Chapter 20

1.9K 184 36
                                    

'Hanya perlu membagi bukan? Setidaknya itu tidak terlalu buruk.' -Kim Taeyeon
'Tidak bisakah hanya ada nama kita, tanpa ada nama yang lainnya?' -Byun Baekhyun

               ---- Kim Taeyeon ----

   Aku memandang air Sungi Han. Tampak tenang dan damai. Meski di dalamnya ada kehidupan, tapi pasti kehidupan di dalamnya juga setenang permukaannya.

Bisakah hidupku seperti itu juga? Hanya ingin hidup dengan tenang tanpa kerisauan apapun.

Atau biarkan aku tenang walau hanya sehari tanpa memikirkan apapun itu, agar aku bisa merasakan betapa indahnya dunia ini.

"Jadi bagaimana sekarang?" Ucapku

"Biarlah semua berjalan seperti ini."

"Apakah tak apa-apa? Aku khawatir."

"Apa yang kau khawatirkan? Bukankah aku disini?" Aku memandangnya yang tengah memandangku dengan senyuman di bibirnya. Melihatnya membuat seukir senyuman juga berada pada di bibirku.

"Aku takut." Ucapku

"Untuk apa kau takut?"

"Aku takut kita akan berpisah. Lalu kau akan membenciku." Ucapku menatap langit-langit yang tertutup awan teduh

"Kita tidak akan berpisah, sekalipun itu kematian. Kita akan bersama di alam selanjutnya. Percayalah padaku."

"Lalu, bagaimana bila salah satu dari kita terlebih dahulu menghadapi kematian? Apakah kau akan mencari yeoja pengganti?"

"Aku tidak yakin akan menemukan bunga secantik dirimu lagi di hamparan taman yang luas. Jadi, meski nantinya kau akan meninggalkanku. Aku akan menunggu, hingga waktu memanggilku untuk bisa bertemu lagi denganmu. Ingat, aku sudah terlatih menunggu selama 4 tahun."

Aku memandangnya yang tengah tersenyum kearahku. Segera kualihkan pandanganku, dan setetes air mata pun terjatuh.

"Bagaimana denganmu?" Ucapnya

"Apakah aku harus menemukan namja lagi bila sebenarnya hatiku sudah terlanjur termiliki oleh seseorang yang tak dapatku raih? Apakah menurutmu hal itu bisa kulakukan? Aku akan menjalani hidupku dengan normal, menanti kau akan menjemputku. Lalu setelah pada akhirnya kau akan menjeputku, maka pada aaat itulah aku akan merasakan kekalnya hidup bersamamu." Ucapku

Setelah mengucapkan kata-kata itu. Aku merasakan sebuah tangan yang hangat mengusap lembut surai blonde ku. Karena merasakan kenyamanan, aku pun menyenderkan kepalaku di pundaknya.

"Jangan pernah berpikir bila salah satu dari kita akan menghadapi kematian terlebih dahulu. Percayalah padaku, kita akan bersama hingga ajal lah yang akan menjemput kita berdua bersama. Aku yakin, kita bisa melewati masa-masa ini. Dan pada akhirnya hanyalah kebahagian yang dapat kita rasakan hingga batas waktu nantinya." Ucapnya

"Apakah kau mau berjanji agar selalu bersamaku melewati semua ini hingga kebahagian ada di depan mata kita?" Ucapnya lagi. Aku memandangnya yang tengah mengacungkan jari kelingkingnya.

Aku menatapnya sedih. Lalu aku pun mengaitkan kelingkingku dengan kelingkingnya.

'Biarlah semua berjalan seperti ini.' Batinku

>>>

   "Apakah kau tidak ingin masuk?"

"Hmm, sepertinya lain kali. Masih ada urusan kantor yang belum aku kerjakan. Tidak apakah aku mengantarmu hanya sampai sini?" Aku memandangnya lalu tersenyum

"Pulanglah. Aku tau kau juga lelah, dan selamat mengerjakan tugasmu, Baek."

"Arasseo. Jangan merindukanku, Taeng." Dia pun mencium ringan pipi kananku. Membuat sebuah ukiran kembali tercipta di bibirku.

Mask Of Life [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang