Enam

1.1K 107 24
                                    


6. Salah Paham

"Ya deket dalam artian apa lagi kalo yang ngomong udah cowok ke cewek?"

***

"I-iya, ya.. ya udah."

Alona tersenyum kecil sembari menundukkan wajah dan mengigiti bibirnya.

"Ha? Apaan, Al?" tanya Nael dengan kernyitan.

"Gue bilang, ya udah."

Cittttt

Gesekan antara ban mobil Nael dan aspal beradu, membuat mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan komplek rumah Alona.

"Ya udah apaan?"

"Ya, ya udah kalo lo mau kita deket dalam artian cowok sama cewek." Perempuan itu tertawa renyah, membuat laki-laki di sampingnya bergidik ngeri.

Nael pun memasukan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Alona ke belakang telinganya. Ia menggelengkan kepala sembari berdecak saat mendapati Alona yang tengah menutup matanya, tertidur.

"Buset, nih bocah ngimpi apaan dah?" Nael menyentuh bahu perempuan itu dan mengguncangnya pelan, "Al, wey bangun, Alona."

Alona masih bergeming.

"Wey, bangun nyet, udah sampe." Ujarnya lagi sambil terus mengguncang bahu Alona.

Merasa terganggu, perempuan yang menempati bangku di sebelah pengemudi pun membuka matanya perlahan, ia lalu mengerjap mata beberapa kali, menyesuaikan matanya dengan pencahayaan yang tertangkap.

Melihat Alona sudah bangun, Nael mengubah posisinya dengan meletakkan tangan kanan laki-laki itu pada stir sedang tubuhnya ia hadapkan seluruhnya pada perempuan di sisinya.

Alona menoleh, mendapati Nael yang tengah menatapnya lekat. Seketika mata perempuan itu membesar saat melihat wajah Nael yang terpampang di depannya.

"Mimpi apaan lo?" tanya Nael tanpa basa-basi.

Lantas, perempuan itu mengerjap matanya terkejut.

What the-- tadi.. tadi itu mimpi doang? Batinnya.

"Gue nggak--" Alona menggeleng kaku, "nggak ko, nggak mimpi apa-apa."

"Mau boongin gue ceritanya?"

"I swear--"

"Terus, yaudah kalo lo mau kita deket dalam artian cowok cewek itu apa?"

Tubuh Alona memaku seketika, dirinya sudah berulang kali mengumpat dalam hati. Bodohnya dia bisa bermimpi seperti itu.

Mata perempuan itu mengedar, berusaha untuk tidak berbalas tatap dengan Nael. Dan tepat di saat itu juga, Alona menangkap pemandangan di mana seorang lelaki yang tengah duduk di atas motor, menolehkan wajahnya ke kanan dan ke kiri, seperti mencari sesuatu. Alona mengernyit bingung.

"Gue yang chat cowok lo tadi, suruh dia jemput pas udah deket. Soalnya lo gue ajak ngomong nggak nyaut-nyaut, taunya tidur."

Alona hanya mampu memberikan senyum kecutnya. "Ya udah, gue turun ya, thanks tumpangannya."

Tanpa menunggu jawaban dari Nael, Alona sudah membuka pintu mobil dan berlari keluar --ke arah orang di atas motor itu-- lalu memeluknya.

Seketika, satu sisi dari bibir Nael terangkat, "Udah punya cowok kok masih aja mau deket sama cowok lain?"

***

[Alona POV]

Hari ini gue berangkat ke sekolah dengan mas-mas grab yang untungnya saja ganteng.

Sister's Boyfriend ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang