9.sahabat dion

76 6 3
                                    

"Hoam" shilla mengerjapkan matanya keseluruh ruangan kamar nya.

Hari ini hari minggu , jelas hari yang paling shilla tunggu , bukan untuk hangout bareng temannya , atau jalan-jalan seperti remaja pada umumnya , tapi shilla gunain weekend nya untuk bermalas-malasan di rumah. Menurut shilla hangout itu hal yang paling membosankan.

Drrrtt.... drrtt
Shilla mengalihkan pandangannya ke arah handphone yabg ia letakan diatas nakas di sebelah tempat tidurnya, shilla pun membuka notifikasi di handphonya.

Dion yuda
Siap-siap yak temenin , gue pliss

Shilla mhrn
Ngapain ? Ogah emang gue bansur lo!

Dion yuda.
Yaelah pliss kali ini ajaa, oke lo siap-siap gue tunggu depan rumah lo oke bye

Shilla mhrn
Rese lo! Ganggu waktu bersantai gue aja lo!

Setelah membalas pesan dion, shilla langsung bergegas mandi dan bersiap-siap.

"Shilla ada temen kamu tuh, buruan udah ditunggu tuh" teriak mamah shilla dari balik pintu kamar shilla.

"Iyaa mah bentar" teriak shilla yang saat ini masih sibuk dengan tali sepatunya.

Setelah selesai shilla pun keluar dari kamar nya dan berlalu ke ruang tamu yang ternyata sudah ada dion dan mamahnya.

"Sorry lama,lagian sih mendadak bnget" ucap shilla dengan bt

"Heh gak boleh gitu dion udah nunggu kamu dari tadi,malah diketusin" bela mamah

"Apaan sih mamah, anak mamah kan aku koq malah belain dia" jawab shilla dengan memprout kan mulutnya.

"aduh ko jadi berantem ginu sih,shill mending kita berangkat sekarang keburu siang nih" ucap dion di sela-sela pertengkaran ibu dan anak ini

"Yaudh shilla berangkat dulu mah" shilla pun menyalimi tangan mamahnya, dion pun mengikuti

"Tante dion pinjem shilla dulu ya" dion meminta izin ke mamah shilla

"Iya,hati-hati jangan pulang kemaleman yah" mamah shilla pun tersenyum, dan mereka ber2 pun pergi.

#di jalan .

"Lo mau ngajak gue kemana sih"ucap shilla dengan suara yang agak keras,karena dion membawa motor nya dengan kecepatan maksimal.

"Udah aja tinggal nangkring di motor gue aja masih bawel, udah ikutin gue aja"

Shilla pun mendengus kesal karena jawaban dion.

Ternyata motor dion berhenti di toko bunga yang biasa shilla kunjungi.
"Ngapain nih anak ke toko bunga?" Ucap shilla dalam hati.

"Hayoo malah bengong mikirin apaan lo, jangan-jangan" Ucap dion dengan wajah jailnya.

"Apaan sih,gw gak lagi mikirin gituan ya emangnya lo otak ngeres" ucap shilla dengan nada ketus.

"Dihh siapa yang bilang gue mau ngomong kaya gitu,gue tuh mau bilang jangan-jangan lo lagi mikirin muka gue yang tampan ini,lo nya aja yg punya otak ngeres" ucap dion panjang lebar namun gadis yg ada dihadapannya malah menutup kuping.

"Yehh dasar bocah,dikasih tau malah nutup kuping"

"Bodo, eh btw lo beli bunga buat apaan?" Shilla pun meberanikan diri untuk bertanya ke dion.

"Oh ini,entar juga lo tau udah yuk jalan udah mulai panas nih" dion pun menstatar motornya,dan shilla pun naik ke motor metic dion.

Hanya butuh waktu 10 menit aja, mereka sudah sampai,ke tempat yang banyak gundukan tanah dengan batu yang bertulisan nama-nama orang yang sudah tiada.

"Ko,kekuburan?" Shilla pun menoleh ke arah dion yang sedang mencari-cari nama seseorang yang mungkin kerabat nya.

"Nah itu dia, ayo" dion pun menarik lengan shilla

Shilla mengikuti langkah dion, sampai akhirnya mereka berhenti di depan makam,di batu nisan itu tertulis syifa anggraini, yang wafat sekitar 1 tahun yang lalu.

"Dia sahabat kecil gue,kita tetanggaan dari kecil,sampai akhirnya ia di panggil duluan karena kecelakaan itu ,kita udah kaya ade kaka, syifa baik banget,cantik, sabar, dan sikap dewasanya itu yang biaa bikin gue nyaman sama dia,intinya dia sangat berarti buat gue. "

tanpa shilla pinta ternyata dion sudah menjelaskan kenapa ia membawa shilla ketempat pemakaman ini, entahlah kenapa dion mengajak nya ketempat peristirahatan orang yang sangat berarti untuknya.

"Duh jadi baper kan,gue sengaja ngajak lo karena gue udah janji bakal ajak sahabat baru gue ke makam syifa,dan menurut gue lo sahabat baru gue" ucap dion dengan senyum khasnya .

Dion pun meletakan bunga di atas gundukan bunga tersebut, "syif,kenalin ini shilla sahabat baru gue" dion pun tersenyum kembali lalu berdiri dan membantu shilla untuk berdiri juga, dan pergi dari area pemakaman itu.

"Ternyata sosok kaya lo yang tengilnya nauzubillah bisa juga baper yah haha"

"Ya iya lah gue juga kan manusia,eh btw thank udh nemenin gue ke makam syifa"

"Iya sama-sama" jawab shilla dengan senyum tulusnya.

***

Aku mulai nyaman dengan keberadaan nya di samping ku,
aku mulai nyaman dengan kebiasaannya dan aku mulai nyaman dengan perasaan yang mulai tumbuh ini.

Give Up ..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang