Teman-teman TIDAK AKAN menemukan Gore di sini. Mungkin bbrp akan menilai ini SARA, tp buat Shirei, ini bukan SARA krn Shirei hanya membenci perang, bukan individunya.
Tidak menerima komplen tentang topik yang diambil. Read by your own risk.
o()xxxx[{::::::::::::>
DORONGAN NURANI
POV (Point Of View): POV 3
Genre : Hurt / Comfort
Central Character : Ikaruga Kohei, 1 Oktober, Libra
Posisi Tatto : Punggung Kaki KananRate : 13+
Time Line : Saat mereka masih aktif
Israel uses sophisticated attack jets and naval vessels to bomb densely-crowded refugee camps, schools, apartment blocks, mosques and slums a population that has no air force, no air defense, no navy, no heavy weapons, no artilerry units, no mechanized armor, no command in control, no army and calls it a war.
IT IS NOT WAR, IT IS MURDER!
- Noam Chomsky
o()xxxx[{::::::::::::>
Suara bel pintu berbunyi dengan nada tenang dan anggun mengusik ketenangan mansion raksasa yang berdiri gagah di pusat kota Kanagawa.
"Ah, Ikaruga-sama. Silakan masuk!" senyum seorang butler paruh baya muncul di balik pintu yang terbuka. Baju tuxedo-nya masih tampak rapih dikenakan meski sekarang sudah hampir pukul sebelas malam.
"Terima kasih, Kogure-san."
Ikaruga melangkah masuk dan langsung menuju ruang tamu. Ia sudah hapal dengan tata letak rumah yang sering dikunjunginya ini. Rambut kecokelatan panjangnya diikat satu di bawah tengkuk seperti biasa. Bergerak-gerak seiring langkah kaki yang sedikit tergesa.
Pemuda itu meletakkan tas ransel besar yang sedari tadi dibawanya di atas karpet. Long coat cokelat kulit yang dikenakannya telah digantung rapih di dinding oleh Kogure.
Kursi tinggi besar berukir menompang tubuhnya dengan nyaman. Tapi Ikaruga sama sekali tak tertarik untuk bersandar. Dia duduk tegak dengan gestur sedikit tegang.
"Ini Earl Grey kesukaan Anda." Kogure menyajikan secangkir teh yang menebarkan aroma menenangkan.
"Kau sungguh mengerti Kogure-san. Terima kasih." Ikaruga menyesap tehnya. Membiarkan aroma menenangkan itu merasuki kepalanya. Kehangatan teh juga menelusuri kerongkongan dan berputar di perutnya. Dia sudah kembali bisa menyunggingkan senyum manis seperti sebelumnya. Mata sebening emerald yang dimilikinya kembali bersinar lembut di balik kacamata ber-frame oval tipis yang dikenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Tender Killer - Hakim Bagi Kaum Terbuang
FanfictionWarning : 18+ Pernahkah kau merasa tertindas? Pernahkah kau merasa tak berdaya? Pernahkah kau berteriak, tapi dunia tak acuh? Mereka mendengar! Mereka menjawab! Mereka mengadili! Jawaban bagi kaum yang tertindas Dua belas pria ... dua belas zodiak...