Chapter 22

1.6K 164 15
                                    

'Kau tau? Aku bahagia. Namun, kau tak akan meninggalkanku bukan?'-Kim Taeyeon
'Meski hanya seperti ini. Aku merasakan perasaan hangat berada di dekatmu, sama seperti dahulu. Jadi biarlah aku menunjukkan perasaan hangat itu saat ini.' -Unknown

                ---- Kim Taeyeon ----

   "Ne, Eomma?"

"Eomma ingin mempertemukanmu dengan anak Eomma. Yaah kau tau, dia Oppa mu." Aku melihat Eomma memaksakan senyumnya

"Ne, gwaenchana Eomma." Ucapku mengukir sebuah senyuman

"Dia akan datang sebentar lagi. Dan Eomma sudah memberi tahu tentang rencana kalian pergi ke Jepang." Ucap Eomma.

Tunggu! Jepang?

"Jepang? Maksud, Eomma?" Ucapku bingung

"Dia akan menjelaskannya padamu."

"Ta-tapi Eomma, kau ta-"

"Mian, Taeng. Eomma harus pergi sekarang juga, Eomma masih memiliki banyak pekerjaan. Annyeong, Taengoo~!" Ucap Eomma seraya memelukku, lalu setelahnya. Eomma pun meninggalkanku.

Huuft, selalu saja seperti ini. Tidak bisakah Eomma memberiku waktu sedikit lagi untuk bersama?

Eomma dan Appa selalu sibuk. Appa.. Bahkan kami jarang bertemu. Dan Eomma sudah memiliki keluarga baru.

Seolhyun, dia sudah memiliki tunangannya. Dan yaah, dia Baekhyun.

Sedangkan aku? Aku hanya memiliki hati yang selalu sakit-sakitan. Aku mendapatkan cinta seseorang, namun tidak beserta raganya. Aku memang mendapatkan cintanya, namun. Aku pun ingin egois dengan mengambil raganya dari dongsaeng ku sendiri.

Tapi, kau tau? Itu hanya ucapan belaka. Tidak. Semua itu tidak akan pernah aku lakukan. Biarlah mereka senang, karena aku juga senang melihatnya. Meski hanya melihat.

Aku ingin berada di dalam kesenangan itu, bukan hanya melihatnya. Tapi, aku tau. Semuanya sangat mustahil untuk terjadi.

Beginilah aku seharusnya.

Layaknya matahari. Selalu bahagia menyinari dunia. Tersenyum melihat dunia berbahagia karena sinarnya. Meski, dia sendiri lelah untuk selalu menyinari.

Dia tidak pernah merasakan kegelapan. Namun dia tau, kegelapan itu sangat menakutkan. Sehingga, Ia mencoba tidak akan lelah untuk selalu menyinari segala hal yang membuat hal lain bahagia.

Seandainya aku bisa seperti matahari yang selalu bisa untuk menyinari setiap saat. Namun, aku hanyalah seorang yeoja biasa. Aku tak mampu untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Kenapa? Karena akulah yang butuh diberikan sinar.

Andai segala hal berjalan sesuai yang diinginkan, maka aku berharap akan satu hal. Yaah hanya satu hal yang selalu tersimpan rapat dihatiku.

Satu hal inilah yang membuatku takut untuk bahagia. Aku hanya takut. Aku hanya membutuhkan untuk menghilangkan ketakutanku akan hal itu. Sehingga, aku akan kembali menjadi seorang Kim Taeyeon yang kuat seperti dulunya.

Dulu, sebuah kata yang memiliki banyak arti. Kau bisa mengartikannya dengan kebahagiaan ataupun kesedihan. Kemarahan ataupun kesabaran. Segala hal. Dan sayangnya, itu hanyalah dahulu.

   Aku meraih gelas yang berisi air mineral tersebut. Dan saat hendak meminumnya, sebuah ketidak-sengajaan pun terjadi.

"Aah, mianhaeyo..jeongmal mianhaeyo!" Ucapnya

Mask Of Life [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang