebuah buku.

Ryu hanya mengabaikan Emily.
Merasa kesal di abaikan ,Emily mencium pipi Ryu.
Seketika Ryu menjadi marah ,tapi sebelum itu Yuna sudah kesal terlebih dahulu.

-brakk!-

Terdengar benturan antara tangan dan meja dari tempat Yuna.
"Cukup.." ucap Yuna dengan suara kecil ,bahkan hampir tak terdengar.

"Apa ?" Tanya Emily dengan tatapan sinis.
Sedangkan Ryu hanya menatap Yuna dengan tatapan bingung.

"Ah ,tidak .. aku hanya merasa .." ucap Yuna dengan senyum palsu ,ia menahan air mata nya.

'Sakit .. kenapa ini terasa sangat sakit..' batin Yuna meletakan tangan yang terkepal di depan dada nya.

"Aku hanya merasa tidak sehat ,aku akan ke UKS" ucap Yuna dengan senyum palsu dan mulai meneteskan air mata nya sambil berlari keluar kelas ,tak banyak yang melihat air mata itu tapi Ryu melihatnya dengan jelas.

"Hiks.." Yuna berbaring lemas di UKS sambil meneteskan air mata nya yang asin.
Air mata itu terus mengalir.
'Please.. stop .. berhenti nangis.. ugh ,kenapa sakit sekali ?' Batin Yuna masih merasakan dadanya yang terasa sakit.

Beberapa menit kemudian ,air mata Yuna mulai berhenti ,mata nya mulai berat dan pada akhir nya dia tertidur.

.

-tap tap tap-

Terdengar suara kaki yang nampak nya sedang berjalan ke arah UKS tepat nya di tempat Yuna berbaring.

-deg!-

'Siapa itu ? Sensei ?' Tanya Yuna dalam batin ,seketika terbangun tapi saat mendengar nama nya di panggil oleh suara yang tak asing..

"Yuna ?" Panggil Ryu memasuki ruangan UKS.

Dengan gerakan refleks ,Yuna langsung memejamkan mata nya lagi ,seakan-akan ia masih tidur.

Langkah Ryu semakin dekat ,dan akhir nya Ryu berada tepat di depan Yuna.

"Yuna.." panggil Ryu ,sambil memegang kening Yuna untuk memastikan suhu tubuh nya.

Setelah itu ,tiba-tiba suasana ruang menjadi hening.
Penuh rasa penasaran ,Yuna berniat membuka mata nya tapi sebelum itu..

-chu-

Secara tak terduga ,Ryu mencium kening Yuna lalu beranjak pergi.
Seketika mata Yuna terbelalak dengan wajah yang merah dan tangan yang memegang kening nya.

"A-apa sih ? Dia tidak bisa di tebak.." ucap Yuna masih dengan wajah yang merah.
.
.
"Cihh ,Yuna Mitsuki .. lihat saja nanti !" Decak seorang dengan tatapan sinis saat melihat kejadian tadi.
.

{Skip Time}

Esok hari nya ,Yuna memasuki sekolah dan menuju loker sepatu milik nya. Ia pun menukar sepatu dan memakai nya.

"Ahh !" Teriak Yuna saat menginjak sesuatu di sepatu nya.

-tes tes-

Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang