Setelah kejadian kemarin saat shilla memegang lengan dion, shilla terus meruntuki kebodohan dirinya.
"Shilla". Shilla yang merasakan namanya di panggil pun menoleh.
"Mampus, ngapain dion manggil gue pasti mau ahh elahh apaan sih" ucap shilla dalam hatinya
"Eh lo, ngapain?" Tanya shilla saat cowok itu berdiri di hadapannya"Bareng kek, masa cowok ganteng kaya gue jalan sendirian sih" shilla terkekeh dengan ucapan cowok ini
"Ck,geli gue dengernya. Gue kasih tau ya anak baru tuh jangan kebanyakan gaya di hukum guru baru tau rasa loh" ucap shilla yg menutupi ketakutannya.
"Oyy ayoo malah bengong, hahah masih kepikiran sama yg kemaren?haha" ledek dion yg mulai mengingat kejadian kemaren
"Apaan sih udah ayo ke kelas"ucap shilla ketus dan mendahului dion.
"Dasar cewek" gumam dion pelan. Dan berjalan mengikuti shilla.
~~~
Saat bell berbunyi dion langsung meninggalkan ruang kelas tidak seperti biasanya.
"Tumben tuh anak", ucap shilla dalam hati . Shilla pun meninggalkan tempat duduknya dan beralih ke tempat duduk teman-temannya
"Kantin yuk",ajak shilla
"Yuk",jawab ketiga teman shilla
"Eh shill anterin gue ke kamar mandi dulu",rengek wina saat mereka ber4 berjalan meninggalkan kelas
"Ah,elah wina kebiasaan deh",ucap shilla dengan wajah ketusnya
"Hehe sorry", ucap wina dengan cengirannya.
Mereka ber2 pun berlalu ke kamar mandi,saat mereka melewati pinggir lapangan shilla melihat cowok yg gak asing buat shilla yap, dion
"Oh, dia udh mulai deket sama anak cowo di sini", shilla pun memperhatikan dion yang sedang bermain bola.
Dann brukk "aww", ringis shilla saat bokongnya beradu dengan tanah karena kakinya masuk ke lubang pembuangan air di pinggir lapangan.
"Ya ampun shilla,makanya jalan tuh liat depan bukan liatin si dion" ucap wina yang membantu shilla berdiri.
"Apaan sih lo, siapa juga yg liatin dia bosen gue liatin dia mulu", ucap shilla yang masih merasakan perih pada lakinya.
"Alah alesan, kalo emang gak liatin dia kenapa kaki lo bisa masuk ke lubang ini dasar" ucap wina yang masih setia membantu shilla berjalan.
"Udah lah jangan ngoceh aja, ini juga gara-gara lo minta anterin ke kamar mandi, jadi lo harus anterin gue sampe uks", ucap shilla
"Iya-iya", wina hanya mengiyakan dengan muka bt nya.
Wina terus membantu shilla jalan, sampai saat sedikit lagi sampe uks. "Sini gue bantu win, shilla kan berat pasti lo pegel" mendengar suara seseorang di belakang shilla dan wina pun menolehkan kepalanya.
"Eh lo dion, iya nih gue pegel bantuin yak" wina pun melepaskan tangan shilla.
"Eh apa-apaan lo udh janji nganterin gue sampe uks, kenapa malah nyuruh dion" ucap shilla dengan tatapan tak suka ke wina .
"Udah lah shill, dion yang nawarin ini lagiam gue laper shill, gue ke kantin dulu yak byee" wina pun meninggalkan shilla dan dion.
"Winaaa, tunggu ah elah" teriak shilla.
"Sini gue bantu" dion pun memegang lengan shilla untuk membantu shilla berjalan.
"Eh, gak usah gue bisa jalan sendiri koq gak usah lebay lo haha"
"Yee bukannya seneng di bantuim cowok ganteng kaya gue malah ngeledek" ucap dion yang memuji dirinya.
"Ck, geli sumfah" shilla pun berlalu dengan kaki pincangnya.
"Woyy, yaelah niat gue kan baik mau bantuin dia jalan, malah ninggalin dasar cewek" ucap dion yang masih menatap kepergian shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up ..
Teen FictionShilla suka dion tapi dion suka dilla dan dilla malah suka sama teman shilla. Rumit, kaya rumus matematika "Gue nyerah" shilla pun mendengus "Lo yakin?" Ucap teman-teman nya "Ya, gue yakin hujan aja tau kapan waktunya ia turun dan kapan waktu n...