Cavin membawaku ke sebuah ruangan,ada dua penjaga di depan pintu,mereka memberi salam dan menyapa kami.
"Selamat siang prince Cavin, selamat siang ms.Bryta"
Aneh. Mereka nemanggil cavin prince ? Apa itu artinya cavin adalah seorang pangeran disini ?hmmm.aku akan menanyakannya nanti.
Di dalam ruangan ini ada meja panjang dan besar yang lebih tepat disebut meja makan kerajaan. Sudah tersedia beberapa makanan disana,oh ralat,bukan beberapa tapi banyak sekali makanan."Cavin"
"Ya,ada apa ? Ayo duduk"
"Untuk apa makanan sebanyak ini ?"
"Sambutan untukmu,kita makan bersama keluarga hari ini"
"Keluarga ?"
"Kau tau ? Sebenarnya aku punya keluarga tapi aku tidak bisa memberi tahumu karna mereka disini"
Aku terkejut tapi aku bisa memahaminya, sejak kecil cavin menjadi tetanggaku dan tinggal bersama neneknya,jadi aku beranggapan ia tidak memiliki keluarga. Pintu terbuka, seseorang masuk.
"Hai". Ia menyapa kami dan tersenyum padaku.
"Hai Lexa, aku violet kakak cavin". Ohh jadi dia kakaknya. Cantik ia terlihat murah senyum dan ceria.
"Hai juga,seperti yang kau tau aku Lexa". Aku tersenyum kikuk
"Tentu saja aku tau, kau cantik" ia duduk di depan ku dan menatapku.
"Kau juga". Ia tersenyum.
Tiba-tiba pintu terbuka lagi, dua orang masuk,kali ini aku bisa menebak kalau mereka orangtua cavin. Mereka duduk disamping violet.
"Hai nak,Aku ibunya cavin kau bisa memanggilku Jean". Ia tersenyum ,ia terlihat ramah.
"Y-ya Jean". Jawabku ragu.
Aku menengok kesamping Jean. Dia tersenyum kearahku, sekilas ada kemiripan dengan cavin,aku sangat yakin dia ayahnya.
"Kau pasti sudah menebak nak,ya aku ayah cavin, kau bisa memanggilku Andrew". Aku mengangguk dan membalas tersenyum.
"Ayo makan, aku lapar" ucap violet sambil mengedipnyan mata kepadaku. Aku menatap makananku ragu, sudah beberapa hari aku tidak makan, aku mengambil sandwich keju didepan ku, aku memakannya pelan-pelan, tapi baru beberapa potong masuk ke perutku aku merasa mual.aku membungkam mulutku dan menengok cavin disampingku. Ia menunnjuk kamar mandi kecil di pojok ruangan ini, aku berlari kecil, aku masuk lalu memuntahkan makananku tadi. Aku membasuh mulutku lalu keluar.
"Kau baik-baik saja". Cavin terlihat cemas.
"Ya,kau tidak perlu khawatir". Aku tersenyum, aku kembali duduk.
"Kau pasti tidak makan berhari-hari, perutmu pasti tidak terbiasa makanan masuk, minum susu ini dulu, aku akan menyuruh pelayan membuat bubur untukmu". Ucap jean penuh pengertian.
"Ya, terimakasih". Ia mengangguk dan menyuruh pelayan membuatkan bubur.
"Bawa makanan itu dan segelas susu ke kamar Lexa saja". Ucap Cavin sebelum pelayan itu pergi.
"Lexa ayo kekamarmu, kau butuh makan dan istirahat" aku mengangguk, kami berdiri dan keluar dari ruangan. Sampai di depa pintu tiba-tiba cavin menggendongku,aku sangat terkejut,aku menatapnya dengan ekspresi bertanya.
"Kau pasti lelah, tutuplah matamu". Aku tidak mengerti,tapi aku menurutinya dan menutup mataku.
"Kita sampai,buka matamu". Ia menurunkanku,aku sangat bingung,bukannya jarak kamar ini dengan ruangan tadi jauh ?, aku ingin bertanya tapi ia malah melangkah masuk,aku mengikutinya. Ia duduk di tepi ranjang akupun mengikutinya ia mengambil segelas susu di meja kecil dekat ranjang, ia menyerahkannya kepadaku.
"Minum ini, dan harus habis". Aku menerimanya dan mulai meminumnya,pelan-pelan sampai habis, aku menengok ke arahnya, ia tersenyum dan mengambil gelas kosong ditanganku. Ia mengembalikannya ke meja dan mengambil semangkuk bubur lalu menyuapiku, setelah aku mulai kenyang aku menyuruhnya berhenti,ia menaruh mangkuk itu dan menyuruhku istirahat aku hanya mengangguk.
"Tidurlah, aku akan mengunjungimu nanti malam" ia mencium keningku dan pergi keluar, padahal aku ingin bertanya banyak hal ,tapi yasudahlah. Aku mulai mengantuk dan menutup mata.
"Ha.ha.ha.ha..". Suaranya tawanya menggema di seluruh hutan aku sangat takut.
"S-siapa kau ?!"
"Aku malaikat kesayanganmu nak ,apa kau lupa? Ha.ha.ha.. Lihatlah wajah ketakutanmu itu sangat lucu, jangan takut nak, ikutlah bersamaku". Aku sangat takut,wajahnya tertutup jubah hitam yang ia kenakan,aku mulai ingat ,dia orang itu, ya dia the dark yang telah menghancurkan hidupku, aku melihat kesekelilingku,banyak sekali yang tewas, tubuhku menegang saat aku melihat seseorang terbaring lemah, Lexi! Oh tidak ! Jangan ! Jangan Lexi ya Tuhan. !
Aku membuka mataku, mimpiku sangat buruk,keringat membasahi keningku,aku bangun, aku mulai sadar dan bernafas lega,ini hanya mimpi. Aku mulai berfikir , kenapa aku tidak mencari Lexi ? Aku ada di negri ini, kenapa aku baru memikirkannya ?. Aku melangkahkan kakiku menuju pintu dan keluar.
Hai readers!! Aku comeback jangan lupa votmensnya ya!! Laff you..!

KAMU SEDANG MEMBACA
"A-Mess"
FantasySaat bulan biru datang saat itulah takdir ditentukan,saat daun pertama menguning dan jatuh,saat itulah bayangan hitam muncul dan merenggut kebahagiaan seseorang, mampukah ia melawannya ??. Simak dan baca cerita ini,beserta vote anda!