Chapter 25

1.5K 148 49
                                    

'Inilah kenyataannya bukan? Tempatmu bukanlah bersamaku selamanya.' -Kim Taeyeon
'Apa yang harus aku lakukan? Mengapa memilikimu seutuhnya itu sangat sulit?' -Byun Baekhyun
'Dia milikku, hanya diriku! Bukan untukmu kelinci nakal yang tak memiliki hak apapun!' -Kim Seolhyun

                ---- Kim Taeyeon ----

   Aku melangkahkan kakiku semangat. Sungguh, aku tak sabar dengan hari ini.

"Mengapa kau terlihat sangat senang, Tae?" Aku menoleh kearah kiriku dan menemukan seseorang yang tengah menatapku heran

"Aku hanya merindukan Seoul, Oppa!" Aku membalas tatapannya dengan senyumanku yang merekah

Ooh ayolah, aku merindukan semua yang berada disini. Meski hanya tiga hari. Namun, kau tau. Kota inilah saksi bisu kehidupan sedihku. Disinilah kotaku. Tempatku menatap langit yang sama saat menangis.

"Apa kau senang seperti ini karena akan bertemu dengan namja pada saat itu." Aku pun hanya tersenyum malu-malu menanggapinya

Aku tak tau, apakah Sehun mengetahui bahwa Baekhyun adalah tunangan dari Seolhyun atau tidak. Aku tidak mengerti, apakah dia hanya berpura-pura?

Entahlah. Tapi, aku setuju dengan perkataan Sehun. Aku sangat-sangat senang karena akhirnya akan bertemu dengan Baekhyun lagi.

Meski saat aku di Jepang kami sering melakukan video call, namun semuanya itu belum terasa puas bila aku belum bertemu dengannya secara langsung.

Aku ingat, aku sengaja tidak memberitahukannya akan kepulanganku karena aku ingin memberikannya kejutan. Sungguh, aku sangat merindukannya

** Cause you are~ Naege naerin biccgwa..**

"Yeobboseoyo?"

"..."

"Bagaimana Appa mengetahuinya?"

"..."

"Aah, ne. Aku senang Appa menelponku."

"..."

"Aniya, waeyo Appa?"

"..."

"Jinjjayo?"

"..."

"Aah, ne."

"..."

"Ne, annyeong~"

Aku segera mengakhiri sambungan telepon.

"Apakah ada urusan?"

"Ne, Oppa."

"Apakah perlu Oppa antarkan?"

"Aniya, aku hanya meminta tolong Oppa untuk mengantarkan koperku." Ucapku seraya menepuk pelan koperku yang tengah di tarik oleh Sehun.

"Lalu apakah kau akan menggunakan taksi untuk kesana?"

"Ne, Oppa! Aku akan pergi terlebih dahulu." Ucapku, namun tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan menahan lenganku erat. Aku pun membalikkan badanku

"Ingat, ini sudah waktunya. Jangan lupa dengan jadwalmu, ne." Ucapnya tersenyum kepadaku. Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum, lalu kembali melangkahkan kakiku.

Iya, benar. Sehun sudah mengetahuinya. Itu terjadi bukanlah karena sebuah kesengajaan. Tapi tak apa-apalah, itu sudah terjadi. Aku tidak apa-apa bila dia mengetahui jadwalku. Setidaknya, dia Oppa ku.

   Aku memasuki sebuah taksi lalu segera memberitahukannya sebuah alamat tujuanku.

Aku melihat supir taksi itu menatapku melalui kaca depan. Tak apalah semua orang mulai mengetahuinya. Lagi pula, ini tidak akan lama lagi. Setelahnya aku akan terbebas dari semua jadwal melelahkanku ini.

Mask Of Life [BAEKYEON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang