POV (Point Of View): POV 2
Rating : 17+
Central Character : Ikaruga Kohei, 1 Oktober, Libra
Posisi Tatto : Punggung Kaki Kanan
Time Line : Saat mereka masih aktif
o()xxxx[{::::::::::::>
Ruang kerja itu terlihat kacau balau. Kau bersiap untuk menuntaskan tugasmu secepatnya. Kau keluarkan senjatamu dari balik jubah hitam yang berkibar kala melompat maju.
Ia mengelit ke belakang dari seranganmu. Menyelingkit di antara tumpukan buku yang kini berserakan di lantai. Kau mengejarnya dan tetap bersikap tenang. Rambut cokelat panjangmu berayun seiring lompatan yang terus-menerus membuatnya terdesak.
Hawa membunuhmu menerpa kuat. Pupilnya melebar dicengkeram ketakutan yang menerkam. Menggerogoti semua keberaniannya dan mencabik tanpa sisa.
Ia tersudut di ujung ruangan dekat perapian. Hangatnya api unggun yang berkilat tak mampu membuat tangannya berhenti menggigil. Kau berhenti menyerang. Berdiri garang empat meter di hadapannya. Mengintimidasi. Seringai buas kemenangan menghias wajah manismu.
"Kemana semua keberanian kala kau menjual gadis-gadis yang memercayakan mimpi mereka padamu itu ke rumah pelacuran?" ujarmu dingin. "Kemana semua keahlian untuk memerdaya mereka agar tunduk dalam genggaman tanganmu?"
"Ampuni akuuu!!" teriaknya parau.
Kau tak mengacuhkannya. Tanganmu memutar senjata kecil tajam yang kau genggam dan kau arahkan ke wajahnya dengan cepat seraya berkata, "Hari ini, kau akan mendapatkan hukumanmu!"
Dia tak menyerah. Disambarnya tongkat besi penjepit kayu bakar di atas perapian. Ujungnya yang runcing disabet-sabetkan ke arahmu yang masih bergeming.
"Itu saja?" tanyamu dengan nada sekaku batu-batu yang menghias tepi perapian.
Kau maju menyerang. Tepat kala dia mengarahkan tongkat tajam itu ke dadamu, kau berkelit ke kiri, menusukkan senjatamu ke pergelangan tangan kanannya. Lenguhan kesakitan terdengar bersama suara denting besi yang menghujam lantai.
Kau melompat ke belakang tubuhnya, Dan menusukkan senjatamu ke dalam lubang telinga kanannya. Menembus secepat roket. Menyusuri malleus, incus, merobek gendang telinga, dan terus menuju cochlea. Tidak! Kau tak berhenti sampai disitu. Kau tekan lebih kuat lagi. Mendesak! Senjatamu akhirnya menyapa medula oblongata. Melukainya! Menorehkan lubang permanen di sana yang melumpuhkannya.
Ia roboh mencium lantai. Hanya ada sedikit darah yang keluar. Tapi kau tahu, dia sudah tewas.
Kau balikkan badannya. Mata terbeliak itu kau tutup dengan tanganmu yang terbungkus sarung tangan latex. Kau keluarkan peralatan riasmu dari balik jubah hitam panjang yang kau kenakan. Kau mulai melakukan ritualmu. Menghias wajah korbanmu. Menampilkan sosok kejam yang selama ini ia sembunyikan di balik wajah ceria penuh senyum. Kau meriasnya ... membuatnya terlihat begitu penuh angkara.
Ah ... kau tersadar. Kau lupa sesuatu. Alis! Ya ... bagian paling penting dalam tata rias untuk membuat karakter wajah orang berubah. Kau mencabut benda yang tadi kau gunakan menjadi senjata dari telinga kanannya.
Pensil alis.
Pensil alis berlumur darah itu kau sapukan dengan lembut ke atas matanya. membentuk garis-garis tegas untuk menyempurnakan karyamu. Mengakhiri tugasmu sebagai Libra ... sang Pembalas.
NPC Challenge 23 Juni 2015
Uname : Shireishou
Genre : Thriller
Keyword : Pensil Alis
*********
Old Drabble. Tapi dipikir, sayang ga dipublish ahahhaha
Knapa pake POV 2? Iseng aja. Ahahha Fanfic2ku selalu jadi "area percobaan".
Kapan2 pengin bikin Libra collab sama Aries demi menyingkirkan kenyataan buruk dr fandon aslinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
12 Tender Killer - Hakim Bagi Kaum Terbuang
FanfictionWarning : 18+ Pernahkah kau merasa tertindas? Pernahkah kau merasa tak berdaya? Pernahkah kau berteriak, tapi dunia tak acuh? Mereka mendengar! Mereka menjawab! Mereka mengadili! Jawaban bagi kaum yang tertindas Dua belas pria ... dua belas zodiak...