2.

4.8K 228 2
                                    

Gue membuka sepatu lalu tiduran di sofa, gue capek akan misi ini. Apa gue ke Indonesia aja? Tapi arghh gak mungkin. Gue telfon kak Casen aja kali ya?.

Gue merogoh saku celana dan mengambil barang pipih berwarna biru dengan less putih itu. Gue menekan 12 digit nomor dan menekan call.

Tak menunggu waktu lama, disebrang sana sudah menjawabnya. " hallo? "

" hallo kak? Lo lagi apa? "

" tumben lo nelfon, biasanya juga gue! "

Ih ini kembaran gak bersyukur apa gue telfonin. Dasar.

" gue kangen ", ucap gue lirih.

" lo jangan jadi penyedih ah, dulu aja gue yang sering sedih sedihan dan dulu lo bersikeras agar gak ketemu sebelum misi selesai. But, sekarang malah kebalik "

Gue terdiam, iya sih. Gue masih diam untuk mencerna apa yang gue rasain sekarang. Gue duduk dan menyander di sofa.

" Cesen? "

" eh? Iya iya?.... ehm dah deh kak "

" loh... "

Tuuut....

Sambungan terputus, gue yang mutusin. Gue menaruh handphone di samping tv, gue besarin volume tv agar gue gak merasa kesepian. Gue ngerasa kek apa an aja, diluar keras tapi didalem lembek banget semenjak....

Tring....

Tring....

Yah pasti kak Casen, malas ah. Gue mematikan handphone dan mematikan tv. Gak niat apapun, gue berjalan kearah kamar meninggalkan kesunyian.

Pokoknya besok harus ke Indonesia, misi disini tinggalin aja. Eh, gak deh. Besok gue mau istirahat aja.

°°°°°
Casen POV

Tuuutt...

Dasar tuh kembaran, seenaknya matiin telfon gak penting dan yang penting aja digituin. Hadeuhh.

Gue mencall balik Cesen, tak ada jawaban dan seketika.

" nomor yang anda tuju sedang diluar jangkauan.... "

Arghh.. tuh anak kebiasaan deh, gue melihat lihat jam. Malam ini akan menjadi malam menumpahkan darah seseorang.

Gue berkemas kemas, gue memilih baju dari lemari. Dress selutut berwarna biru muda, dengan bolongan didekat dada. Gue terlihat seksi atas lekukan lekukan tubuh gue ini. Gue menyiapkan alat alat yang gue butuh malam ini. Setelah selesai gue memilih highels berwarna biru muda agar serasi dengan baju yang gue pake. Rambut gue hanya digerai sempurna. Gue berpenampilan anggun sesuai penampilan gue yang menurut mereka berparas cantik, seksi dan wajah terlihat yaaah anggun.

Gue bertolak belakang dengan Cesen, bagaimana bisa? Yah biar gue jelasin, gue Casen seorang gadis yang terlihat lembut diluar, tapi gue sangat keras dan protectif akan suatu hal seperti adek gue Cesen. Sedangkan Cesen, penampilannya saja keras, tetapi dia sangat rapuh. Semenjak, kejadian besar menimpa kami.

19:45

Jam perjanjian tepat pukul delapan malam, gue berjalan ke arah garasi dan mengambil kunci yang tersampir dekat mobil Mercedez Bens putih gue. Ya gue seorang gadis yang mendatangi rumah pria sasaran, yah gue gak mau dia jemput gue karna ada alasan tertentu.

Dengan teknologi canggih, garasi terbuka dan gue menjalankan mobil gue keluar dari garasi dan langsung kejalan raya. Tak usah khawatir, garasi rumah gue tertutup sendiri. Yah gue orang kaya punya banyak kecanggihan. Enggak nyambung.

Casen And CesenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang